DilaSakura
Syifa fadhila
300 word"I'm sorry, Mom... please open the door," mohon Riva ketakutan menggedor-gedor dari balik pintu. "I'm scare... disini gelap dan sempit,Mom..."
"Berteriaklah sesukamu dasar anak iblis!! Sekali lagi kau mengadu ke Ayahmu mengenai perselingkuhanku, aku tidak segan-segan melakukan hal yang lebih kejam daripada ini!!!" Ancamnya, membuat Riva terdiam sambil menahan isakan tangisnya.
"Did you know, Mom? 8 years ago, Mom selalu mengurungku diruang gelap, dan sempit. Kau selalu mengancamku untuk tidak membeberkan perselingkuhanmu itu. Oh iya...." senyum Riva sambil mengelus pisaunya yang sangat tajam dan menatap Sang Ibu seperti seorang pembunuh berdarah dingin.
"Apakah kau ingat julukan apa yang kau berikan padaku, Mom?" Bisik Riva dengan desahan pembunuh. Riva mengelus pipi sang Ibu yang menjadi daya tarik para si hidung belang. Ia mendekatkan pisau tersebut ke arah pipi yang menjadi hokinya itu, ia mulai menyayat pipi sang Ibu dengan senyuman puas dan seakan haus melihat darah yang mengalir dari tempat lukanya terbentuk itu.
"HMPHH!!!! HMPHHH!!!" Berontak sang Ibu yang mulutnya dibungkam dengan selotip, tangannya diikat kedepan,dan berada didalam peti mati.
"Why Mom? You angry with me because pipi hokimu itu aku rusak? Come on... ini hanya luka kecil. TIDAK SEBANDING DENGAN LUKA HATI AYAH YANG SUDAH KAU HANCURKAN ITU!!! BAYANGKAN!! KAU SUDAH SELINGKUH, MENUDUH AYAHKU SELINGKUH PADA TANTE PITA DAN KAU JUGA MEMBUNUHNYA!!! KAU MEMBUNUH AYAHKU!!!" Berang Riva yang langsung mencampakkan pisau itu dengan gusar dan menarik rambutnya kuat berputar-putar karena emosi tak terkendali, emosi kebenciannya yang sangat besar kepada Ibu Tirinya itu.
Riva terdiam,berbalik mendatangi peti t tersebut dan mengambil penutup petinya yang berada disamping petinya. "Mom mungkin ucapanmu benar. Aku yang dulu bagaikan malaikat, namun sekarang aku berubah menjadi iblis."
Senyumnya sambil menutup petinya, "Mom, sekarang dan selamanya kau akan merasakan kedinginan,ketakutan dan kegelapan yang pernah aku rasakan," ucapnya dan mengabaikan sang ibu yang terus memberontak seperti memohon maaf.
YOU ARE READING
2nd Day of December 31 Days Writing Challange
Historia CortaProyek challenge untuk melatih kebiasaan menulis. Dilaksanakan sepanjang bulan Desember, 31 Hari, 31 Keyword. Hasil kerjasama @WritersID @RebellionID