The Music Up The Windows Down

4.4K 227 0
                                    

Hi Guys! Ini adalah FanFiction kedua aku! Kali ini tentang One Direction yah :) Semoga kalian Happy membacanya terutama SeaSalt_IceCream :)

Happy Reading guys!

#####

Bang! Bug! Trank!

                Seorang gadis berambut coklat keemasan dengan panjang di atas dada berlari di antara pepohonan. Terdengar tembakan, sebuah pohon tumbang. Anak itu berlindung, dia menutup rapat – rapat mata biru langitnya. Dia bangkit dan menembaki robot – robot yang tiba – tiba muncul. Berlari lagi dan mendapatkan apa yang dicarinya, sebuah piringan emas menawan.         

“Gotcha!” kata gadis itu “Ya Win!” kata suara komputer. Pohon – pohon menghilang, yeah tadi itu hanya game komputer canggih. “Good job! Ya always can do that.” Kata seorang pria gemuk. Gadis itu melepas pengaman dan kaca mata hitamnya. “Thanks Hang.” Kata gadis itu sambil menunjukkan senyum termanisnya. “Yeah, come again next week okay ?” kata Hang “Okay!” kata si gadis ceria.

Dia mengambil sabuk yang ada tas kecilnya itu. Dia memakai jaket agar menghangatkan dirinya, lalu keluar dari tempat itu. Sambil memakai sarung tangan yang jarinya bolong ( tahukan maksudku ? ) dia menghembuskan nafas. Lalu dia mendongak kelangit, sekarang sudah masuk musim dingin, salju akan segera turun. Hermione Grint namanya, gadis yang lahir pada 31 Juli delapan belas tahun yang lalu.

“Hermione!” panggil seseorang, Hermione berbalik. Itu dia, kakaknya, kakaknya yang lahir dua menit lebih cepat dari Hermione, Emma Grint. Emma selalu berpenampilan feminim dimanapun. Bahkan, saat ini dia memakai hoddie pink, celana jeans merah, kupluk pink, selendang pink, dan sepatu boat pink. “Hey.” Kata Hermione. “Where are ya wanna to go ?” kata Emma mendekati kembarannya itu.

Emma dan Hermione sangatlah berbeda dalam hal sifat, jika Emma feminim, Hermione tomboy. Hermione saat ini memakai jaket coklat sederhana, celana jins hitam dan sepatu boat serupa dengan warna jeansnya. Dia mengalungkan headset besar berwarna putih dilehernya, dan memakai sarung tangan hitam. “Park.” Kata Hermione kalem sambil berjalan lagi ditemani Emma.

Hermione dan Emma adalah sepasang kembar identik, tak ada yang berbeda dari mereka. Semua orang tak bisa membedakan mereka, sampai Emma mengalah dan mewarnai rambut emasnya dengan warna blonde, agar tak terlalu berbeda dengan Hermione. “It’s cold. Isn’t it ?” kata Emma sambil menggosok kedua tangannya yang tak memakai sarung tangan “Kemana sarung tanganmu ?” tanya Hermione. “Tidak tahu, hilang.” Kata Emma kalem “Cari.” Perintah Hermione “Tidak bisa sekarang kan ?” kata Emma masuk akal.

Hermione melepas salah satu sarung tangannya dan memakaikannya pada Emma. Emma kaget sekali mendapati hal itu, “Aku tak mau kau sakit, repot nantinya.” Kata Hermione, Emma tersenyum. Dia melepas selendangnya lalu memakaikan selendang itu keleher mereka berdua. “Whoa, thanks Em.” Kata Hermione. Mereka berdua saling tersenyum, Hermione menggenggam tangan Emma yang tak bersarung tangan, lalu mereka berjalan berdua menuju taman.

Hermione dan Emma Grint hanya tinggal berdua di flat mereka. Sebenarnya si kembar Grint memiliki adik perempuan kecil. Hanya saja, Luna Grint sudah meninggal empat tahun lalu karena kanker otak. Sedangkan orang tua mereka meninggal dua tahun lalu karena kecelakaan pesawat. Emma dan Hermione masihlah kuliah, disamping kuliah mereka bekerja. Emma bekerja sebagai pegawai salah satu majalah ternama, Hermione bekerja sebagai pegawai Nandos dan sebagai mencoba game baru Hang.

“Hermione ?” kata Emma “Yeah ?” kata Hermione “Er... aku ingin nonton konser.” Kata Emma ragu – ragu. “Konser apa ? JB ?” kata Hermione asal “No, urgh! Masa kamu lupa aku suka band apa ? 1D Her, 1D!” kata Emma. Hermione tertawa sebentar lalu berubah serius lagi. “Harga tiket konser mereka bisa menghabiskan gajiku selama setahun.” Kata Hermione “Serius Her, aku kerja dimajalah, ada diskon. Boleh ya ?” kata Emma memohon dengan puppy face “I hate that face.” Kata Hermione. Dia berpikir sejenak, “Okay, kapan dan jam berapa ?” kata Hermione.

Emma tersenyum “seminggu lagi, jam delapan.” Kata Emma wajahnya bersinar – sinar. Hermione tersenyum pada kakaknya, “Makan yuk ?” kata Hermione, Emma mengangguk lalu mereka pergi ke Nandos tempat kerja Hermione.

“Yeah James, that’s right.” Kata Hermione membenarkan saat James bertanya apakah Emma menolak cintanya atau tidak, James adalah teman kerja Hermione dan dia menyukai Emma. “Damn! Padahal aku sudah berusaha sejauh ini.” Kata James kesal sambil menggebrak meja kasir, Hermione menjitak kepala James "Ouch! What are ya doin' ?" kata James memgang kepalanya “Ya just swearing in front of a kid, stupid!” bentak Hermione dalam nada rendah. “Oh Sorry.” Kata Jamss sambil meringis kesakitan dan pergi.

“Yes, can I help ya sweatheart ?” kata Hermione pada anak perempuan kecil berambut blonde. “Yeah, I need your help with my uncle.” Kata anak itu sopan. “Okay, where is he ?” tanya Hermione “There!” kata anak itu menunjuk seorang pria memakai hoddie yang menutupi kepalanya, memakai kaca mata hitam dan duduk sambil menunduk disudut ruangan. Hermione mendekati pria itu bersama anak kecil itu.

“Excuse me sir.” Kata Hermione mencoba sesopan mungkin. “Sir ? Apa aku se - tua itu ?” kata lelaki itu sambil membuka kaca matanya, dan terlihatlah mata biru langit yang sama dengan mata Hermione. Mereka saling tatap sejenak.

Niall Horan, anak lelaki itu. Dia begitu terpesona melihat Hermione yang belum dikenalnya. “Er... sir ?” kata Hermione “Sir ? Sudah kubilang, apa aku se - tua itu ?” kata Niall “Okay, kalau begitu saya harus memanggil anda apa ?” kata Hermione sabar. "Ni, cukup." kata Niall, "Kenapa anda memakai Hoddie disini ? disini hangat." komentar Hermione.

"Takut ketahuan." bisik Niall. Whatever, batin Hermione. Niall mulai memesan banyak makanan karena dia sangat lapar dan the boys tak mau menemaninya makan, great!

######

Hermione memakai jaketnya lalu berjalan keluar dari Nandos, pekerjaannya hari ini sudah selesai. "Emma ?" kata Hermione begitu melihat Emma didepan toko sambil menunduk dan menangis "Hermione!" kata Emma sambil berlalu memeluk kembarannya itu. "What Happenin' ?" tanya Hermione khawatir "Apa kau dapat tiketnya ? Atau tidak ? Kalau tidak, yah mungkin lain kali kau bisa nonton pertunjukkan mereka, bukan sekarang." kata Hermione menenangkan.

Emma melepas pelukannya "Aku...." katanya "Sudahlah, belum saatnya." kata Hermione "Her! I got it! Aku dapat! Aku dapat dua tiket malah, for you and for me! VVIP!" kata Emma senang. Hermione tersenyum. "Nah, kenapa aku ikut ?" katanya begitu tersadarkan sesuatu "Karena aku ingin ada yang jaga, ku yakin kau orang yang tepat." kata Emma. "Iya kali, males ah." kata Hermione.

"No! Please, ikut yah ?" kata Emma memelas dengan wajah Puppy Face. "Up to ya." kata Hermione, Emma tersenyum lalu menarik Hermione menuju salah satu mall disana. Emma membeli beberapa baju untuk dipakai menuju konser 1D di Manchester ini, Emma juga memaksa Hermione membeli baju.

Tentu saja Hermione membeli baju yang sangat berbeda jauh dari Emma. Mereka dapat dan dengan malas Hermione membayar semuanya. Untunglah konsernya masih lima hari lagi, batin Hermione.

########

"Hermione! Wake up! we late!" kata Emma mengguncang tubuh adiknya itu "Five minutes again Em, I'm just sleep this noon." kata Hermione yang sedang tidur siang. "Ayolah, bangun! Kau sudah janji akan menonton konser itu." kata Emma "Em! I'm tired." kata Hermione "Urgh! Ya same like Zayn if ya sleep. Susah dibanguninnya." kata Emma. "Shut up! Don't talking about One Direction in front of me." kata Hermione.

"Get up or I'll talking about 1D more than this!" ancam Emma. "Okay! Wait." kata Hermione yang sudah bosan dengan ocehan tentang 1D yang keluar dari mulut Emma. Hermione pergi mandi dan memakai pakaiannya : Jaket jeans hangat, celana jeans panjang, sepatu seperti sepatu gunung coklat, selendang hitam, kupluk hitam, dan tak lupa headset pemberian Luna yang sudah disambungkan pada iPhone - nya.

"Hm, kau selalu saja pakai baju yang hanya gitu." kata Emma mengomentari saat melihat style Hermione. Emma memakai baju 1D dibalik jaket merah, memakai jeans hitam panjang, flat shoes, selendang merah, dan penutup telinga yang hangat.

"Up to me! Ayo ah." kata Hermione menarik tangan Emma. Mereka menaiki taksi lalu pergi ke tempat konser.

#####################################

Hi Guys! Gimana ceritanya ? boring nggak ? Kalau iya bilang yah, ntar aku bikin rame deh :) Keep Reading yah Guys!

Vote and coment please :)

Music ( Niall Horan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang