sepulang sekolah, biasanya abas pledis pada suka latihan basket gitu dilapangan. ya, kaya sekarang ini. abas yang masih kelas 11 lagi pada main, padahal mereka baru aja kelar ngerjain soal pkn yang soalnyaaaaaaa tiba-tiba pengen nyemplung ke kawah putih aja.
sebenernya main basket ini gak membebani sih. malah bagi para abas, basket udah kaya sahabat sendiri. mereka bikin seneng dan bikin lupa sama masalah yang ada.
"woy!"
abas junior langsung pada noleh ke sumber suara saat ada suara lain yang menggema dilapangan. dan di detik berikutnya, semuanya pasang muka seneng waktu tau siapa yang lagi jalan kearah mereka.
"wah, apa kabar kapten basket?!" sapa mingyu sambil salam gaul ala-ala para abas.
eh, bentar. kapten basket?
yap, dia sungcheol. disusul joshua dan jeonghan di belakangnya.
"mumet saya. untung sekarang udah bebas. tinggal nunggu hasilnya," ujar sungcheol sambil nyengir. "ini malah yang lagi uas kok pada basketan. pada punya kunci jawaban ya?"
"yakali kalo punya kunci jawaban muka kita gak kurang piknik gini, bang," sambung seokmin dengan diakhiri tawa renyah anak-anak lainnya.
"aduh itu yang lagi taarufan gimana kabar? kapan nih kita bisa kondangan?"
tiba-tiba aja soonyoung teriak. yang merasa emang lagi taarufan pun langsung malu-malu senyum-senyum gak jelas.
"ya kelarin dulu kuliahnya dong, baru semuanya terjadi," jawab asal jisoo.
"apa yang terjadi, jis?"
"ya pernikahannya lah, emang apaan?"
lagi-lagi mereka ketawa.
rasanya udah lama banget abas pledis gak kaya begini karena semua terhalang akan para senior yang disibukin sama ujian-ujian yang makin kesini makin membebani para pelajar aja.
(emaap pak mentri pendidikan, saya tidak bermaksut)
dan disinilah mereka sekarang, bisa kumpul-kumpul lagi dengan waktu yang seadanya.
"ebon!"
vernon noleh, dan semuanya pun juga noleh waktu beberapa menit kemudian ada yang manggil nama vernon. disana ternyata udah ada seungkwan yang lagi melambaikan tangan sambil nyengir dari ujung lapangan dan perlahan jalan kearah dimana vernon berdiri.
dan ternyata gak cuma seungkwan, cowo berpipi penuh itu dateng sama orang lain.
siapa?
jeon wonwoo.
kedua anak itu pun berjalan mendekat ke segerombolan para abas dan nimbrung seperti biasanya.
"kamu pasti laper kan, bon? nih aku beli makanan pas ke kantin tadi," kata seungkwan sambil kasih sesuatu yang pastinya bikin perut vernon mendadak demo. "eh ada kak jisoo sama kak jeonghan juga?"
kedua nama yang disebut itu langsung memamerkan senyum ramah.
"apakabar, kak? baik-baik aja kan?" tanya seungkwan kemudian.
"baik kok. kamu sama si bule ini gimana? dia udah gak nakal kan?" ini jeonghan yang balik tanya.
"masih, kak. aku selalu pengen curhat sama kakak tapi takut ganggu heheheh,"
"santai aja, kwan. kakak siap dengerin cerita kamu dan marahin vernon kok,"
"oh jadi selama ini kenapa kak jeonghan tiba-tiba suka marahin gue karena diceritain sama seungkwan?" mata vernon mengintimidasi jeonghan yang sekarang cuma ketawa-ketawa menang. "kamu tega, kwan, sama aku?"