Tentang Namamu

227 18 20
                                    

Setiap hari aku menggali lubang dua kali lipat bayanganku. Mengubur seluruh jasadku, tetapi selalu tertinggal kepalaku yang mengingat namamu.

Kepalaku sekarang menjadi rak besar yang dipenuhi buku-buku beraneka rupa. Tertulis pada mereka aksara-aksara yang tidak dapat membentuk kata selain namamu.

Sekarang aku mengerti penyebab kemacetan di Jakarta. Segala sesuatu berhenti ketika aku memikirkan namamu.

Setiap kali malam tiba, langit selalu saja bersedia menjadi kanvas untuk bintang-bintang berkreasi. Mereka tidak bisa tidak melukis namamu.

Hujan bulan desember telah datang. Dengan indah anak-anaknya menari sambil menyanyikan namamu.

Namamu.. 
Kini menjadi candu

JANJI SANG SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang