BRAAAAAK BRAAAAAAK
"WOY KUMPUL KUMPUL WOY TANJUNG KIMPUL!"
semua anak pada noleh ke arah sumber suara. dimana disana menampakkan sosok kim mingyu yang lagi asik gebrak meja guru dengan begitu rusuhnya.
gak tau apa kalo ini masih pagi? mengajak ribut?
"apaansi itu anak?"
"iya apaansi,"
"cari sensasi kali,"
"gak tau w juga,"
"rusuh bat,"
"hooh, ganggu orang lagi nugas ae,"
"makanya tugas rumah itu kerjainnya ya dirumah, bukan di sekola,"
"sekola kan sudah saya anggap sebagai rumah sendiri,"
"ente bahlul,"
begitulah berbagai ocehan anak-anak 11-3.
lalu diakhiri dengan mingyu yang menyisir rambutnya ke belakang.
"ehem, gini, gengs," katanya yang langsung dapet perhatian semuanya, tapi matanya cuma fokus sama satu orang; jewewe. "gue mau ngenalain diri,"
uhuk
batuk.
anak-anak lain cuma nganga, ga ngerti. mereka mungkin berpikiri mingyu gila. ya ngapain ngenalin diri coba? mereka udah saling kenal. lagian di sini ga ada anak baru atau guru baru atau serba baru yang ngeharusin kita buat ngenalin diri lagi. hHH. emang rada melengser otaknya nih.
tapi mingyu terlihat bodo amat dengan tatapan mengintimidasi yang dia dapat dari teman-temannya.
"jadi nama gue itu..."
mingyu menjeda, mengambil nafas dahulu lalu dia buang pelan-pelan. biar kek slowmotion.
meski merasa terganggu dengan tingkah mingyu, mereka tetep aja pada nungguin tuh.
"nama gue.."
masih ditungguin kok tenang.
"nama gㅡ"
"woy, lo mau senam skj apa, anjeng!?"
gak lama seokmin buka mulut; yang nyatanya greget juga walau rada gak nyambung.
"selo, bro," mingyu menjulurkan tangannya ke depan berkali-kali. terus gak lama, dia tarik napas lagi. "khm, gini. nama gue..."
"ah elah dari tadi nama gue nama gue. kita semua juga tau nama lo, keling," kini giliran soonyoung yang kzl.
"diem dulu, kampret!" geram mingyu.
dan semua anak langsung merapatkan mulutnya, tak percaya. Salah satu orang bego di kelas tiba-tiba masang muka serius di depan gara-gara pengen ngenalin diri lagi, kurang bego apa lagi coba dia?
"nama gue ... bangsat,"
dan
krik
krik
krik
cengo berjamaah pun terjadi di kelas 11-3. Semua anak menyesalkan waktu mereka yang terbuang sia-sia cuma buat denger omongan super ga penting dari si keling.
"pffft ha," satu suara menginterupsi, "haHAHAHAHA,"
terus dia jadi pusat perhatian sekarang, soalnya cuma dia satu-satunya yang ketawa, mana kenceng lagi.
"tawa dong bro, mungkin si keling lagi ngelawak," katanya sambil ketawa. "haHAHA HAHAHAHAHA HAHAHAHAHAHHHHHAAAH,"
"nanaonan, anjeng,"
"mungkin dia kurbel,"
"bego,"