9

6 1 2
                                    

Ketukan sepatu mengiringi langkah kakinya, berjalan menuju tempat pengadilan dan sebagai pengacara adalah tugasnya. Wanita cantik berusia 20 tahun itu memaki rok selutut berwarna biru dan jas tebal merengkuhnya, di pakaiannya tertera namanya 'Arin Hong'.

Membuka pintu ruang pengadilan para penonton meliriknya, ia duduk di sebelah klien keduanya, dia hanya memberi senyuman.

Sidangnya berjalan dengan lancar, seperti biasa ia dapat menyelesaikan masalah itu dalam satu kali pertemuan, dan membuat para awak media meliputnya.

Dalam tiga Bulan ini dia sudah mendapat lima klien, dan dia selalu memenangkannya. Ia merasa butuh oksigen untuk bernapas, Arin berencana untuk istirahat dan fokus pada kasus yang lebih penting dari yang lain.

Arin meringkuk di kamar dan mengingat kata-kata ibunya 3 tahun yang lalu. pikirannya sangat kacau, ia tak tahu harus mulai dari mana, dan apa alasannya untuk mengulang kasus ini? Mungkin Ia harus mencari teman dekat kakaknya saat di tempat kerja.

Dia bangun, pikirannya langsung tertuju pada perusahaan kakaknya, ia langsung berdiri dan membawa jaket dan turun ke bawah.

Rumah itu sangat sepi, hanya ada suara TV yang sedang di tonton oleh Donggyun, lelaki itu sedang cuti panjang. "Kau mau kemana?, aku ikut" Donggyun melirik kebelakang dan bertanya.

"Aahh...!!"

Wanita itu berhenti berjalan, Kepalanya burputar-putar, ia merasa pernah mengalami hal yang serupa dengan kejadian ini, ia mengingat lagi bagaimana ia turun dan melihat seseorang sedang menonton TV, kepalanya berputar cepat, pusing rasanya, tangannya menopang kepala yang terasa seperti ingin pecah. Ia terjatuh ke lantai, Donggyun segera lari dan bertanya

"Kau tak apa, Arin?" Tangannya mendekap pundak Arin. Wanita itu tak kuat lagi, ia menghela napas dalam-dalam lalu terduduk lemas.

"Donggyun-ah, tolong bawakan aku minum" Arin meminta dengan gerakan tangan yang lesu.

Donggyun segera mengambil minum dan kembali lagi. "Kau benar-benar tak apa-apa? "

"Yaa, sepertinya aku kelelahan saja." Jawabnya singkat. Ia langsung berdiri lagi dan berjalan lambat, Donggyun terus bertanya keadaannya, Arin hanya menjawab dengan anggukan.

"Aku akan menemanimu dan jangan menolak" kata Donggyun dengan lantang.

Akhirnya mereka naik mobil bersama dan pergi ke tempat yang Arin sebut, ia sendiri tak tahu di mana tempat itu, yang ia tahu hanya kotanya saja dan nama pemilik perusahaan itu.

Hari ini cuacanya sangat dingin, tapi matahari bersinar terang, mereka memutuskan untuk berjalan kaki dan menanya pada seseorang
"apa kau kenal pria bernama Nam joonhee?" arin bertanya pada pejalan kaki, "tunggu,maksudmu pengusahaan kaya ini? " pejalan kaki itu bertanya dan menyodorkan sebuah foto lelaki tua. Arin menatap Donggyun "iya.., kau kenal?" Donggyun akhirnya bicara.
"Uh..iyaa, baru saja aku melamar pekerjaan, rumahnya berada di daerah Daegu dan kantornya dekat dari sini, kau hanya lurus dan belok kanan, dan akan ada gedung besar dekat situ" lelaki iti menjelaskan.

"Terimakasih" mereka langsung masuk mobil dan menuju kesana, saat belok kanan mereka melihat gedung besar berwarna sedikit kecoklatan di atasnya bertuliskan singkatan nama sang pemilik 'NJ gorup', Donggyun memarkirkan mobilnya di sedikit jauh.

Saat masuk dalam gedung tersebut, mereka melihat para wartawan bergerombol menuju ruang pertemuan, Arin berpikir mungkin Nam joonhee ada di sana bersama anaknya.

Mereka berdua pun mengikuti wartawan itu, mereka semakin ribut dengan kedatangan Nam joonhee, rindu melihat lagi foto yang tadi di berikan okeh pejalan kaki tersebut.

ya benar, itu adalah Nam joonhee, dan dia bersama anak lelakinya, mereka di kepung oleh wartawan yang bertanya soal kejadian yang menimpa perusahaannya itu. Joonhee hanya menghalangi kepalanya oleh tangannya sendiri untuk menghindari awak media.

Arin bingung kenapa Joonhee menghindar dari media sedangkan dia tahu kalau yang salah adalah kakaknya, pemilik NJ group melewat di depannya, dan ia melihat sekilas wajah anaknya, mereka saling tatap sebentar.

"Arin ayo kita ikuti mereka" kata Donggyun, sedangkan Arin malah menatap lelaki itu lama, "tidak kita akan cari tahu tentang mereka di sini saja" .

Mereka berdua pada resepsionis tersebut tentang kejadian itu, mereka hanya menggeleng tak tahu. Mereka akhirnya duduk di depan gedung itu, Arin tak tahu harus kemana, jalannya sudah buntu.

Donggyun melihat wanita iti kasihan, ia membujuk Arin untuk pulang, karena cuaca semakin memburuk, Wanita itu sudah pasrah, mereka kembali ke mobil, Arin tak berbicara sedikitpun, ia menatap ke depan dengan pikiran kosong.

Saat mereka akan pergi dari tempat itu, Arin melihat seoranh wanita cantik dengan rambut panjang memakai dress panjang dan blazer merah muda, "itu Nan" Arin menunjuk wanita itu dalam mobil, donggyun yang sibuk menyetir melihatnya.

Arin sempat untuk keluar dari mobil, tapi Donggyun menahanya dan memintanya untuk tetap di sana agar dia saja yang bertemu Nan.

***

Nan yang sedang memarkirkan mobilnya mendengar suara seseorang sedang memanggil namanya, ia tahu suara itu hatinya berdegup kencang, ia merasa gugup dan malu.

"Nan..!" Lelaki itu semakin berteriak dan berlari ke arahnya, menepuk bahunya dan berhadapan dengannya

"Nan, kau kemana saja? Aku sangat khawatir tentang mu" Donggyun menghela napasnya sesak karena berlarian.

Nan melihat Donggyun dengan tatapan terpesona, dia melihat Donggyun tiga tahun yang lalu dengan sekarang sangatlah berbeda, lelaki itu semakin tinggi dan semakin tampan, tubuhnya ingin sekali memeluk dan mendekapnya dengan erat.

"Nan...!" Kali ini Nan mendengar suara perempuan, ia melirik ke kiri, Arin berdiri di sana dengan senyuman dan berlari menuju ke arahnya dan berdiri di samping Donggyun.

Nan mundur selangkah kebelakang "apa yang kalian lakukan di sini?" Tanyanya sinis.

"Kami sangat rindu padamu Nan" Arin maju dan Nan semakin mundur dan berteriak pada mereka.

"PERGI!!!.. AKU TAK MAU MELIHAT KALIAN!" ia menyurungkan bahu Arin, Nan meneteskan airmatanya.

"Kau membuatku seperti ini Arin!" Sangkalnya "aku benci kalian".

#TBC

---------------

Halo semuanya^^
Textnya banyak typo maafin yaa ≧﹏≦
Lanjut gak nihh ? V&C nya yaa jangan lupaa, see ya!!

The Great LawyersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang