Kelas Baru

58 5 0
                                    


"Arrggghhhh..... Kenapa gue bisa masuk kelas ini, gue ngerasa hidup gue kurang beruntung." Ujar Diandra dengan sahabatnya, Keysa.

Diandra Kaunissa Ardianta yang kerap di sapa Rara anak kelas 11 yang naik ke kelas 12-IPA-4 yang sedang di depan Papan Pengumuman melihat pembagian kelas.

Yang menyatakan dirinya harus masuk di kelas 12-IPA-4. Sedangkan Alkeysa Audinata, sahabatnya harus masuk ke kelas 12-IPA-1. Diandra dan Keysa bersahabat sejak kelas 10 di SMA Nusa Bakti.

Yup! Mereka berdua beruntung bisa bersekolah di SMA Favorite.

"Gue pingin nya satu kelas sama Lo, Key." Ujar Diandra dengan masam. Keysa yang melihat muka masam Diandra hanya bisa mengelus punggung Diandra, "Sabar Ra, mungkin aja temen-temen Lo yang baru lebih asik."

Lebih asik gimana, orang gue nggak kenal semua, ujar Diandra dalam hati.

*****

Kringg!

Bel sekolah berbunyi menandakan semua murid harus masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Mau nggak mau Diandra harus masuk ke kelas barunya itu.

Baru satu langkah masuk ke kelas, Diandra udah mendapat tatapan tajam teman-teman barunya. Ihh apaan sih liat-liat, batinnya.

Diandra melangkah maju untuk mencari bangku. Saat dirinya tau bahwa ada temen kelas sebelasnya yang sekelas dengan dia, ia lalu menghampirinya.

"Lin, gue duduk di sini ya." Sambil menunjuk bangku kosong di sebelah Lina. Tanpa mendengar jawaban dari Lina pun, Diandra langsung duduk.

Hening.

Ini kelas atau kuburan sih, sunyi amat batin Diandra. Karena merasa canggung akhirnya Lina mengajak ngobrol Diandra.

"Eh Ra, Lo terlambat masuk, tadi wali kelas kita udah masuk ngabsen." Ujar Lina.

"Terlambat gimana? Orang bel masuk aja baru bunyi." Dengan ekspresi bingung, Lina pun menjawab.

" Nggak tau Ra, tapi beneran tadi wali kelas kita udah masuk ngabsen."

"Tau ah, serah wali kelas nya aja."

Karena males berdebat Diandra mendundukkan kepalanya di atas meja dengan tangannya yang ditumpuk.


*****

Diandra Pov

Mana sih si Keysa lama amat, gue tunggu dari tadi nggak keluar-keluar, apa gue samperin aja ya ke kelasnya.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu gue, "Hai Ra."

Lha ini nggak anaknya, "Yuk pulang" ujar Keysa.

"Key, lho nggak mau ngomong sesuatu gitu."tanya gue sambil menahan lengannya.

"Ngomong apaan?" Aku menghela napas dengan kasar ngelihat watados sahabat gue ini.

"Lo diciptain dengan ekspresi gitu-gitu aja ya, Ra, datar mulu." Ni anak buat mood gue berantakan deh.

"Waktu gue 15 menit hilang sia-sia cuma nungguin lho," ini anak nggak peka atau gimana sih.

"Ehh, Lo nungguin gue dari tadi?" Tanya Keysa dengan kaget.

"Enggak, Key. Gue nungguin bokap Lo!!! Lo tau nggak mata gue bisa copot, dari tadi gue ngelihat kesana kemari nyariin lo, tapi hasilnya nihil. Dan sekarang Lo datang-datang dengan watados ngajak gue pulang??!" Ujar gue dengan nada meninggi karena Kaysa nggak paham-paham.

"Ya gue kira lo pulang sama temen baru Lo, jadi gue nongkrong dulu deh di kelas baru gue sekalian kenalan, hehe."

Sumpah ya Key Lo buat gue jengkel, mana bisa gue pulang bareng temen baru gue, orang gue belum kenal semuanya. Gue cuma bisa menghela nafas dengan keras.

"Ya udah, pulang yuk Ra udah sore nih, ntar nggak ada angkot." Ni anak nggak punya niat untuk minta maaf atau gimana sih.

End Pov

*****

A/N Maaf, ini cerita pertama saya jadi bahasa nya berantakan, hehe..

Bagi kalian yang baru membaca tolong klik Kiri bawah di Wattpad kalian untuk cerita Saya.

Terimakasih.

Selamat membaca💕

Masa Terakhir  #1stTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang