prolog

44 4 2
                                    

Senin pagi, tanggal 02 februari 2014,hahhh.... ini hari libur karena sekolahku mengadakan rapat guru, dan ini bisa di bilang keberuntungan para siswa SMAN 15 Jakarta Selatan, berarti saatnya quality time dengan keluarga.

Namaku Arin, temanku biasa memanggiku chobom karena pipiku mirip seperti bom, Saat aku keluar dari kamar, rumahku terasa sepi, hening hanya ada suara TV di lantai bawah, aku turun dan melihat adikku sedang menonton sambil makan. "Hey kenapa kau tak sekolah?"

"Aku ingin di rumah saja... di sekolah aku selalu di bully" dia berbicara sambil mengunyah sereal di mulutnya. Aku hanya mengabaikannya dia sangat pemalas tak punya semangat belajar, oh iyaa.. nama adikku Asma, hahaha... nama keluargaku aneh-aneh yaa.. tapi aku suka.

Aku pikir karena hari ini libur, aku bisa mengobrol dengan keluargaku, nyatanya tidak, orangtuaku sangat sibuk, jika dibandingkan, kerjaanlah yang lebih utama daripada anak. Aku hanya tidur-tiduran dan menyetel musik, uhh... ini sangat bosannnn.... ,aku melirik jam, ini masih jam 10.00 pagi.

Aku turun lagi ke bawah untuk mengambil makanan, kemudian kembali lagi ke atas, seterusnya sampai makanan dirumah habis, saat makanan terakhir akan habis, ide baru muncul di otakku, aku langsung mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

"Kak mau kemana? Aku ikut dong" adikku merengek minta ikut, sedangkan aku menutup telinga, uh.. jika dia sedang seperti itu, suaranya sangat kencang sekali membuat telinga seseorang tuli.

"Kau ingin ikut?" Ia mengangguk
"Pergi mandi dan siap-siap, waktu kamu cuma 10 menit" "SIAP!"
"YAA!! KAU BERISIK SEKALI!" oh... tuhan ini membuat moodku hilang.
10 menit berlalu, aku berdiri dan meninggalkannya, saat akan berjalan "kak!... tunggu aku" "CEPAT MAKANYA!!" hhh... ini kedua kalinya aku berteriak di pagi ini.

Kami pergi ke Mall untuk berbelanja, sebenarnya tak ada list untuk berbelanja, kami hanya membeli barang-barang anak seusiaku, ngomong-ngomong soal usia, umurku 14 tahun, dan adikku 9 tahun, meski kita berbeda 5 tahun, tapi adikku lebih fashionable daripada aku, sekarang saja dia memakai dress pendek di atas lutut, rambutnya panjang memakai poni, dan menggunakan sling bag punya ibuku, sedangkan aku hanya memakai sweater berwarna peach, dan skirt suede, dan memakai sneaker.

Kami naik bus kota karena aku tak bisa mengendarai motor ataupun mobil, saat pulang kami berjalan menuju halte, aku melirik sebentar adikku, ia sedang mendengarkan musik di handphonennya tanpa memerhatikan jalan, aku berjalan cepat dan berada di depannya sangat jauh, saat aku menunduk, tali sepatuku copot...

'TTIINNN..TTIINNN!!' aku terkejut dengan suara itu dan menoleh ke jalan.

Author pov
Arin menoleh ke jalan, matanya membulat kaget dan langsung berlari menuju jalan, ia renggangkan tangan dan kakinya untuk mencegah mobil itu.

'TTIIINN!! ... BBRRUUKKK!!!' hentakan yang cukup keras dari mobil tersebut.

***

"야..!!! 이러나!!!! 우리 집 가레!!!(hey bangun.. kita pulang)" wanita berwajah sipit itu berteriak pada anak lelakinya, yang sedari tadi hanya tidur di kamar.

"iya ibu sebentar, ah kenapa harus sepagi ini" lelaki itu melihat jam dan ternyata ini sudah telat, mereka harus ke bandara untuk pulang ke Negaranya yaitu Korea.

Mereka sudah bersiap-siap untuk pergi, setelah memasukkan koper ke dalam bagasi mobil akhirnya meraka berangkat.

Dia pergi ke Indonesia untuk berlibur sekaligus bertemu dengan Ayahnya di Jakarta. Ia baru pertama kali ke Indonesia dan menurut dia, Negara ini sangat padat penduduk, tapi memiliki kuliner makanan yang sangat enak dan melegenda.

Di mobil hanya ada sopir dan lelaki itu, ibunya menyusul ke bandara karena ada kepentingan bersama ayahnya, dia membukakan jendela mobil, ia langsung mengambil earphone dan menyetel lagu.

"Aku bahkan tidak liburan disini, hanya melihat ayah dan ibu pergi kesana kemari mengurus perusahaan" anginnya berhembus kencang, Jakarta sangat macet.
"Sepagi ini sudah macet?! Ini membuatku kesal" supir itu menggerutu, ia menoleh dan tak mengerti bahasanya.

"You talk to me?" Lelaki itu bertanya. "No mr. Hong, i'm just grumble to myself" Lelaki hanya mengangguk paham, dan melihat kembali ke arah jendela.

'TTIINN...TTIIINNN..!!' dia melihat ke depan dan terkejut, mereka berdua panik, lelaki itu melihat gadis yang berlari menuju jalan dan diam di depan mobil mereka yang sedang mengebut.

'TTIINNN.. BBRRUUKKK!!' orang-orang yang berada di halte langsung berlari dan berteriak minta tolong, saat lelaki yang bernama mr. Hong itu di angkut, ia melihat gadis yang mereka tabrak, dengan samar-samar ia sedikit melihat wajah gadis itu, wajah gadis itu berlumuran darah. Dan disini awal dari segalanya.

The Great LawyersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang