《6》

1.5K 211 17
                                    

"Onii-chan dimana kau?"

.

"Ini Shūji Mori-sama."

.

"Berjanjilah kau akan bermain bersamaku lagi besok!"

.

"Janji... jangan pergi lama ya. Karena aku akan kesepian tanpamu."

.

~~SfL~~

.

Warning: Typo(ssssss)

Semoga daku gak lupa cara nulis cerita.

Kalo lupa cerita sebelumnya, silahkan baca prev. chapternya.

.

1000+ words
.

~~~Kencan?!~~~

[name] pov

Sudah lima hari sejak Chūya datang mengunjungi Dazai. Pembantu rumah tangga di rumah Dazai belum pulang juga dari liburan mereka, sebagai gantinya aku yang membersihkan rumah Dazai. Iya masa numpang nyantai aja, walau kadang Dazai suka melarangku untuk bekerja. Dan kami tidak tidur di dalam satu kamar seperti waktu pertama kali aku datang. Saat tidur bersamanya di kasur itu membuatku benar - benar malu.

Gaji bulan ini yang kuterima kemarin sudah cukup untuk menyewa apartemen baru. Tapi ada satu masalah. Dan disinilah kami.

"Tidak."

"Dazai, aku sudah banyak merepotkanmu."

"Aku tidak keberatan."

"Aku tidak enak padamu Dazai, kemarin kau sud-"

"Aku bilang tidak ya tidak [name]-chan. Kau tidak boleh pergi dari sini."

"Dazai."

"Tidak."

"Dazai, onegai." Pintaku.

"Tidak." Sekarang dia mempout bibirnya, terlihat seperti anak kecil yang sedang marah.

'Lucunya.'

"Kalau begitu berikan alasan padaku, kenapa aku tidak boleh pergi." Ucapku.

"Karena aku akan merasa kesepian nanti." Jawabnya cepat.

Aku membeku setelah mendengar jawaban Dazai. 'Perasaan ini lagi.' Aku menatap matanya, dan aku melihat di matanya itu tersirat kesedihan, rasa sakit, dan ketakutan akan kehilangan sesuatu.

"Baiklah."

"Yea-"

"Tapi.." aku menaruh jari telunjukku di depan bibir Dazai. "Jangan halangi aku jika ingin membantu membereskan rumahmu." Lanjutku dengan nada serius. Dan dijawab dengan anggukan bisu Dazai.

sfl; ένας✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang