"Aku tak peduli apa urusanmu"
.
"Tapi yang pasti. Aku tak akan menjauh dari [name]"
.
~~Suicide for Love~~
Past pt. 2
.
.
.
.
Jan lupa vomentnya~
1700+ words lhoo
/('-')/
Author pov
09:00 a.m
Seorang pria terlihat serius dengan buku yang sedang dibacanya. "Koleksi perpustakaan umum Yokohama benar - benar lengkap." Pria itu berwow ria sambil membaca buku yang tertulis 'Catatan kejahatan kota Yokohama' di sampul bukunya.Dia terus mencari nama seseorang di buku itu. Sudah dua jam dia mencari, lima catatan juga sudah ia telusuri. Tapi hasilnya, nihil. Merasa lelah mencari pria itu melempar bukunya dengan kasar ke meja. "Mana mungkin Akutagawa pernah menyelakaiku." Gumamnya pelan, takut ada yang terganggu dengan suaranya.
'Sialan' umpatnya dalam hati. Dia, Dazai, mengepalkan kedua tangannya yang berada di atas meja sambil memejamkan matanya, mencoba mengingat sesuatu. "Mengingatnya bagai mecari jarum dalam jerami." Desahnya lelah.
**
Dazai melangkahkan kakinya keluar perpustakaan. Baru beberapa langkah keluar perpustakaan dia sudah disambut oleh pria yang menurutnya menyebalkan.
"Sup!"
"Tck." Dazai melangkahkan kakinya mendekat ke orang itu. "Kau mengganggu hariku, Chuuya."
"Benarkah?" tanya Chuuya pura - pura tidak percaya.
"Apa kau mengikutiku?" tanya Dazai santai. Tangannya yang semula di luar di masukkan ke dalan kantung mantelnya.
"T-Tidak, tadi hanya- saat kau- maksudnya aku pergi berbelanja aku melihatmu masuk ke sini dan..." Chuuya meneguk ludahnya kasar "..aku penasaran." Chuuya tersipu malu setelah mengatakan maksudnya.
"Penguntit." Ledek Dazai.
"Teme. Aku bukan penguntit." Chuuya terlihat sebal dengan ucapan yang Dazai lontarkan tadi. "Bukan hanya itu."
"Apalagi? apa kau ingin bilang kalau kau itu penggemar rahasiaku?" Dazai menunjukkan seringai jahilnya. "Kau yang mengirim bunga dan coklat setiap hari minggu bukan?"
"Kau minta dihajar ya?" Chuuya sudah mengepalkan tangannya, tak sabar ingin memukul kakak satu - satunya itu.
"Apa hal lainnya?" ucap Dazai dengan nada yang serius.
Mendengar suara Dazai yang terdengar serius, Chuuya mulai mendapat kesabarannya kembali. "Aku ingin menemui Atsushi." Ucapnya dengan nada tak kalah serius dari Dazai.
"Atsushi-kun?" Dazai terkejut mendengar ucapan Chuuya "Ada apa dengan Atsushi-kun?" tanya Dazai lagi.
Chuuya terdiam sejenak. Mencari kata - kata yang pas untuk dilontarkan mulutnya. "Aku ingin mengetahui kabar ibu." Chuuya menggigit bibir dalamnya gugup, takut melukai perasaan Dazai.
KAMU SEDANG MEMBACA
sfl; ένας✔️
Fanfiction"Karena aku sudah berjanji padamu, Dazai!" [dazaixreader] [non-ability!au] [WARNING: may triger suicidal thought, self harm, abusement] Osamu Dazai, seorang penulis berwajah tampan, berumur 22 tahun. Dia sedang mencari arti dari hidupnya, berkali...