*DIRUMAH DITO*
"Dito, ingat hari ini kamu harus les." Ucap Papah.
"Iye iye" Ucap Dito malas.
"Guru les kamu itu adalah anak dari teman papah, papah yakin kamu pasti bisa setelah diajar sama dia."
"Bawel amat sih." Ucap Dito pelan.
"Apa tadi kamu bilang?"
"Eng enggak apa-apa kok, Pah, aku harap aku juga bisa setelah diajar dia." Dito tersenyum kepada Papah dengan terpaksa.
"Yaudah, kamu harus belajar yang bener! Papah mau pergi dulu." Papah pun meninggalkan Dito.
"Terus aja ngurusin rakyat, anaknya kagak diperhatiin." Ucap Dito dan langsung menuju kamarnya.
*2 JAM KEMUDIAN*
"Dit, guru les kamu udah datang." Teriak Tasya, namun tak ada jawaban dari dalam kamar.
"Dit, bangun. Guru les kamu udah datang." Teriak Tasya sambil mengetuk pintu.
"Emm. Apaan?" Ucap Dito dari dalam kamar.
"Guru les kamu udah datang."
"Bawel banget sih."
"Cepet keluar, atau kakak panggil Mamah." Ancam Tasya.
"Iye iye bentar napa."
"Cepet ya."
*20 MENIT KEMUDIAN*
Dito keluar dari kamarnya dan saat ia sedang berjalan menuju ruang tamu, terlihat 2 orang wanita yang sedang berbincang-bincang disana. Setelah ia menajamkan matanya, ternyata itu adalah Mamahnya dan seorang wanita yang membelakanginya.
"Eh, itu dia udah datang." Teriak Mamah. "Darimana aja sih? Kasian Ryna udah nunggu lama." Sambung Mamah. Wanita yang duduk bersama Mamah pun membalikkan badannya.
"Lo?" Ucap wanita tersebut.
"Lah, Lo kok ada disini?" Tanya Dito.
"Kalian udah saling kenal? Baguslah kalau begitu, jadi Mamah gak perlu repot-repot buat memperkenalkan kalian." Mamah tersenyum.
"Mah, kalau dia gurunya aku gak mau les!" Ucap Dito sambil menunjuk wanita tersebut.
"Lah emang siapa juga yang mau ngajar Lo!" Ucap wanita tersebut.
"Lah emang ada apa sama Kathryna?" Tanya Mamah.
"Dia nyebelin banget, Mah. Kalau diajar sama dia, bukannya jadi pinter malah jadi stress." Ucap Dito.
"Mamah gak peduli, Ryna ini anak temen Papah yang dapat beasiswa ke Australia. Pokoknya kamu harus mau belajar sama dia! Emm Ryna, Tante tinggal dulu ya, ajar Dito biar sampai bisa ya." Mamah pun meninggalkan Dito dan Kathry berdua diruang tamu.
"Yaelah." Dengan sangat terpaksa, Dito duduk dihadapan Kathry. "Lo kenapa sih mau aja diminta sama nyokap Gue buat ngajar Gue." Ucap Dito mengawali pembicaraan.
"Yaelah, kalau Gue tau harus ngajar Lo, Gue juga kagak sudi lah." Ucap Kathry. "Lagipula Gue juga dipaksa sama bokap Gue buat ngajar Lo." Sambung Kathry.
"Sebenernya Gue males kalau disuruh-suruh buat les kayak gini, apalagi yang ngajarnya cewek nyebelin kayak Lo."
"Lupain masalah itu, nyokap Lo lagi liatin kita." Bisik Kathry.
"Mana? Mana?" Ucap Dito sedikit panik dan ingin mencari keberadaan Mamahnya.
"Lo jangan nengok! Kita akting aja." Kathry memegang pipi Dito agar tidak menoleh. "Gimana, Dit? Lo udah ngerti kan?" Ucap Kathry sambil menunjuk sesuatu dibuku paket.
"Apaan sih Lo?" Ucap Dito pelan. Kathry mengedipkan sebelah matanya dengan maksud memberi kode untuk berakting. "Oh iya iya, Gue ngerti kok." Sambung Dito yang sudah menyadari kode Kathry. Mamah Dito yang memperhatikan dari jauh tersenyum, karena merasa bahwa Kathry adalah orang yang tepat untuk menjadi guru les anaknya, namun hanya sekedar guru les tak lebih. Mamah pun meninggalkan mereka.
"Huft." Kathry bernafas lega.
"Hey, masalah awal kita.." Ucap Dito terpotong.
"Stt, Gue lagi kagak ingin debat." Kathry menempelkan telunjuknya kebibir Dito. Dito terkejut akan tingkah yang Kathry lakukan, ia langsung menangkis tangan Kathy.
"Apaan sih Lo?" Ucap Dito kaget.
"Dih, yaudah ah cepet kita belajar, biar Gue bisa cepet pulang." Mereka pun belajar bersama, hingga tak terasa jam menunjukkan pukul 17.30 WIB. Kathryna pun pamit dan bergegas untuk pulang.
*KEESOKAN HARINYA*
Maaf kalau gak nyambung, jelek, atau pendek ceritanya:(
Makasih yang udah mau baca:)
Jangan lupa Vote;) Kritik sarannya ditunggu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
This All For You
Teen FictionSeorang lelaki yang populer disekolahnya dan cenderung bersikap dingin kepada siapapun ini, bagaimana bisa mencintai seorang wanita yang memiliki penyakit mematikan? Dan ia rela berkorban banyak hanya demi wanita tersebut. Bagaimana cerita selengkap...