Hai kamu, tempatku meninggalkan hati dengan sukarela, tahukah kalau di sini diriku merindu?
Hidup ini seperti pasar, ya? Selalu ada imbalan untuk tiap-tiap perbuatan. Namun sepertinya hal itu tak berlaku untuk kejahatanmu. Kamu mencuri, tapi tiada siapa pun yang menyalahkan. Aku ingin mengadu, tapi rasanya tak ingin semua orang tahu. Biar saja hanya aku dan Tuhan yang menjadi saksi bisu saat kamu dengan tega membawa pergi hatiku tanpa berniat untuk memberikan milikmu.
Tubuhku cekang tiap kali kamu memerlihatkan senyuman. Aku tahu aku tak pernah terperangkap dalam lensa kacamatamu, atau barang sebentar tersebut dalam doa di tiap akhir ibadahmu ... tetapi perasaan bodoh ini tak mau berhenti berkhayal semu.
Sampai akhirnya, semua ingin-inginku sirna tatkala kamu memutuskan pergi tanpa memberi salam perpisahan. Aku tahu aku tidak berhak mencegah, apalagi memaksamu untuk tinggal, namun tetap saja rasanya perih. Aku benci harus menunggumu pulang.
Bisa tidak, jangan lama-lama di sana?
—Sha
YOU ARE READING
2nd Day of December 31 Days Writing Challange
Short StoryProyek challenge untuk melatih kebiasaan menulis. Dilaksanakan sepanjang bulan Desember, 31 Hari, 31 Keyword. Hasil kerjasama @WritersID @RebellionID