7

8 2 0
                                    

3 tahun kemudian...

Musim dingin tiba, warga di Negeri Gingseng itu terlihat sangat ramai di kala salju mulai turun, suhu di sana mencapai -12°,tapi mereka tetap bekerja seperti di musim-musim lainnya.

Di ruangan yang luasnya 5×5meter, di sana hanya ada ventilasi kecil yang menerangi ruangan itu angin pun masuk dan membuat ruangan itu sedikit dingin, ada sebuah meja yang di penuhi oleh kertas-kertas penting dan dua bangku yang sudah di duduki oleh seorang wanita dan pria tua, pria itu hanya memakai baju tipis dan jaket tebal, sedangkan wanita muda itu memakai pakaian rapi.

Tampaknya pria tua itu memasang wajah sedih dan berbicara dengan sedikit tetesan air mata.

"Coba kau ingat kembali apa yang kau Lakukan saat di tempat kejadian?" Wanita itu bertanya

"Aku ingat jika aku sedang memasak di dapur, dan bosku memberi tahu bahwa kami para koki di liburkan, ia juga menutup restoran itu di siang hari" Pria itu menarik napas dan melanjutkannya.

"Aku pulang sore, karena aku dan jun berencana untuk membereskan peralatan masak, saat kami akan pulang, aku mendengar suara seperti benturan kecil di dalam ruang penyimpanan, aku dan jun mengendap-endap menuju kesana"
Wanita itu mencatat apa yang di bicarakan pria tua itu.

"Kami melihat Boss dan para assistant sedang memperkosa karyawannya"

"Siapa nama karyawan itu?" Wanita itu bertanya.

"Lee ji hyo.. karyawan baru, dia tinggal di dekat toko bunga di Gangnam"

"Lalu bagaimana setelah itu?Apa kalian ketahuan?" Wanita itu sudah siap untuk mencatat cerita itu kembali.

"Kami kepergok saat kami akan kabur dari restoran tersebut, kami dibawa ke ruangan itu, dan disana aku lihat bahwa Jihyo sudah mati di tembak oleh bajingan itu, dan saat itu pula mengetahui sikap asli jun, aku sangat membencinya" ia mengingat kejadian itu dengan mata terpejam.

"Maksudnya apa?" Wanita itu bertanya serius

"Ia bilang bahwa aku akan menelepon polisi dan akan menangkap bossku, tapi yang terjadi adalah ia menarikku untuk keluar dan dia berkata bahwa ia tak ingin berurusan dengan polisi"

"Jadi maksudmu kau di tuduh?" Sesekali pria itu mengangguk.

Mereka berbincang lama, kemudian wanita itu berpamitan dan segera pergi. Ia keluar dari ruang tahanan, wanita itu berumur 24 tahun, tingginya hanya 160cm.

"Arin kau tak lelah mencari tahu tentang klienmu?" Lelaki tampan yang bernama Seunghwan itu bertanya sembari membuat kopi, ia menjadi seorang barista di Kedai kopinya.

Arin hanya tersenyum simpul "ini pekerjaanku, jadi aku harus tanggung resikonya"

Seunghwan memberika kopi latte buatannya "oke terimakasih, hh... aku sangat Arin dengan suasana SMA" ia berkata sembari melihat langit-langit cafe itu.

"Haahh..... kau benar-benar tak merasa dendam, atau sakit hati padanya?"

"Siapa yang kau maksud?" Ia meminum kopi itu

"Nan..., oh iya hampir tiga tahun kita tak bertemu dengan pamanmu" Seunghwan mengingat tentang pertemanannya

"Entahlah, dia tak memberi kabar pada ibuku, aku terakhir bertemu saat aku kembali ke Indonesia"

"Emm...bagaimana tentang kasus kakakmu?" Seunghwan bertanya dengan pelan-pelan.

Arin tak menjawabnya, ia termenung.

'Kau bilang, kau sangat dekat dengan keluarga Nam?' Arin mendengar acara televisi itu, di sana ada seorang artis papan atas yang sangat terkenal.

'Hahahaha...yaa kami sangat dekat, aku sudah hampir 10 tahun berteman dengan Nam joo gil, hh... aku masih mengingat kejadian tiga tahun yang lalu , saat ia membuat pesta besar-besaran ' Arin mendengarnya dengan jelas.

Ia kembali mengingat kejadian tiga tahun yang lalu, dimana ibunya bercerita bahwa kakaknya sudah menjadi sekretaris anak CEO ternama. 'Ini tak salah lagi pasti dia lah boss kakakku' batinnya berbicara.

Ia langsung pergi tanpa pamit pada Seunghwan, dan menginjak gas mobilnya dengan cepat menuju tempat kerjanya.

"Sungjin cari tahu tentang Artis yang bernama jihong, dan jika bisa kita introgasi tentang kedekatannya dengan Nam joogil" tanpa memberi salam ia langsung memberi tugas pada teman satu firma hukum dengannya.

"Tunggu siapa itu jihong dan Nam joogil?" Sungjin bertanya

"Omoo!!!... aku tahu siapa Nam joogil itu" jin ho berteriak kaget, "dia adalah anak CEO ternama, wah... dia sangat baik, kemarin saja Nam joo group membuat acara sosial"

"Oke kau cari tahu semua tentang Nam joo group, aku masih ada klien yang harus ku urusi... bisakah" pinta Arin.

"Siap,kami akan memberitahumu segarea mungkin" sungjin menjawab.
Arin tersenyum bahagia, "tapi kau benar-benar akan mengulang sidang tentang kakakmu?" Arin mengangguk pasti, Ia kembali ke laptopnya.

'Aku yakin kakakku tak salah, mereka hanya memfitnahnya ,aku tak akan menyerah sampai kasus ini selesai'

#TBC

The Great LawyersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang