"Sudah tengah malam, Yang Mulia."
"Aku harus segera kembali."
"Tolong tetaplah di sini lebih lama lagi."
"Sudah tengah malam, Yang Mulia. Ini sudah terlalu malam."
Para penonton yang menyaksikan drama dari ekstra teater pun terhanyut terbawa suasana.
Malam yang menjadi larut malam pun tidak mereka pedulikan. ATS tahun ini ternyata molor satu setengah jam karena menunggu para penonton hadir dan memenuhi lapangan SMA Angkasa Jaya. Tapi walaupun molor, Acara ini berlangsung dengan meriah dan disambut dengan heboh dan gembira oleh penonton.
"Ya, ternyata ini kau. Akhirnya... Aku bisa menemukanmu. Tolong Jangan tinggalkan aku lagi."
"Dan.. Aku pernah memiliki sebuah mimpi, untuk terbang jauh dari tempat ini. Tapi sekarang, mimpiku telah berubah."
"Kau adalah mimpiku. Hanya kau bersama denganku. Aku tidak menginginkan hal yang lain."
"Dan jika di dunia ini hanya ada Kita berdua, hanya ada 3 kata yang bisa aku katakan padamu, Putri."
"I love you." Putri Cincin pun tersenyum mendengar kata-kata nan indah dari bibir Pangeran Ken. Pangeran Ken melangkah mendekati Putri Cincin sambil meraih kedua tangan Putri Cincin dan mencium keningnya.
Suara gaduh dan tepuk tangan dari para penonton menyaksikan drama tersebut. Mereka bersorak mengapresiasikan drama yang berending happy tersebut.
Para pemain menaiki panggung dan berdiri berjejer. Mereka menyatukan tangan mereka satu per satu dan membukuk guna berterimakasih telah menyaksikan drama mereka.
Suara tepuk tangan dari para penonton pun terdengar kembali. Para pemain turun dari panggung satu per satu. Lalu Mc yang membawakan Acara tersebut naik dan mengucapkan rasa terimakasih untuk para penonton. Dan Mc mengakhiri Acara tersebut dengan kata "See You Next Years."
*****
Diandra sedang sibuk membersihkan wajahnya di ruang make up dan mengganti gaunnya menjadi baju biasa. Di ruang make up tersebut Ia hanya seorang diri. Lainnya hanya berganti baju dan langsung pulang. Sedangkan Ia memilih berganti baju dan membersihkan wajahnya.
Tiba-tiba pintu ruang make up terbuka dan muncullah Keysa ke dalam. "Rara!" Teriaknya.
Diandra hanya melirik dan kembali fokus pada wajahnya. "Ra, akting lo keren banget!" Puji Keysa. Diandra menanggapinya hanya tersenyum.
"Gue kira tadi mau nyium bibir, eh ternyata nyium kening. Cedih deh gue, tapi gak papa tetap keren kok." Puji Keysa dengan mata berbinar menatap Diandra yang sedang berdiri di depan cermin membersihkan wajahnya.
"Nyium bibir, kata lo?! Yang bener aja. Nyium kening aja gue udah deg²an, Mau lo nyium bibir?!" Sewot Diandra dengan membulatkan matanya.
"Tuh mata dijaga dong, entar keluar dari tempatnya lho." Ledek Keysa dengan cengiran khasnya.
"Buruan lah, Ra. Udah malem ni. Mau bareng sampek rumah nggak?" Tawar Keysa.
"Ya, tunggu sebentar sih." Keysa menarik kursi dan duduk untuk menunggu Diandra bersih².
Hening.
"Ra." Diandra mengacuhkan Keysa dan tetap fokus pada wajahnya.
"Krik krik."
"Lo kenapa?" Tanya Diandra sambil membuang kapas bekas make up wajahnya.
"Ngomong dong, Ra. Biar rame."
"Lo aja yang ngomong, gue dengerin. Lo ngomong ruangan ini udah ramai, MENGGEMA." Ketus Diandra menekan kata 'menggema' sambil melirik Keysa dari cermin.
"Jahat banget sih, lo." Diandra membuang kapas kotornya lagi dan bangkit mengambil tas dan jaketnya.
Diandra memakai jaketnya dan mencangklongkan tasnya. "Yok, pulang nggak?" Ajaknya.
Keysa tersenyum dan bangkit berjalan menuju pintu. "Nggak ada yang ketinggalan kan?" Diandra menggelengkan kepalanya dan menutup pintunya.
"Udah sepi ternyata." Ujar Diandra berjalan sambil melirik area ATS.
"Ya Iya dungs, Ra. Ini jam berapa? Lo di ruang make up aja udah lama." Diandra menampilkan cengiran tak berdosa pada Keysa.
Mereka berjalan dengan diam hanya suara-suara berisik dari para panitia yang sedang beres-beres.
Sampai di parkiran, Diandra dan Keysa melihat gerombolan Farrel dkk yang masih nangkring di motor dan belum kembali ke rumah mereka masing-masing.
Keysa mengeluarkan motor dari tempat parkir, dan Diandra berdiri di tidak jauh dari tempat parkir.
Diandra melihat gerombolan Farrel dkk dengan waktu yang lama. Sampai Diandra dan Farrel bertatapan. Mereka saling menatap satu sama lain. Tidak ada yang memutuskan tatapannya. Sampai lengan Farrel disenggol oleh Galen dan membuat Farrel mengalihkan pemandangannya, sedangkan Diandra memalingkan wajahnya menatap Keysa dan menghampirinya.
Farrel tidak memperdulikan teman-temannya yang sedang bersendau gurau, dan menatap kepergian Diandra dan Keysa.
"Lo kenapa, bor?" Tanya Galen pada Farrel. Farrel menggelengkan kepala dan menatap teman-temannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Terakhir #1st
Teen FictionPart cerita masih lengkap, tapi sayang tidak bisa dilanjutkan lagi;(