Diandra PovIni hari kedua gue ke sekolah, setelah sekian lama liburan. Rasanya gue males ke sekolah, nggak ada moodboster.
Dulu gue ke sekolah dengan alasan mau ketemu Keysa, entah kenapa gue kalo di sebelah Keysa bisa curhat apa aja, bisa jingkrak-jingkrak an, bisa kayak orang gila lah pokoknya, nggak jaim-jaiman.
Tapi sekarang semenjak gue nggak sekelas sama Keysa, gue jadi males ke sekolah, mau curhat juga sama siapa, mau ketawa-ketiwi sama siapa, masak gue harus ke kelas Keysa tiap hari, mager baget dahh.
Brughh!
"Diandra! Bangun udah jam enam nanti kamu kesiangan." Mamah mendobrak pintu kamar gue dan berceloteh ria.
"Iya-iya mah, ini juga Diandra udah bangun kok." Ujar gue dengan kesal.
"Udah bangun gimana?! orang kamu masih bergelutan di kasur. Cepet bangun atau Mamah seret kamu ke kamar mandi!"
Dengan males dan masam gue bangun dan jalan keluar kamar menuju kamar mandi, dan saat gue liat jam dinding.
Wtf!
Udah setengah tujuh mana gue belum mandi, dandan, sarapan, otw, aduhh gimana ni, gue berjalan bolak-balik di depan kamar gue.
"Diandra!!! Kenapa belum mandi?!! Ini udah jam berapa??!!!" Mamah keluar kamar gue dengan ciri khasnya, yaitu teriak-teriak.
"Aduhh mah, ngomongnya biasa aja kali nggak usah teriak-teriak, Diandra juga denger tau."
"Cepat mandi Diandra! Atau Mamah kurangi uang jajan mu?!" Dengan secepat kilat gue berlari ke kamar mandi, dan...
"Ya Allah, Diandra! Kamu ini mandi atau apa kok cepat sekali, Mamah aja belum turun nyiapin makanan, kok kamu udh keluar dari kamar mandi." Tanya Mamah dengan wajah kagetnya.
Mamah ini gimana sih, tadi bilang gue nggak boleh terlambat sampai ke sekolah, sekarang malah ngomel.
"Nak, kalo ada orang tua berbicara itu harus di jawab, bukannya bisu!" Kuyakini Mamah pasti jengkel terlihat di wajahnya.
"Mah, Diandra nggak mau telat, jadi irit waktu. Dah selesai." Ujar gue sambil merapikan rambut gue, karena tadi gue memakai seragam di kamar mandi.
"Udah ya mah, Diandra berangkat, Diandra sarapan di sekolah aja, takut telat, bye mah." Sebelum pergi gue mencium pipi Mamah.
*****
Kringg!Yess. Jam Istirahat pun berbunyi, "Lin ngantin yok!" Ajakku kepada Lina.
"Enggak ah, Ra, gue males, bosen."
"Ah, lo nggak asik." Jawab gue dengan malas dan keluar kelas mencari Keysa.
"Hei, Key, ngantin yok!" Ujar gue sambil menepuk bahunya. "Yok!"
Yey, akhirnya gue punya teman ngantin.
Sampai di kantin, "Ra, bangku penuh, gimana nih?"
"Yang penting beli makan dulu, gue laper soal bangku ntar kita cari yang lain aja." Ujar gue yang di balas anggukan kepala Keysa.
Setelah pesen makan, gue cari bangku yang kosong, dan akhirnya ketemu. Gue taruh makanan gue di meja itu lalu berkeliling kantin mencari Keysa, ni anak sukanya ngilang.
Itu nggak anaknya, "Key, gue udah dapat mejanya, yok kesana." Keysa lalu mengangguk dan mengikuti arah jalan gue.
Setelah sampai di tempat yang tadi, gue cari-cari tu meja yang tadi kosong, "Mana Ra, kata Lo udah ketemu."
"Iya, tadi udah ketemu, malah makanan gue, gue taruh di atas meja itu." Gue cari-cari kok nggak ada, malah gue liat segerombolan cowok makan di meja itu.
Dengan keberanian gue melangkah ke meja itu dan bertanya, "permisi, apakah ini meja saya?"
Salah satu dari mereka pun menoleh dan menjawab dengan dingin "ini bukan meja Lo, ini meja sekolah."
"Iya gue tau, tapi maksud gue apakah ini meja yang tadi kosong dengan sebuah makanan di atasnya?"
"kalo iya mang npa?"
What! Terus mana dong makanan gue itu cowok ngembatan, anjirr. "Gue mau duduk disini! Mana makanan gue."
"Gue buang."
"What?!" Pekikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Terakhir #1st
Teen FictionPart cerita masih lengkap, tapi sayang tidak bisa dilanjutkan lagi;(