Jika ada sinar mentari
Bolehlah sesaat kulirik
Jika ada setitik embun
Bolehlah kurasa sedikitSenyummu
Teriakku
Tawamu
JeritankuKau yang mengangkat tangan
Aku yang menengadahkan tangan Tengoklah kami sejenak
Kau kan tau kepahitan iniKau yang di atas sana
Air mata ini bercucuran, bak dahaga yang kembali terisi
Dimana kan kutuangkan pita ini
Kemana pula tak ada artiSejuk tak menerpa kulit kami
Seakan menghitam karena kezholiman ini
Ku tak lagi mengenal sinar surya, seperti sahabat yang telah pergiBatu batu tak lagi keras
Sisa daun daun kekeringan
Apa cukup air mata ini
Tuk menumbuhkan yang dulu telah mati?Kain kain selendang telah robek
Timangan menangis tiada arti
Disinilah kunanti
Kau bersumpah mati

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI SANG SENJA
PoetryUfuk Barat bercerita Janji sang senja Yang menyebar jingga Hilangkan luka Dongengkan cerita cinta 'Apa kabar adinda? Lama tak bersua Rindu bibir merah dan pipi merona Tertutupkah rahasia kita?' "Kakanda begitupun aku Berdua aku dan rembulan merindu...