Mata Kamera

113 10 7
                                    

Terkadang aku benci dengan mata kamera. Dia bisa melihat segala sesuatu,

dia melihat segerombolan api yang berpesta memakan anak kecil yang menangis tersenyum, dari kepala sampai ujung jari kakinya. Aku melihatnya mulai basah, tetapi tetap diam dan tidak melakukan apa-apa. 

Dia melihat angan manusia yang bermacam-macam di satu kota. Mereka makan dan minum hanya agar terlihat hidup. Seperti aku yang mengkhayalkan suara ibuku mendongeng sebelum tidur hanya untuk memerdekakan rindu di pikiranku. 

Cukup, tak akan memisahkanku dengan inginku. 

Sudah, tak akan menjarakkanku dengan anganku yang lain.

tapi tetapi, menghilangkan ambisiku memilikimu.

Terkadang aku iri dengan mata kamera, dia dapat melihat apa yang tak dapat kulihat. Dia menangkap air matamu yang tak dapat kuusap.

JANJI SANG SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang