Author's P.O.V
Sampai sekarang pun Emma belum bangun dari komanya. Hermione sangat khawatir, dokter bilang benturan dikepalanya sangat keras, dia beruntung karena tak kehilangan ingatannya. Hermione merenung menatap kakaknya yang sedang terbaring lemah, dia tak mau kehilangan lagi.
Bahkan dia sempat berpikir kenapa tidak dia saja yang terbaring disana, asal jangan Emma. Hermione memegang tangan Emma lalu menundukkan kepalanya, sudah dua hari Emma terbaring disini dan Harry ? Hermione dengan berat memaafkannya.
Hermione mendengar pintu terbuka dan masuklah Niall, "Nicky, kau belum makan. Makan dulu." kata Niall "Aku tak lapar." kata Hermione berbohong "Jangan bohong, kau belum makan dari semalam, ini saja sudah siang, makan dulu." kata Niall "Tidak serius, aku ingin menemani Emma." kata Hermione "Harry akan menjaganya, ayo nanti kau sakit. Kalau kau sakit itu tak akan membuat Emma sadar." kata Niall masuk akal.
Hermione terdiam sejenak, "Ok." katanya. Niall tersenyum, Hermione bangkit dan keluar diikuti Niall, diluar ada Harry sedang duduk sambil bertopang dagu. Setelah dia melihat Hermione dia berdiri "Aku titip Emma sebentar." kata Hermione, Harry mengangguk lalu masuk. Niall menarik tangan Hermione lalu membawanya ke starbucks terdekat.
-oOo-
"Mau pesan apa ?" kata Niall "Terserahlah." kata Hermione lemas. "-_- kan kamu yang makan Nick." kata Niall "Kan kau yang ajak James. Kamu juga makan kan ? Sama saja kalau gitu." kata Hermione, Niall tersenyum, dia paham betul perasaan Hermione saat ini. Niall bangkit dan mendekati meja pesanan.
Niall kembali dengan pesanannya yang super-duper banyak. "Serius, ini !?" kata Hermione kaget melihat banyaknya makanan, "Iyalah, kan kau belum makan dari semalam jadi segini pasti habis." kata Niall bersemangat. Hermione membelalak sambil menggeleng dan berdecak kagum. Dia mengambil sendok dan mulai perang dengan makanan.
"Kalau makan jangan seperti kau sedang menghadapi musuh dong." kata Niall yang senang sekali memperhatikan Hermione makan dengan garang karena kesal "Hm ?" kata Hermione mendongak membuat Niall tertawa lebar sekali. "Haduh, udah gede makannya belepotan." kata Niall. Dia mengambil tissue, lalu mengelap mulut Hermione.
Tiba - tiba saja, dimasing - masing hati mereka terasa berdebar. Mereka saling tatap, "Uhuk! Aduh." Hermione memecahkan kehengingan setelah satu menit menatap mata biru itu. Niall langsung melepas tangannya dan mengambil sendok lalu makan lagi. Hermione tertawa "Aduh, J! Kau ini, haha kalau mukanya merah lucu sekali." kata Hermione. Niall hanya bisa tersenyum, "Tak sadar ya ? Kamu juga lho." kata Niall, "Hah !?" Hermione langsung terdiam dan sekarang Niall yang tertawa.
-oOo-
"Bagaimana yah rasanya punya pacar ?" celetuk Niall tiba - tiba saat keduanya sedang menuju rumah sakit lagi "Mana kutahu." kata Hermione santai "Serius." kata Niall "-_- Mana kupeduli." kata Hermione bosan. "Kamu ini, aku kan sedang curhat." kata Niall "Lalu ?" kata Hermione " Aku menyukai seseorang." kata Niall.
"Ya bagus, kan jadinya kau tak jadi jomblo gila." kata Hermione "Kamu ini ya!" Niall menggelitiki Hermione dan Hermione memberontak "Iya, maaf. Hahaha, iya maaf." katanya geli. "Kau harus tanggung jawab!" kata Hermione "Untuk apa ?" kata Niall "Sekarang aku nggak bisa ketawa lagi, gara - gara digelitiki." kata Hermione cemberut.
Niall tertawa melihat wajah Hermione, Hermione meninju bahunya pelan lalu ikut tertawa "Nah itu bisa ketawa, hahaha!" kata Niall, Hermione tak menjawab, dia sibuk menertawai apa yang tak jelas itu.
Yang kusukai Nicky, kau. Batin Niall
-oOo-
Seminggu kemudian...
"Hermy.."rintih seseorang. Hermione mendongak, tadi dia ketiduran saat menjaga Emma. "Emma !" Hermione mememiki senang "Hermy." kata Emma lemas, Hermione memegang tangan Emma "Ya, aku disini." kata Hermione "Dimana aku ?" kata Emma "Dirumah sakit. Oh, tunggu, kupanggilkan dokter." kata Hermione.
Hermione berlari keluar untuk mencari dokter. Emma mengawasi adiknya pergi, lalu memegang kepalanya "Kenapa aku disini ?" gumamnya, kemudian dia mengingat sesuatu.
"Emma!" ada yang memanggilnya, Emma tak menghiraukannya, dia terus menangis dan menyebrang tiba - tiba. Sebua mobil menghantam tubuhnya.
"Tertabrak." kata Emma. Dokter masuk bersama Hermione, dokter memeriksanya "Bagaimana perasaanmu ?" tanya Dokter "Lebih baik dari sebelumnya." kata Emma "Baik, saya keluar sebentar." kata Dokter.
"Hermy, aduh maaf merepotkanmu." kata Emma "tak apa, serius." kata Hermione senang. Sedetik kemudian 1D, Perrie, Ele, dan Dani masuk. "Emma." kata Harry langsung melesat secepat citah mendeati ranjang Emma. "Harry." kata Emma.
"Aku minta maaf, sungguh. Aku hanya mencintamu." kata Harry meremas tangan Emma. "Aku sudah memaafkanmu curls." kata Emma "Benarkah ? Aku janji lah akan mengecewakanmu lagi." kata Harry "Janjilah." kata Emma.
"Bagaimana perasaanmu ?" tanya Liam "Baik. trims sudah mau menjenguk." kata Emma. Mereka semua tersenyum pada Emma.
-oOo-
Emma sudah bisa pulang dua hari berikutnya. "Aku rindu tempat ini." kata Emma memandang base camp 1D. "Haha, tentu. Kan ada aku-nya disini, jadi ngangenin." kata Harry kepedean
"Ish, pede sekali." kata Emma. Harry cemberut maka Emma memeluknya "Iya deh." kata Emma."Welcome home Emma." kata Niall "Thx Ni. Thx All." kata Emma "Ok! Party!" jerit Lou, Ele menjitak kepalanya "Aduh, maaf babe." kata Lou, "Hehe, party!" kata Ele. Mereka mengdakan pesta kecil - kecilan untuk menyambut Emma.
Hermione tersenyum disudut sofa. Melihat mereka pesta ToD, Hermione tak ikut karena dia tak suka ToD, takut ditanyai macam - macam atau disuruh yang aneh - aneh. "Yeay! Aku yang tanya!" Niall berteriak girang dengan wajah yang sangat lucu. Hermione tersenyum lalu menggelng dan kembali pada novelnya.
-oOo-
Guys! Maaf udah lama ngga post eh ceritanya pendek, ide lagi mampet apalagi jadi makin sibuk aja.
By the Way. HAPPY NEW YEAR :)
Vote and Comment Please :)
-oOo-
"Aku..."
"Haha, putus !? Serius ?"
"Salahku!"