*DIWC PEREMPUAN*
"Yah, kok sepi sih?" Ucap Dito.
"Ah, boring." Sambung Dava.
"Udahlah, lebihbaik kita cepat bereskan WC ini aja." Ucap Akbar.
"Kalian aja yang bersihkan, Gue males." Ucap Dito.
"Gak boleh gitu dong, ini juga kan gara-gara Lo!" Ucap Akbar.
"Kalian ini, beramtem mulu! Udahlah, kita bagi tugas aja, biar cepat selesai." Ucap Dava memisahkan pertengkaran mereka. Mereka yang tak mau membuat masalahnya lebih panjang, segera membersihkan WC tersebut. Tiba-tiba.
"Kalian lagi! Kenapa kalian disini?" Bentak Miss Aisha.
"Kan Miss yang suruh." Ucap santai Akbar.
"Miss itu suruh kalian membersihkan WC bukan malah nongkrong disini."
"Tapi kita disini bersihkan WC kok bukan nongkrong." Sambung Dava.
"Kenapa kalian bersihkan WC perempuan?"
"Kan Miss cuma bilang, bersihkan WC, Miss gak bilang WC perempuan atau laki-lakinya."
"Ya kan kalian ini udah SMA bukan anak kecil lagi, harusnya kalian mikir!" Bentak Miss Aisha. "Udah, cepat kalian keluar dari sini dan cepat bersihkan WC Laki-laki!" Perintah Miss Aisha. Tanpa pikir panjang, mereka pun keluar dari WC perempuan.
*DIWC LAKI-LAKI*
"Eh, itu siapa?" Ucap Dava seakan memberhentikan langkah mereka.
Mereka melihat seorang wanita berdiri dihadapan wastafel sambil mencuci tangannya. Mereka yakin bahwa itu bukan siswi sekolah ini, karena wanita itu menggunakan kemeja kotak-kotak dengan warna biru hitam dan rambut hitam wanita itu diikat.
"Hey, siapa Lo?" Ucap Dito dengan nada sedikit tinggi. Sontak wanita itu membalikkan badannya.
"Lah, Lo siapa?" Ucap wanita tersebut.
"Loh, malah balik nanya lagi. Harusnya kita yang nanya. Lo kenapa ada disini?" Sambung Akbar.
"Suka-suka Gue dong." Jawab santai wanita itu.
"Ini wilayah kami!" Ucap Dava.
"Wilayah wilayah, ini WC umum tau." Ucap wanitu tersebut.
"Tapi Lo gak bisa baca apa? Tuh baca, laki-laki!" Ucap Dito sambil menunjuk sebuah papan yang bertuliskan laki-laki.
Wanita yang menyadari kesalahannya itu, hanya menjawab "Oh." dengan polosnya dan langsung keluar dari WC tersebut.
"Apaan sih tuh cewek." Ucap Akbar.
"Cewek kali." Ucap Dito.
"Udah udah, gak ada manfaatnya juga kita ngurusin tuh cewek." Ucap Dava. Mereka pun segera membersihkan WC tersebut.
*SKIP*
Kringg.. Bel sekolah pun berbunyi, menandakan bahwa para siswa diperbolehkan untuk keluar kelas dan mengisi perut mereka.
"Hey, kamu siapa?" Tanya heran Putri kepada seorang wanita yang duduk disalah satu bangku didepan kelas Putri.
"Kamu murid baru disini?" Sambung Dilla yang juga penasaran. Wanita yang merasa bahwa Putri dan Dilla berbicara padanya, segera bangkit dari tempat duduknya itu.
"Emm. Kenalkan nama aku Kathryna Marissa Firstyana, biasanya temanku memanggilku dengan sebutan Kathry. Salam kenal." Wanita yang memperkenalkan namanya itu menjulurkan tangan sambil tersenyum manis.
"Oh, aku Putri dan ini sahabatku, Dilla." Putri memperkenalkan diri dan langsung meraih tangan wanita tersebut, begitu pula dengan Dilla.
"Emm. Kamu murid baru disini kan?" Sambung Dilla.
"Iya, aku murid pindahan dari Australia. Aku orang Indonesia kok, cuma saat SMP aku ikut papahku untuk tugas di Australia." Jelas Kathry.
"Oh, kalau gitu kita istirahat bareng yuk. Aku udah lapar nih." Ucap Dilla sambil tersenyum malu.
"Ish. Kamu tuh ya, Dil, kalau urusan makan aja paling semangat." Ledek Putri.
"Kan itu kebutuhan, Put."
"Yaudah, yuk." Mereka pun langsung menuju kantin.
*DIKANTIN*
Maaf kalau gak nyambung, jelek, atau ceritanya pendek:(
Makasih yang udah baca:)
Jangan lupa ya Votenya;) Kritik sama sarannya ditunggu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
This All For You
Teen FictionSeorang lelaki yang populer disekolahnya dan cenderung bersikap dingin kepada siapapun ini, bagaimana bisa mencintai seorang wanita yang memiliki penyakit mematikan? Dan ia rela berkorban banyak hanya demi wanita tersebut. Bagaimana cerita selengkap...