wonwoo segera menutupi tubuh putih mulus itu dengan kedua tangan kurus miliknya. meski hanya bisa menutupi dadanya saja sih.
"cukup pintu aja yang ditutup non, badan kamu jangan," dan dengan itu pintu kamar wonwoo tertutup rapat.
"taik, emon, ga bisa ketuk pintu ya, lu?!"
"emang sejak kapan sih abang ketuk pintu, hm?"
"najis!"
kemudian kaos putih dalam genggaman wonwoo sudah beralih pada wajah mingyu. mingyu sih cuma cekikian saat wonwoo berlari menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. laki-laki kurus itu hanya menenteng celana jeans selutut berwarna abu-abu.
mingyu kan jadinya ingin berhitung mundur,
lima
empat
tiga
dua
dua setengah
dua tiga perempat
sa-
"mingyu!"
senyum mingyu terkembang.
"datang, sayang," balasnya.
wonwoo menyembulkan kepalanya di pintu, yang pertama dia lihat; mingyu dengan cengiran mesumnya. ewh.
"baju gue, kampret,"
"cium dulu,"
"najis, buru!"
"mama-"
aku memang pencinta wanita
namun ku bukan buaya
yang setia pada seribu gadis
ku hanya mencin-mingyu buru-buru merogoh saku celananya. dan menggeser tombol hijau di sana, "ya, kak?"
wonwoo yang melihat mingyu sedang lengah segera menarik baju dalam genggam mingyu. mingyu sempat melirik sebentar sebelum melanjutkan kembali telepon-teleponannya.
wonwoo segeran mengenakan kaos putih polosnya sambil berpikir;
kakak? kak jeonghan? kak taeyeon? kak amber? kak baekhyun? kak soojoong?
"yaudah, ka, nanti aku jemput ya,"
begitu yang wonwoo dengar ketika membuka pintu.
"nonuuu~" rengeknya.
wonwoo tidak menggubris. laki-laki kurus itu melewati mingyu dan duduk di meja belajar. membuka novel kemarin-meneruskan bacaannya.
"non, tau tida?"
mingyu baringan di ranjangnya, menyamping menghadap wonwoo dengan siku menopang kepalanya.
"jononu,"
"..."
"nonuna, nona, noni,"
"..."
"woe, matras!"
wonwoo melirik mingyu sebal, "apa sih sia, berisik!"
"denge makanya, non,"
wonwoo hanya mendelik. dia kan lagi sebel sama mingyu gegara diturunin gitu aja demi cowo lain. ewh.
"hm,"
"tau gak non?"
"kaga,"
mendengar jawaban wonwoo, mingyu tersenyum. "pangeran belum kelar ngomong kali,"
lagi-lagi wonwoo muterin matanya males. sebenernya itu cuma di luarnya doang sih. padahal di dalam jati dirinya, wonwoo ketawa bahagia. gatau bahagia karena apa. yang penting bahagia aja udah.