Part 12a

1.7K 198 6
                                    

Anggap saja dirinya itu bodoh atau apa. Ia sekarang berjalan mondar-mandir di kamarnya dengan memegang handphone yang sedari tadi tak henti-hentinya memanggil kontak yang bertuliskan nama 'Sehunie' yang sangat tidak beruntungnya tidak dijawab sama sekali oleh sang pemilik kontak. Iya jadi uring-uringan sendiri. Bagaimana tidak, harusnya ia bisa dekat dengan Sehun, tapi apa?? Semuanya kacau sejak hari kemarin.

Flashback

"Yoona, kau dicari Sehun sayang, turunlah" sang eomma memanggil dengan cukup riang. Entahlah apa yang terjadi dengan sang ibu, tidak biasanya ia begini. Kalaupun Sehun berkunjung ke rumahnya, bukankah sudah terlewat biasa. Apa yang istimewa? Entahlah hanya ibunya yang tau

"Iya eomma, sebentar aku turun"

Ketika Yoona turun, ia mendapati Sehun sudah berpakaian rapi dan ehem..tampan. Memang tampan seperti biasa, tapi Sehun seperti ingin pergi keluar. Tidak mungkinkan ia hanya berkunjung kecrumahnya yang jaraknya sekitar 2-5 meter saja pakai berdandan segala. Itu sangat aneh. Apalagi Sehun biasanya tampil kaos polos ditambah celana rumahan pendek jangan lupa kacamata kesayangannya. Sekarang berubah, sungguh mengherankan

"Sehun, ada apa kemari?"

Sehun menoleh mendapati Yoona yang keheranan melihat dia walau sudah ia sembunyikan tapi tidak berhasil untuk Sehun. "Aku tau ini mendadak, tapi maukah kau ikut keluar bersamaku?" Sehun menatap intens Yoona yang terlihat terkejut dengan ajakannya barusan

Yoona bingung ingin menjawab apa. Sebenarnya kalau ditanya senang, ia akan menjawab 'iya' dengan lantang. Tapi ini ia seperti dilema. Apa yang harus ia lakukan? Rencana akan ia lakukan akan terancam karena tiba-tiba Sehun masuk tanpa permisi.

"sehun, maaf...aku tidak bisa" Ia menubduk dalam takut melihat mata Sehun yang tentunya menatapnya kecewa.

"Mengapa?" Sehun menuntut penjelasan "Kenapa kau tidak bisa? Kau ada janji dengan orang lain? Oh..atau dengan 'orang itu'? Ah..kau pasti sangat senang dan merasa aku itu pengganggumu mulai sekarang, bukankah begitu?" Sehun menatap Yoona dengan pandangan menuntut

Ketika Sehun mengatakan hal itu secara beruntut sontak Yoona menatap dengan pandangan tidak percaya. Itu sama sekali tidak benar. Kenapa Sehun mempunyai pikiran seperti itu? Semurahan itukah ia?

"Apa yang kau bicarakan Sehun? Aku tidak seperti yang kau bicarakan, memang aku akan pergi dengannya, tapi itu karena suatu hal dan kau harus mengerti akan hal itu. Kami terlebih dahulu membuat janji sebelum kau datang ke sini Hun-ah"

"Oh...jadi aku pengganggu? Begitu?"

Yoona menatap Sehun tak percaya. Kenapa dengan Sehun? Apa yang terjadi padanya. Tapi Yoona mempunyai kesabaran sebagai manusia biasa. Ia tak akan terima dengan apa yang Sehun katakan barusan. Jelas-jelas ia mencoba menjelaskannya dengan baik-baik agar Sehun dapat mengerti, tapi apa, Sehun malah berpikiran semakin jauh

"Sehun, apa kau sekarang berpikir aku seperti itu?"

"Entahlah Yoona. Aku...hanya merasa bingung akhir-akhir ini. Entah apa yang tejadi padaku aku sebenarnya-"

"Cukup. Aku sudah muak dengan tingkahmu Hun-ah. Bisakah kau berpikir dewasa? Aku mencoba meluruskan sesuatu tapi kau malah membuatnya semakin runyam dengan sikapmu. Aku lelah Hun-ah" Yoona menatap dengan padangan sendu. Kenapa hari ini sangat berat untuknya? Apakah ini yang dinamakan ujian? Bahkan ia belum memulai tapi..kenapa sudah seperti ini

Sehun berbalik berniat untuk pergi karena merasa tak terima dengan kata-kata Yoona barusan, ia semakin yakin hati Yoona akan semakin jauh darinya.

I'm Falling In Love With My Neighbour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang