Cekang, jalannya.
Cekang, mayatnya.
Cekang - cekang - cekang - cekang
Cekang dimana mana.Ia yang merasa Raja memerintah Edenia, karena Tuan Besar makin diceking, dicekik. Prajurit berlari menyongsongnya, walaupun dia sudah tidak bernyawa. Bahkan mayatnya sudah cekang, lama tidak dikuburkan. Ia yang merasa raja memerintah Edenia, karena Tuan Besar makin diceking, dicekik. Brianna prajurit andalan pun berlari menyongsong mayat raja, raja dengan kehormatan jiwa yang berjalan-jalan tanpa raga. Brianna lalu menabrak arwahnya, agar penyatuan tubuh berhasil sempurna. Kini Brianna siap menghunus dia yang merasa raja, karena Raja tunggal ada didalam dirinya. Brianna kebas! "Buat Edenia kembali berjaya!"
- - - - - itu katanya beberapa tahun sebelum menjadi raja tunggal yang merasa jadi raja. 'Brianna apa, Brianna sampah!' rakyat berorasi merobek membakar mengacaukan istana dengan sorakan. Raja tunggal dalam Brianna belum berkuasa, yang kini ada hanya Brianna. Brianna tidak akan bisa menjadi Raja seutuhnya kalau dia tidak merelakan dirinya mati demi rakyat Raja tunggal. Relakan nyawa, Brianna. Brianna cekang, jalannya cekang.
#31dayswritingchallenge
YOU ARE READING
2nd Day of December 31 Days Writing Challange
Historia CortaProyek challenge untuk melatih kebiasaan menulis. Dilaksanakan sepanjang bulan Desember, 31 Hari, 31 Keyword. Hasil kerjasama @WritersID @RebellionID