bang sad. 2

24.3K 3.4K 409
                                    

"makasih ya, ming,"

"sama-sama uji,"

keduanya sama-sama senyum. iya senyum; senyum dua maksud. senyum uji mah malu-malu kayak anak perawan, nah kalo senyum mingyu nih udah sama kayak senyum om-om di pinggir jalan; najisin.

juga kaya pedo.

bukan. dia bukan bang ipul apalagi emon.

dia, kim mingyu.

"ya udah, aku masuk, ya,"

"ji,"

jihoon yang baru berjalan lima langkah menuju pagar rumahnya, tiba-tiba berhenti ketika suara bariton milik lelaki hi-tan itu menginterupsinya. memaksanya-padahal mah suka rela- berbalik.

"iya, kenapa, mingyu?"

"helmnya, hehe."

jihoon senyum. menutupi harapannya yang jelas tidak akan terwujud; kalau saja ada nenek sihir lewat, dia rela dikutuk jadi cacing tanah dulu sekarang biar bisa gali lobang walau dia tahu harusnya dia yang digali.

jihoon pikir; dia ngelamun baru beberapa detik deh. tapi kok mingyu udah ada di depannya aja, ya? apakah dia memiliki kekuatan super? aku rasa tidak.

"sini aku bantu lepasin," ujarnya.

jihoon sih diem aja. bukan apa-apa, dia ga tau harus gimana.dugeun-dugeun gitu. apalagi mingyu bukanya sambil bungkukin badannya. jadi, jihoon bisa liat jelas muka bangsatnya seorang kim mingyu itu bagaimana.




























helmnya sih kelepas, tapi kok,
















































































































bibir mingyu malah nempel di pipinya, ya?

jihoon diem. nggalah! dia dorong mingyu dan kasih si item tatapan kesel. tapi, mukanya merah sampe ke kuping dan seisi-isinya.

"apa-apaan sih!?"

"eh, ji, onoh anginnya kenceng, kan badan gua jadi limbung,"

"au ah, sebel!" jihoon mencakin kakinya sebelum berbalik ninggalin mingyu. sebagai tanda bahwa dia senang hati injak bumi. g.

mingyu sendiri... dia sih senyum aja waktu jihoon berlalu seperti khafilah ketika anjing menggonggong. tapi, sebagai laki-laki yang bertanggung jawab, mingyu nunggu jihoon sampe masuk rumahnya. laki-laki itu hanya bisa menatap punggung-pantat- jihoon yang berisi dan hilang terutup pagar.

----------------

wonwoo melempar tasnya ke ranjang. andai saja tas itu mingyu, sudah dipastikan lelaki tan itu pasti kesenengan.

"bangsat!" teriak wonwoo.

"dek, kamu ngomong apa?!"

wonwoo menutup mulutnya sendiri. dia lupa kalau sedang berada di rumahnya dan dia lupa kalau mamahnya sedang membersihkan kamar tamu di sebelah.

"ga ngomong apa-apa kok," balasnya meski tak ada jawaban. sedih.

tapi, wonwoo tidak mau ambil pusing. dia segera membuka lemari pakaiannya dan mencari baju ganti. laki-laki itu membuka seragam sekolahnya menyisakan boxer puma berwarna biru tua dan...

brak!

"NON-waaaw,"

"goblok!"




















non itu bukan enon ya gaes
non; nonu, nona, noni (͡° ͜ʖ ͡°)

bang sad; meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang