Min Hee menunggu dengan tidak sabar di air mancur yang terdapat di tengah taman. Ia sudah berada di sana sejak pukul 7 pagi. Satu jam lebih awal dibandingkan waktu janjian. Ia tidak mau Leeteuk menunggu walaupun ia yang memintanya untuk ketemu. Sebenarnya ia penasaran dengan apa yang ingin dikatakannya. Sekaligus ia ingin berpamitan karena siang ini ia akan berangkat ke Jepang.
Bibinya dilamar oleh orang Jepang dan harus tinggal di sana bersama suaminya sehingga mau tak mau Min Hee harus ikut karena bibinya merupakan keluarga satu-satunya. Min Hee tidak memberitahu Leeteuk karena ia pasti akan sedih. Sebenarnya Min Hee tidak mau pindah karena ia sudah mulai betah di Seoul. Terutama karena ada Leeteuk. Tapi ia harus ikut bibinya.
Pesawatnya take off pukul 2 siang ini dan sebelum pukul 12 ia harus bisa bertemu Leeteuk. Namun ketika sudah pukul 9 Leeteuk belum muncul-muncul juga, Min Hee langsung tidak tenang. Ia mondar-mandir tidak jelas dengan kepala tak henti-hentinya celingukan ke segala penjuru. Di tangannya terdapat bungkusan berisi boneka bebek berwarna kuning sebagai hadiah perpisahan untuk Leeteuk.
"Min Hee-a, ayo cepat. Kita harus segera pergi ke bandara," seru bibinya di dalam mobil saat menjemputnya bersama calon suaminya. Ketika itu sudah pukul setengah satu.
Min Hee semakin cemas. Ia meremas-remas tangannya sambil memperhatikan sekeliling berharap Leeteuk muncul sekarang juga. Ia ingin bertemu Leeteuk untuk terakhir kalinya.
"Min Hee-a!" Bibinya kembali memanggil.
"Iya!."
Dengan berat hati Min Hee berlari masuk ke dalam mobil. Saat pintu ditutup, Min Hee masih menatap keluar jendela. Leeteuk tetap tak terlihat sedikitpun. Ia pun akhirnya kecewa. Dipegang erat hadiah untuk Leeteuk sambil menahan tangis.
Leeteuk tidak datang, pikirnya.
*****
Min Hee tengah teringat saat terakhir bersama Leeteuk saat pintu gym tiba-tiba terbuka. Kyuhyun dan Eunhyuk masuk. Min Hee melirik jamnya, pukul 7 kurang 15 menit.
"Tumben kau tidak telat, Kyu?" gumam Min Hee.
"Aku tidak mau menderita karenamu Min Hee-a," sahut Kyuhyun cuek lalu duduk di depannya.
"Mwo? Min Hee-a?" Min Hee langsung memukul kepala Kyuhyun dengan agendanya. "Panggil aku, Noona. Noona. Bersikaplah lebih sopan kepada orang yang lebih tua."
"Cih, aku tidak mau memanggilmu Noona. Yang sudah membuat Leeteuk hyung terluka tidak akan kupanggil Noona. Walaupun secantik dan sebaik apapun, bagiku ia adalah nenek sihir yang tidak punya hati," kata Kyuhyun seenaknya.
Min Hee langsung mendelik. Jadi Kyuhyun sudah tahu jika dulu ia dan Leeteuk pernah bertemu sebelumnya? Eunhyuk juga terkejut, ia tidak pernah tahu. Leeteuk pun tidak pernah memberitahunya, tapi kenapa si Devil bisa tahu? Ia tahu darimana?
"Ya! Siapa yang membuat Leeteuk sakit hati?" sambar Min Hee tidak terima.
"Leeteuk hyung sudah menepati janji. Ia datang. Tapi Min Hee-a malah membuatnya kecewa dengan pergi ke Jepang tanpa pamit. Dan sekarang kau begitu membenci Leeteuk hyung. Memangnya sikap itu pantas?"
"Dengar ya, yang tidak datang itu dia. Aku datang dan menunggunya, tapi dia yang tidak muncul. Yang harusnya kaubela itu aku, bukan Leeteuk." Min Hee sudah tidak terkontrol lagi. Ia marah. "Dan kau, Kyunie, panggil aku Noona. Jangan pernah ungkit masalah itu lagi. Sekarang kau ke pojok, push up 100 kali."
"Ya-, apa salahku?"
"Karena sudah membuatku marah. Ayo kerjakan sekarang."
"Mengapa kau dan Leeteuk hyung yang bertikai, aku yang jadi korban sih?" teriak Kyuhyun tidak terima.
Merah padam muka Min Hee. Ia merasa dipermalukan. Dan itu gara-gara Leeteuk. Untuk apa ia bercerita kepada si cerewet Kyuhyun. Eunhyuk hanya menundukkan kepala. Menutupi mukanya. Kenapa bocah ini selalu mencari masalah sih? desahnya.
Pintu terbuka lagi. Kali ini semua member Super Junior yang lain termasuk Leeteuk datang. Melihat suasana yang begitu panas di dalam membuat mereka berhenti tak berani masuk. Terlebih ketika melihat ekspresi Min Hee.
"Kalian semua push up 200 kali ditambah scot jump 100 kali sekarang juga!"
"Kenapa tiba-tiba Min Hee-ssi begitu marah sih?" tanya Donghae setelah menyelesaikan hukuman. Saat itu Min Hee baru keluar karena mendapat telepon.
Eunhyuk di sela napasnya yang ngos-ngosan, langsung menunjuk Kyuhyun dengan kepalanya. "Tuh gara-gara Kyunie. Dia bicara tanpa mempertimbangkan apa yang dikatakannya."
Eunhyuk mencondongkan kepalanya kepada Donghae dan berbisik, "Dulu Min Hee-ssi punya kaitan dengan Leeteuk hyung. Makanya Kyunie tidak terima."
Donghae mengalihkan pandang ke arah Leeteuk. Menelaah persoalan apa yang sebenarnya terjadi. Namun Leeteuk tetap terlihat biasa-biasa saja.
"Kyunie, kau seharusnya tidak membuat marah Min Hee-ssi. Akibatnya kita semua kena imbasnya," tegur Siwon.
"Siwon-a, itu gara-gara si Nenek...," Kyuhyun tidak melanjutkan omongannya karena tiba-tiba saja mulutnya dibekap oleh Ryeowook. Ternyata Min Hee sudah masuk kembali ke gym. Jika ia mendengar olok-olok Kyuhyun, bisa-bisa hukuman mereka ditambah lagi.
"Oke, hari ini jadwal kalian take vocal. Jika selesai minggu ini, maka selanjutnya kalian akan latihan koreografi untuk tiap single. Satu jam lagi aku tunggu kalian di bawah dan kita langsung ke studio. Apakah kalian mengerti?"
Anak-anak langsung mengangguk.
Min Hee melirik sekilas ke arah Leeteuk sebelum berkemas. Leeteuk pun memandangnya. Namun tak ada pembicaraan di antara keduanya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Shining Star [Complete]
FanfictionLeeteuk tengah memikul banyak beban sebagai leader Super Junior. Ketika masalah Hangeng dan Kangin masih belum selesai, salah seorang dari masa lalunya kembali hadir membuat perasaannya campur aduk. Dan si magnae, Kyuhyun, tetap menjadi biang sakit...