"Minta perhatiannya sebentar!" Ucap Nulul anak 12 MIA 9 setelah memasuki 12 MIA 4 dan berdiri di depan kelas."Kurang perhatian ya?" Ledek Kiky pada Nulul.
"Iya, kurang perhatian makanya perhatiin sebentar aja." Jawab Nulul.
Semua murid menghadap ke depan dengan serius dan mendengarkan dengan seksama.
"Di mohon partisipasinya untuk bergabung dan menyaksikan Acara Tahunan Sekolah yang akan diselenggarakan bulan Oktober tahun ini. Kami sangat berterimakasih dan menghargai Jika kalian hendak membantu kami dengan menjadi donatur atau membeli dagangan kami."
"Karena acara tersebut akan diadakan 3 minggu dari sekarang. Di mohon untuk ekstra-ekstra yang akan tampil di persiapkan mulai dari sekarang untuk mengisi ATS. Sekian, Terimakasih." Tutur Nulul sebagai perwakilan Osis SMA Angkasa Jaya.
Setelah Nulul keluar dari kelas tersebut, murid 12 MIA 4 bergerombol dengan teman-temannya membicarakan ATS. Salah satunya gerombolan Farrel dkk.
Mereka membicarakan tentang ATS mendatang dan ATS tahun lalu. "Menurut lo, tahun ini keren nggak? Gue pingin liat ATS tahun ini lebih keren, lebih lancar, atau lebih molor?" Ujar Farrel pada teman-temannya.
"Ya pasti, setiap tahun pasti akan ada perubahan. Mungkin lebih fantastic, lebih lancar, lebih banyak yang nonton, lebih awal dimulainya dari open gate, atau lebih molor."
"Karena setiap tahun orang-orang dan panitia-panitianya berbeda pasti hasilnya juga akan berbeda." Jelas Fajar.
"Menurut Gue sih, bener juga, kata si Fajar. Kita tinggal mengapresiasikan aja hasilnya. Kan setiap tahun orang yang mengadakan dan mengisi acara akan berbeda, hanya satu dua yang Sama." Pendapat si Dion menyetujui ucapan si Fajar.
"Sebagian perkataan lo ada yang bener. Tapi, panitia-panitia tersebutkan ada kepala panitianya, pasti kepala panitianya diberikan arahan dari kepala panitia tahun lalu agar berjalan lebih waw dari tahun-tahun sebelumnya." Pendapat si Kiky pada teman-temannya.
"Emang apa susahnya datang dan mengapresiasikan? Syukur-syukur kalian ikut berpatisipasi." Ujar Fajar jengkel.
"Woles aja, man. Kita kan hanya berpendapat. Nggak usah seserius itu." Kata Galen menengahi pembicaraan mereka.
"Eh, Rel. Lo tampil?" Tanya Dion Pada Farrel. Farrel mengangguk-angguk mengiyakan pertanyaan Dion.
"Tumben lo manggung, Biasanya aja cuman Kiky yang join." Sindir Galen.
"Biasanya kalo ATS gue manggung, kalo yang lainnya gue mikir-mikir." Kata Farrel menjelaskan sindiran Galen.
"Emang lo bisa mikir? Otak aja kagak punya. Pr main nyontek." Ledek Kiky.
"Ye gini-gini otak gue masih waras dari kalian-kalian." Balas Farrel. Teman-temannya tertawa mendengar ledek meledek antara Kiky dan Farrel.
*****
Kringg!
"Lo pada kumpul atau cabut?" Tanya Dion pada teman-temannya saat bel pulang sekolah telah berbunyi.
"Gue sama Farrel kumpul, latihan band buat ATS." Jawab Kiky.
"Gue cabut ke Bu Sumo lah, gue laper pingin pecel." Ucap Naufal sambil mengelus perutnya.
"Itu perut apa karet, makan muluk kerjaan nya." Ledek Kiky.
"Situ suka sama cabe-cabean ya, pedes banget omongannya." Balas ledek Naufal.
"Udah lah nggak usah main ledek-ledekan muluk." Ujar Dion sambil menyenggol lengan kiri Naufal.
"Gue duluan ya. Gue mau rapat osis." Ujar Fajar sambil meninggalkan teman-temannya yang berada di teras kelas.
"Sukses, bor." Kata Kiky sambil melambai-lambaikan tangannya ke Fajar dan menampilkan deretan giginya.
"Lo cabut?" Tanya Dion pada Galen. Galen menggelengkan kepalanya. "Gue seksi dokumentasi, jadi entar lo lo tampil gue yang phpto."
"Photoin abang Kiky yang keren ya." Ujar Kiky menampilkan deretan giginya.
"Yok, cabut. Gue udh laper. Temenin gue makan ya, yon." Ujar Naufal sambil merangkul Dion.
"Oh Siap, pak Bos! Asal dibayari." Ujar Dion sambil memberi hormat pada Naufal.
"Lo mah selalu minta dibayari." Ledek Kiky. Mereka meninggalkan teras kelas dan pergi ke tujuan mereka masing-masing.
*****
18 hari kemudian.
Panitia pada berlari kesana kemari dengan membawa alat-alat penting untuk memperlancar kegiatan ATS yang akan diadakan 2 hari lagi.
Dan para perwakilan ekstra sedang ramai-ramai berkumpul dan mempersiapkan diri untuk gladi bersih.
Dan salah satunya anak band,anak teater dan Farrel dkk yang berdiri bersisihan. "Gue baru tau ternyata lo anak teater."
Ujar Farrel kepada Diandra yang sedang fokus pada teks dramanya. "Lo sih kudet." Ucap Diandra cuek.
Farrel berdehem dan mengalihkan pembicaraan nya pada temannya.
"Emang ini acara sekolah open up jam berapa?" Tanya nya pada teman-temannya.
"Karena acaranya malam minggu mahakarya nya mulai jam lima, sedangkan teater mulai jam tujuh." Jelas Fajar sebagai anggota osis.
"Lo kan teater, Ra. Nggak sekalian tari?" Tanya Naufal pada Diandra .
"Entar di dalam drama gue nari juga. Makanya entar nonton drama Gue." Ujar Diandra mempromosikan sambil membaca teks drama.
"Nggak sekalian nyanyi?" Tanya Galen.
"Entar juga ada nyanyi." Ucap Diandra sebal sambil mengalihkan pandangannya dari teks dramanya ke Galen.
"Peace, Ra." Galen terkekeh dengan Jari telunjuk dan tengahnya ke atas.
"Wah, lo ternyata multitalent ya." Kata Farrel entah itu pujian atau kritikan. "Nggak usah ngeledek deh lo." Ujar Diandra tak terima.
"Gue muji." Diandra beroh mendengar kalimat Farrel.
"Ayo! Untuk yang mengisi acara seger berkumpul di tengah lapangan mendengarkan instruksi dan memulai gladi bersih." Perintah Fajar pada teman-temannya.
*****
A/N Alhamdulillah hari ini bisa update 2 chapter dalam sehari. Beri komenan untuk karyaku. Jangan Komen yang negatif ya.
Terimakasih, ditunggu next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Terakhir #1st
Teen FictionPart cerita masih lengkap, tapi sayang tidak bisa dilanjutkan lagi;(