Rembulan yang Pemalu dan Kota yang tak Punya Malu

123 8 23
                                    

Kota sekali lagi menjadi terang benderang. Mengejar cita-cinta dan insting pengendara motor ibu kota menjadi sama: selalu ada jalan.

Gedung-gedung memanggil langit, mendesak meminta peran dan dialog. Langit berkata:

"Cukup kau mengganggu!"

Matahari menimpali,

"Habis kau!"

Orang-orang kota adalah boneka dengan batu baterai. Setiap hari mengisi daya agar tampak seperti makhluk hidup. 

Rembulan yang pemalu hidup di kota yang tak punya malu. Matamu akan meredup, tetapi mata lampu tak ingin berkedip. 

JANJI SANG SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang