Gentleman

7 0 0
                                    


*****

TIN

Diandra melihat dari jendela rumahnya siapa pagi-pagi yang bertamu dirumahnya saat hari sekolah.

Diandra membuka pintu dan berlari menuju gerbang depan rumahnya. "Elo?" Ucap Diandra tak percaya.

"Ngapain pagi-pagi kesini? Pacar lo tau gue mampus! Hus Hus, sana pergi." Diandra mengusir Fajar yang menghampirinya untuk berangkat sekolah bersama.

"Rumah gue di sebrang komplek rumah lo kok, Ra. Lagian gue udah izin sama ayang beb." Ujar Fajar dengan mengeluarkan senyuman yang menampilkan deretan giginya.

"Dasar. Awas aja ya, sampek gue dilabrak lo yang tanggungjawab." Sebal Diandra .

"Lo pikir gue ngehamilin lo?! Acara tanggungjawab segala." Ujar Fajar Tak terima.

"Siapa yang datang,Ra?" Teriak Ibu nya dari dalam Rumah.

"Ini Mah, temen sekelas Rara." Ibunya berjalan menghampiri mereka yang berada di depan gerbang.

"Ayo, masuk! Sarapan dulu sebelum berangakat. Pasti nelum sarapan kan tadi dari rumah?" Ajak Ibunya pada Fajar.

"Nggask us---"

"Sebenarnya saya tadi sudah sarapan.  Tapi namanya rejeki tidak boleh di tolak." Seringai kecil Fajar yang memotong ucapan Diandra .

Diandra menghela napas dan memutar kedua bola matanya malas. "Awas entar lepas." Cetus Fajar.

Diandra melangkah masuk meninggalkan Fajar dan Mamanya.

"Ayo, nak, masuk!" Fajar tersenyum dan mengikuti ibunya Diandra dari belakang.

*****

Drung drung drung css

"Wess, siapa nih yang berangkat bareng? Kayak romeo Juliet. Inget pacar bang." Ledek Kiky pada Fajar yang memboncengkan Diandra yang baru sampai di parkiran motor sekolahnya.

Sedangkan yang diledek hanya cengar-cengir tidak Jelas. "Udah izin pacar kok." Sombong fajar.

Sedangkan Diandra yang di belakang hanya cuek menanggapi ledekan Kiky. "Udah sampek, neng. Nggak mau turun?" Kiky berganti meledeki Diandra .

Diandra mendengus sebal dan segera turun dari motornya Fajar. "Makasih ya, Jar. Gue duluan." Ujar Diandra pada Fajar dkk.

"Gimana rasanya?" Tanya Galen pada Fajar.

"Biasa aja. Enakan sama ayang beb Gue."

"Nggak lo aja ya yang pernah boncengin, Gue juga." Sombong Kiky dengan menarik kedua kerahnya.

"Pankapan Gue mau nyoba ah." Ujarr Galen sambil memperhatikan jalan Diandra yang semakin menjauh.

"Lo kira makanan, dicoba. Ayo ah ke kelas malah pada ribut di sini." Kata Dion mengajak kawan-kawannya pergi ke kelas.

"Kantin dulu lah, gue belum sarapan nih. Entar dedek semaput Gimana?" Ucap Galen dramatis.

"Tinggal digeret kerah baju. Nih kayak gini." Sarkas Fajar sambil menarik kerah baju bagian belakang milik Galen.

"Ayo ah, kelamaan keburu masuk!" Seru Naufal mengajak teman-temannya.

Kiky, Fajar, Dion, Galen, dan Naufal berjalan meninggalkan area parkir motor dan berjalan menuju kantin.

Masa Terakhir  #1stTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang