tiga puluh menit, kita disini~ tanpa suara~
jamrud lewat. g
tiga puluh menit berlalu. setelah terkurung di ruangan yang paling ditakuti oleh seantero siswa SMA Pledis, akhirnya mingyu dan vernon keluar dari sebuah persinggahan. yang dimana persinggahan tersebut telah ditinggali oleh seorang pria cool nan bersahajaㅡsebut saja choi seunghyunㅡyang notabennya adalah guru bk di sekolah itu sendiri.
tapi, keduanya keluar tidak dengan tangan kosong. melainkan menenteng sebuah surat yang isinyaㅡapa aja boleh lah yha, kepo bat lau iyuwhㅡ
gadeng. isinya surat pelanggaran. untung cuma begituan. coba kalo sampe diskorsing, bisa mati si minsol.
mati image maksudnya. ya u kan tau lah, keduanya tuh abas paling hits sesekolahan. yamasa mau mencemarkan nama baik sendiri? etapi sebenernya, beginian juga udah mencemarkan nama baik sih. ya, siapa sih yang ga nethink kalo ada orang yang masuk ruang bk gara-gara muka yang saling babak belur dan penampilan yang acakadul? helaw, pasti itu udah mengundang banyak pertanyaan kan?
sebenernya, mingyu sama venon sempet kaget pas keluar dari ruang bk. kenapa? banyak siswa didepan sono, bor. berasa lagi ada pembagian sembako. padahalmah...
malu sumpah malu! kresek item om kresek item ㅡjeritan hati minsol.
baru beberapa langkah saat mingyu dan vernon meninggalkan ruang bk, mata keduanya sama-sama melihat sosok yang menjadi asal muasal terjadinya semua pertengkaran ini. sosok yang menyebabkan keduanya menjadi babak belur seperti ini. dan sosok yang seolah-olah dapat menghentikan waktu dalam sekejap ini.
dia.
jeon wonwoo.
***
lagi-lagi keadaan terasa semakin panas saat laki-laki kurus itu sudah berdiri dengan gagahnya .g diantara dua laki-laki lainnya yang kini sudah berbaring diranjang uks. bahkan ruangan ini terasa dua kali lipat lebih panas jika dibandingkan dengan ruang bk tadi.
"lo berdua gila ya?!"
mingyu dan vernon cuma diem waktu wonwoo mulai buka suara dengan diiringi suara beratnya. mereka udah liat wajah sangar wonwoo di depannya yang masiiiiiiiiiiiih aja keliatan cakep. wonwoo itu manusia atau bukan sih?
"lo pikir ini lo lagi pada arena smak down?!"
kaget. ternyata wonwoo belum selese ngomong. keduanya cuma bisa diem dan pasang muka-muka bingung bin bego.
"jawab!"
"dia yang mulai duluan, won," mingyu nunjuk-nunjuk vernon sama jarinya.
yang ngerasa ditunjuk langsung belakakin mata. vernon ngga terima diperlakukan seperti ini. alhasil, cowo bule itu langsung aja bangkit dari rebahannya dan mulai muncu-muncuin bibir tanda kalo dia mau ngomong sesuatu.
kayanya perang jilid dua akan segera dimulai ㅡpara penonton
"lo yang macing gue, kampret!" vernon dengan keemosiannya.
"itu sih lonya aja yang emosian!" mingyu dengan pembelaan diri sendirinya.
"gue ga akan emosi kalo lo ga mancing gue!"
kan. wonwoo jadi pusing.
"lo kira ikan pake dipan-aW!"
mingyu menatap sengit kearah laki-laki yang entah bagaimana prosesnya sudah berdiri di sisi ranjangnya. melihat kalau laki-laki itu sudah mengepalkan tangan yang beberapa detik lalu telah digunakan untuk memukul kepala mingyuㅡjuga berhasil membuatnya merintih kesakitan.