Bagian 6

29 1 0
                                    

*KEESOKKAN HARINYA*

 "Dit, bangun. Udah siang." Teriak seorang wanita dari luar kamar.

"Iya iya bentar." Jawab Dito.

*30 MENIT KEMUDIAN*

"Pah, Mah, Kak, Dito berangkat sekolah duluan." Ucap Dito terburu-buru.

"Gak sarapan dulu, Dit?" Ucap Tasya.

"Gak usah, Kak, nanti Dito sarapan disekolah aja." Jawab Dito sambil pakai sepatu.

"Inget ya, nanti pulang sekolah kamu harus les!" Perintah Mamah.

"Lah, Dito kan udah belajar disekolah, ngapain juga harus belajar lagi dirumah?" Dito terkejut karena persoalan itu masih saja dibahas.

"Pokoknya kamu harus les siang ini juga! Papah sudah bayar mahal guru les private kamu." Sambung Papah.

"Terserah Papahlah, Dito sekarang mau berangkat dulu." Dito pun meninggalkan mereka dan bergegas berangkat sekolah.

*DISEKOLAH*

Brukk..

"Aduhh, kalau jalan liat-liat dong!" Ucap seorang wanita yang terjatuh.

"Eh sorry, Gue lagi buru-buru." Ucap Dito meminta maaf karena telah menabrak seorang wanita. "Hah? Lo lagi. Lo ngapain sih kesini lagi?" Sambung Dito saat melihat wanita tersebut adalah wanita yang kemarin berada dikamar mandi laki-laki.

"Lah, Lo kenapa ada disini?" Ucap wanita itu sambil berusaha untuk berdiri.

"Harusnya Gue yang nanya! Gue sekolah disini."

"Gue juga sekolah disini!"

"Kagak mungkin Lo sekolah disini juga. Kagak sudi Gue."

"Gue itu disuruh pindah sama Bokap Gue. Kalau Gue tau Lo sekolah disini, Gue sih ogah."

"Serah Lo lah, Gue lagi buru-buru, minggir!" Saat itu pula Putri dan Dilla serta Dava dan Akbar datang.

"Hey, apa maksud Lo marah marah ke Kathry?" Bentak Putri sambil mendorong bahu Dito.

"Wess, kalem." Dito mengusah bahunya. "Oh, jadi nama Lo Kathry? Aneh ya, kayak orangnya." Sambung Dito cuek.

"Apa kata Lo? Aneh? Lo tuh yang aneh!" Bentak Kathry.

"Maksud Lo apa ngatain Kathry aneh, hah?" Ucap Dilla dengan nada tinggi.

"Woles, bro. Ini urusan Dito sama Kathry, Lo kagak usah ikut campur!" Ucap Dava.

"Emang kenapa kalau Gue ikut campur, hah? Ini kan urusan teman Gue, ya urusan kita juga."

"Gak usah jadi pahlawan kesiangan deh, Lo."

"Kalian kenapa sih malah berantem gak jelas." Ucap Putri.

"Daripada Lo, dateng-dateng marah-marah gak jelas." Ucap Akbar jutek.

"Diam Lo!"

"Udahlah, Put, La, gak ada untungnya juga kita debat sama mereka." Ucap Kathry menarik tangan Putri dan Dilla.

"Sana pergi yang jauh. Kalau bisa jangan balik lagi!" Ucap Akbar. Kathry dan temannya pun mencari Miss Aisha untuk menanyakan kelas Kathry, namun Dito dan temannya hanya berjalan santai padahal mereka sudah telat. Saat sedang dalam perjalanan menuju kelas.

"Eh Dav, liat tuh ada cicak." Akbar menunjuk seekor cicak.

"Iya terus?" Tanya Dava.

"Eh mana-mana? Gue mau ngusilin tuh grup Kathry." Ucap Dito sambil mencari cicak yang dimaksud Akbar.

"Ide bagus tuh." Ucap Akbar.

"Whatever." Gumam Dava.

"Lo ambil sana, Dav." Perintah Akbar.

"Lah, kok Gue sih? Ya Lo dong." Ucap Dava.

"Kagak ah, Gue geli sama yang begituan." Ucap Akbar.

"Yaudah Gue aja yang ambil, dasar payah." Dito pun mengambil cicak tersebut. Saat mereka mencari Kathry dan kawannya dikelas, ternyata tidak ada.

"Lah, kok mereka kagak ada sih?" Ucap Dito.

"Eh itu mereka." Akbar menunjuk Kathry dan teman-temannya yang sedang membawa buku-buku.

"Yaudah Gue sembunyi dibelakang pintu aja." Dito langsung bersembunyi di balik pintu begitu pula Akbar dan Dava. Dan Dito pun melemparkan cicak tersebut.

"Astagaaaa." Teriak seorang wanita.

"OMG, kena Miss Killer lagi." Ucap Dito sambil menepuk dahinya.

"Masalah lagi deh." Gumam Dava.

"Kalian lagi! Ngapain lempar cicak ke muka Miss?" Bentak Miss Aisha. Ternyata Kathry berjalan dibelakang Miss Aisha. Ketika Kathry dan temannya melihat Dito dan temannya dimarahi Miss Aisha, mereka tertawa puas.

"Hallo Miss, Miss cantik deh hari ini." Gombal Akbar.

"Cantik cantik! Sekarang kalian menghadap tiang bendera!" Perintah Miss Aisha.

"Iya deh, Miss." Ucap Dava pasrah. Mereka pun kelapang dan menghormat kepada Sang Saka Merah Putih.

"Aduh Dito sayang, kamu kenapa panas-panasan?" Seorang wanita lari dan tiba-tiba memayungi Dito.

"Apaan sih Lo, Sal." Ucap Dito cuek.

"Kamu kok cuek gitu sih ke aku." Ucap seorang wanita yang dipanggil 'Sal' itu.

"Hai, Salma cantik." Ucap Akbar sambil melambaikan tangannya ke wanita tersebut.

"Apaan sih Lo, Bar." Ucap Salma.

"Mending payungin aku aja, Sal." Akbar mengedipkan sebelah matanya kepada Salma.

"Salma! Kamu ngapain disitu? Cepat kembali kekelas!" Teriak Miss Aisha dari pintu kelas.

"Dito sayang, aku kekelas dulu ya. Bye." Salma pun lagi ketakutan.

"Anak aneh." Ucap Dava.

*SKIP*

Kringg.. Bel pulang pun berbunyi yang mengakhiri hukuman Dito dan teman-temannya. Mereka pun bergegas pulang kerumah masing-masing.

*DIRUMAH DITO*


Maaf kalau gak nyambung, jelek, dan pendek ceritanya:(

Makasih yang udah mau baca:)

Jangan lupa Vote ya;) Kritik sarannya ditunggu:)




This All For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang