"Hari ini, pelajaran sampai di sini saja. Ada pertanyaan?"
Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Pak Halo, murid X-5 itu mendadak tekikik geli. Mungkin masih teringat peristiwa tiga hari yang lalu.
"Ehem," deham Pak Halo yang sepertinya sadar sedang ditertawakan murid-muridnya. "Mengenai pertanyaan Rian kemarin, bapak ingin melanjutkan .... "
Demi kuntilanak yang hidup di pohon toge, banyak diantara murid-murid itu yang kentut parah akibat menahan tawa.
"Dengarkan saya!" Semua yang ada disana berkonsentrasi keras untuk menghentikan rasa geli pada perut mereka. Ada yang memijit pangkal hidung, ada yang melakukan senam wajah, dan ada pula yang menutup telinga. /entah apa hubungannya/
"Tips kedua dari saya itu adalah mempunyai pemikiran yang tidak cekang."
"Cekang?" tanya Danu si BKK atau biang kerok kelas sambil menelengkan kepala. "Tapi, Pak, aku gak pernah cekang tanpa penyebab. Pasti ada sebabnya kalau mau aku cekang. Jadi ... agaknya itu susah, Pak."
Mayoritas murid di kelas itu tidak paham dengan arti kata 'cekang' hanya bisa menganga mendengar penjelasan Danu. Lain lagi dengan Pak Halo yang berderap menuju Danu.
Pletak!
"Emangnya kamu tahu arti 'cekang'?"
"Jangan bilang Bapak mau suruh kami cari di KBBI lagi, Pak." Kelas kembali riuh oleh suara tawa rendah.
"Cekang bukan hanya berarti tegang. Cekang juga bisa berarti sempit," lanjut Pak Halo tanpa mempedulikan suara kelas yang mulai ramai ataupun pertanyaan Rian yang kurang ajar.
"Kok Bapak tahu?" Entah ada angin apa, si Randy yang jarang mengeluarkan suara emasnya kali ini kembali bersuara, dan lagi-lagi hal ini membuat sekelas terpana.
"Saya sudah mengecek KBBI sebelum masuk ke kelas ini."
GUBRAAAK!
Jadi??
A.E
YOU ARE READING
2nd Day of December 31 Days Writing Challange
Short StoryProyek challenge untuk melatih kebiasaan menulis. Dilaksanakan sepanjang bulan Desember, 31 Hari, 31 Keyword. Hasil kerjasama @WritersID @RebellionID