Love or What ?

1.8K 165 4
                                    

Semenjak kejadian didepan Big Ben itu, Niall dan Hermione paham kalau mereka sallingg menyayangi, tapi Niall tak pernah berkata " I Love You" atau " Aku sayang padamu" dan Hermione juga tak pernah berkata " Aku Juga ". Mereka paham perasaan satu sama lain saat sedang bersama, bercengkrama, bertatapan dan lainnya.

Tapi, tentu saja Niall ingin sekali mengatakan " I Love You " hanya saja dia belum siap, dan Hermione tetap menunggu dengan sabar. Emma dan Harry juga semakin romantis saja, kadang Hermione heran karena Harry protektif sekali pada Emma.

Waktu Hermy dan Emma bersama 1D semakin sempit, tinggal tiga bulan 2 minggu lagi. Tekanan batin sekali, mengingat mereka sudah sangat dekat. Niall berteriak tak jelas saat Uncle Si dan Kru datang "Acara itu bodoh, harusnya selamanya!" Maksudnya dia ingin Emma dan Hermione tinggal selamanya dengan 1D dan Harry dengan senang hati mengikuti "Satu tahun itu kurang!"

Hermione dan Emma juga sedih, Emma berusaha menutupinya tapi tentu Harry tahu. Hermione ? Tak ada yang tahu dia sedih, kan dia dingin sekali, yang pasti Niall luar biasa sering mendekati Hermione dengan alasan "Saat terakhir"

- oOo -

Penyiar : Niall, apakah kau sedang menyukai seseorang ?

Niall : Ya.

Penyiar : Siapa ?

Niall : Secret.

"Singkat sekali, gitu saja ?" kata Hermione yang sedang membaca artikel terbaru 1D saat mereka wawancara dua hari lalu disalah satu radio. "Memangnya kau mau yang bagaimana ? -_- " kata Ele "Dia ingin Niall menyebutkan nama orangnya." kata Danielle. "Tidak!" bantah Hermione "Masa....?" goda Emma.

Knock... Knock...

"Mau makan siang nggak ?" kata Liam dari ambang pintu "Ya!" kata Danielle. Dia berdiri dan mengikuti Niall "Yuk." yang lain mengikuti kebawah. "Puttanesca ?" kata Hermione bingung saat melihat menu makan siang "Memangnya tak ada bahan lain yah ?" kata Emma. "Kita harus belanja lagi, dan dijadwal Niall yang belanja." kata Harry.

"A'u 'eanja 'endiian ?" kata Niall tak jelas karena mulutnya penuh pasta puttanesca, Zayn memukul belakang kepala Niall "Ngomong itu yang bener." katanya. Niall menelan pastanya dan mengelus kepalanya "Aku belanja sendirian ?" katanya kesakitan "Sama Hermione saja, dia kan nggak ada kerjaan terus kalau dirumah. Makan, baca, nonton-" kata Emma terhenti.

"Nggak usah disebutin satu - satu juga. -_-" kata Hermione, "Mau tidak ?" kata Niall "Boleh :)" kata Hermione.

- oOo -

"Menurutmu kalau aku masukkan mayonaise kedalam sup Harry, dia percaya tidak ya kalau kubilang itu kuah ?" kata Niall "Gila! Percaya mungkin." kata Hermione "haha, iya ya ? Dia kan bodoh." kata Niall "Ckckck, kalau Emma dengar kau bisa mati James." kata Hermione. Niall tertawa kecil "Lucu." katanya.

"Makan yuk ?" kata Niall "Yuk."

- oOo -

Hermione dan Niall makan siang dalam diam, awkward sekali,soalnya mereka makan dekat Big Ben -_-

"Nicky ?" kata Niall pada akhirnya "Ya ?' kata Hermione "Tentang malam itu, di depan Big Ben..." kata Niall lambat laun, DEG! Hermione ingin sekali Niall tak membicarakan hal itu, "A-aku tak bermaksud melakukannya." kata Niall "Tak masalah, jangan dipikirkan lagi." kata Hermione malu. "Aku sungguh-"

"Serius Jam, w-waktu itu, kan dingin jadi yah.... Kau tahu ? Itu um.... First Kiss-ku." Hermione menunduk pada dua kata terakhir membuat Niall membelalak. "Oh... ma-maaf ya." kata Niall menyesal membicarakan hal ini. "Tak apa, sudah kulupakan." kata Hermione yang pipinya sudah memerah.

"Hahaha~! Kenapa kau blushing, hahaha~!" kata Niall, Hermione melemparinya dengan tissue sambil tersenyum. Banyak yang melihat tingkah mereka, tapi kebanyakan yang iri karena mereka cocok dan romantis sekali. :3

- oOo -

1 Bulan sebelum perpisahan...

Drap... Drap... Drap....

Gadis berambut coklat itu berlari sambl memeluk kotak hadiah. Dia melirik jam tangan hitamnya, terlambat 15 menit, kurang apa coba ?

Drrt.... Drrrt...

iPhone-nya menyala "Kau dimana ?" suara pertama yang didengarnya saat dia mengangkat telepon "way, sebentar lagi, aku sudah melihat tendanya kok." 

"Hurry up, dansanya sudah mau dimulai." 

"Okay." telepon terputus dan dia berlari lagi menuju tenda putih yang dipancang ditengah lapangan. Tenda itu besar, menampung banya orang, terlebih para artis, aktris, penyanyi, dan lainnya. Hermione lelah, dia tadi kembali ketoko karena kado ulang tahunnya untuk Liam tertinggal. Emma sudah lima kali meneleponnya dan sial sekali karena taksi mogok dan jalanan macet, lengkap.

Hermione mengehela nafas saat dia sampai didepan tenda, dia masuk dan meletakkan kado dimeja kado. Tak ditemukannya Emma dan yang lain dan dia benci harus mengenakan gaun bahkan sekalipun gaun putih ini pemberian Niall.

Hermione memegangi dadanya mengatur nafas, sudah malam lari - larian. "Mau minum nona ? Aku yakin kau lelah." Hermione berbalik dan tersenyum melihat wajah Niall. "Hi Jam." katanya "Kau cantik malam ini Nicky." kata Niall memberikan segelas air putih pada Hermione "Thanks." Hermione mengambil gelas itu dan meminumnya.

"Seperti Princess." kata Niall, "kau berlebihan." kata Hermione tersenyum samar. "Mau dansa denganku ?" tawar Niall, tepat saat alunan melodi lagu slow terdengar. Liam dan Danielle mendahului berdansa ditengah ruangan. Hermione tersenyum lalu memenuhi permintaan Niall.

Anehnya, Niall malah membawanya menuju belakang tenda. Disana ada sebuah lingkaran dari lilin. Niall membawanya kesana dan berdansalah mereka. "Kenapa disini sih ? Kan sepi, lagunya pun tak begitu terdengar." kata Hermione mnegatasi kegugupannya. "Aku tak suka yang terlalu ramai kalau sedang dansa." kata Niall "O-oh.." kata Hermione. 

Mereka berdansa mengikuti alunan lagu merdu, lau berhenti dan berganti dengan lagu slow lainnya. "Nicky ?" kata Niall "Hm ?" kata Hermione "Tidak jadi deh." kata Niall "apaan sih ?" kata Hermione penasaran. "A-aku... Nggak jadi deh." kata Niall malu "Apa, kau apa ?" kata Hermione. Niall menggeleng. Hermione mencubit pipi Niall dengan gemas "Sialan kau! bikin penasaran saja." katanya.

Niall mengusap pipinya dan nyegir. "Suatu saat akan kukatakan kok." kata Niall, Hermione mendengus "When ?" katanya "Sometimes kubilang juga." kata Niall. "Hahaha~!"

Dan, setelah itu.... 

.

.

.

Pesta selesai ( jangan berpikiran macem -macem dulu! )

- oOo -

Guys! Haduh buntu lagi, aku gereget pengen nulis ending-nya, haha XD

Vote and comment please

Music ( Niall Horan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang