Love, Demi, and Zerrie

1.8K 167 0
                                    

Niall's P.O.V

Aku kaget sekali, Zayn pulang dengan murung dan bilang kalau dia putus dengan Perrie ? Yang benar saja,

"Kenapa ? Alasannya ?" tanyaku "D-dia bilang, kami berdua sama - sama sibuk, tak banyak waktu yang bisa kami luangkan bersama. Dia lelah berhubungan jarak jauh denganku, katanya aku selalu memetingkan Directioners lebih dulu sebelum dirinya. Padahal, maksudku, aku ingin adil. Saat sedang bersama kalian dan directioners aku akan lebih memperhatikan kalian, tapi saat aku bersamanya aku lebih memperhatikannya. Aku bingung maunya apa ?" kata Zayn.

"Mungkin karena kalian sedang sama - sama sibuk jadinya kalian bingung gimana gitu. Mungkin Perrie sedang labil jadinya dia cepat terbawa emosi, aku yakin cepat atau lambat kalian akan bersama lagi." kataku. Zayn tersenyum hambar "Ya, trims." katanya.

Author's P.O.V

Tak jauh dari sana, Hermione menguping pembicaraan mereka. Dia bingung kenapa ada orang sedih karena cinta.

( A/N : Kamu aja kurang peka Herm -_- )

Dia mengambil iPhone-nya dan mengetik nomor dengan cepat. Hermione menunggu, "Hallo.." kata orang disebrang sana "Hallo, Perrie ?" kata Hermione sambil menjauh dari tempat 'mengupingnya'

-oOo-

Ditaman kota, malam hari pukul 8.00 p.m Kedua gadis itu masih duduk dibangku taman berdua saja. Yang satu sibuk memegangi satu pak tissue ditelapak tangan kirinyanya, yang satunya lagi sibuk menangis sambil sesekali mengambil tissue dari tangan temannya dan membuangnya setelah memakainya.

Gadis yang memegangi tissue itu tak bosan atau pun lelah. Dia dengan sabar menunggu temannya itu menangis sampai dia puas, bahkan sampai pagi pun tak apa.

"Aku tahu, aku bodoh..." lirih yang sedang menangis sambil membuang tissue dan mengambil yang baru. "Lalu ?" timpal temannya "A-aku menyesal. Tapi te-terlalu cepat kan ? Masa iya harus sekarang, kurasa aku butuh waktu sendiri." lanjut yang sedang menangis "Memang." kata temannya datar.

"Trims, karena telah menyadarkanku." kata Perrie pada Hermione yang dengan setia menyodorkan tissue padanya "Bukan masalah, aku hanya tidak suka melihat dua orang yang sebenarnya saling mencintai tapi berpisah dan akhirnya malah menyakiti hati satu sama lain." kata Hermione datar dan tatapannya kosong ke depan.

"Sekali lagi terimakasih, nanti, kalau aku sudah tenang bantu aku menemuinya ya ?" kata Perrie "Hm." kata Hermione "Aku yakin, orang yang kelak menjadi kekasihmu akan sangat bahagia bersamamu." kata Perrie sambil tersenyum riang, dia tak keberatan sama sekali Hermione tak menatapnya tapi hanya menatap kosong ke depan. Perrie sudah terbiasa dengan sifatnya.

"Bicara apa kamu ? Mau kuhajar ya ?" kata Hermione "Haha, maaf ya. Tapi aku yakin lho, Niall itu suka padamu." kata Perrie, Hermione tertawa hambar "Kenapa jadi membicarakan aku sih ?" kata Hermione bosan sementara Perrie tertawa. Hermione menatapnya yang sedang tertawa dan tersenyum miring, lalu ikut tertawa.

-oOo-

"Kau dari mana Hermy ?" tanya Dani saat Hermione memasuki rumah "Jalan - jalan." kata Hermione "Kemana ? Kenapa tak ajak seseorang, bahaya kan ? Nanti hal itu terjadi lagi, bisa - bisa para directioners itu menyerangmu lagi." kata Dani "Tenanglah, kau terdengar seperti Liam." kata Hermione, Dani mengekeh lalu mereka masuk keruang santai.

Disana ada the boys dan the girls sedang bercanda bersama seorang gadis berambut pirang yang cantik. Hermione terdiam menatap mereka semua, mematung diambang pintu "Hi Nicky !" sorak Niall yang tadi tertawa paling lebar. Hermione hanya tersenyum miring dan sebentar. Gadis berambut pirang itu bangkit dari duduknya disebelah Niall dan menghampiri Hermione.

"Hi, aku Demi Lavoto." katanya "Hi, aku Hermione Grint." mereka bersalaman, entah kenapa Hermione merasa ini terlalu resmi dan awkward.

"Maaf permisi, aku lelah. Aku baru sampai, bersenang - senanglah." kata Hermione sambil berpamitan pergi. Dia pergi kekamarnya dengan perasaan aneh, entah kenapa saat dia melihat Niall dan Demi bersama, rasanya sakit sekali.

Orang - orang diruang santai tak merasa aneh dengan sikap Hermione yang dingin, karena dia memang begitu. Tapi, Niall sedikit kecewa karena Hermione tak mau bergabung. Emma, tentu satu - satunya yang melihat keanehan pada diri Hermione. "Aku keatas dulu ya." kata Emma pada Harry. "Mau apa babe ?" kata Harry "Sebentar." kata Emma.

Emma mengetuk pintu kamar Hermione "Hermy ?" tanyanya "Apa ?" terdengar suara Hermione dari dalam, dari suaranya saja sudah berbeda "Boleh aku masuk ?" kata Emma "Tentu." Emma membuka pintu kamar Hermione, setelah masuk dia menutupnya lagi. Dilihatnya Hermione sedang berbaring menelungkup, jadi wajahnya tak terlihat "Hi Hermy." kata Emma sambil duduk disebelah Hermione.

"Hm." kata Hermione samar "Kau habis dari mana ?" kata Emma memulai "Jalan - jalan, menemui seseorang." kata Hermione "Siapa ? Aku tak tahu kau punya teman di London." kata Emma "Siapa bilang ? Aku punya, Ele, Dani, Perrie, dan 1D sekarang ada Demi." kata Hermione sambil berbalik dan menelentang melihat ke langit - langit. Emma tertawa "Lalu, siapa ?" kata Emma "Perrie." jawab Hermione pendek plus datar.

(A/N : Jangan lupakan kata DATAR dalam cara Hermione berbicara :3 )

"Perrie ? Ok, kau kenapa sih. Biasanya, selelah apapun, sebete apapun, sedingin apapun kamu, pasti gabung dengan kami. Meskipun kamu hanya diam." kata Emma "Memang kenapa ?" tanya Hermione melirik Emma "Yah, kau terlihat berbeda saja. Kenapa ? Apa karena Demi ?" kata Emma langsung to the point. 

Hermione mendengus "Tidak." katanya pendek "Jangan - jangan kau cemburu pada Demi, gara - gara tadi dia dekat - dekat dengan Niall..." goda Emma. Hermione tak menjawab, iya ya, pikirnya Tadi dia pergi karena ada Demi kan ?

Emma tersenyum menang lalu tertawa "Ish!" Hermione melemparinya bantal tepat mengenai wajahnya.

"Kalau kau cemburu, kenapa nggak pacaran ?" kata Emma "Nggak ada sangkut pautnya Em." kata Hermione, "Oh ada saja. Hermy, aku yakin Niall suka padamu, masa kau tak peka sih ?" kata Emma lembut. "Aku tak tahu." kata Hermione murung. "Herm... Cinta itu tak bisa dipaksakan, kalau memang mencintainya, cintailah dia, jangan membohongi dirimu sendiri." kata Emma "Kau terdengar seperti si Hazza." kata Hermione. Emma tertawa "Itu kenapa kalian cocok." kata Hermione.

-oOo-

Hi Guys! Maaf banget ya, udah lama nggak post. Sumpah sibuk banget. 

Oh ya, gimana kalau kita bikin Hermione jadi sedikit cengeng, bosen kalau dia dingin mulu.

Gimana kalau Demi jadi sedikit nyebelin ? (Peace)

Gimana kalau.... Author jangan nanya mulu!

Oh ya, aku juga lagi ngerancang FanFic baru, judulnya "Ice Horan ( Louis Tomlinson )" menurut kalian aku terbitin jangan yah ?

Music ( Niall Horan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang