11(hanya denganmu)

2 0 0
                                    

TTIINNN!!!......

Suara Mobil sedan biru mendekat dengan kecepatan penuh tanpa mengerem dan kemudian,

BRRUUKK!!!...

"Hhh....haahh...hhh.." Arin bangun dengan tarikan napas yang keras, mimpinya kembali terulang

Wajahnya berkeringat sampai mengalir terkena matanya, ia terbangun saat matahari telah menyinari bumi, waktu menunjukan pukul 10.00 KST .

"Kau sudah bangun? Ayo kita sarapan, tidurmu sangat pulas jadi aku tak ingin membangunkanmu" Donggyun berjalan ke arahnya setelah membuka pintu rumah, mungkin dia keluar membeli makanan.

"Kau berkeringat banyak sekali, apa kau mimpi buruk?" Tanya Donggyun sembari menyiapkan sarapan, mereka sarapan hanya dengan nasi campur dan segelas susu.

"Iya aku mimpi buruk lagi dan mimpi itu terulang kembali" Arin berkata dan mengangkat kepalanya sambil memejamkan mata karena kepalanya sangat pusing.

"Apa yang kau mimpikan?"
"Aku bermimpi tentang kecelakaan saat aku hendak menolong seseorang, entah kenapa aku tak bisa melihat wajah orang yang aku tolong.  Aku hanya ingat Dia sedang menyebrang sambil bermain gadgetnya, dan sepertinya dia wanita karena rambut panjangnya terurai sampai bahu"

Donggyun mengerutkan keningnya dan mengingat hal yang sama dengan Arin.

"Aku juga pernah mengalami itu, tapi bukan mimpi ini nyata. Mobilku pernah menabrak seorang wanita saat aku berlibur di Indonesia, waktu itu umurku masih belasan tahun, dan aku tak bisa mengingatnya karena aku terluka parah"

Tak sadar nasi Arin sudah habis karena lapar, Donggyun hanya terkekeh melihat wajah Arin yang aneh itu.

"Menurutku mimpi itu sebenarnya nyata, kau tau aku pernah koma hampir bertahun tahun. Tapi aku tak tau kenapa aku koma, ibu bilang aku pernah kecelakaan, dan dia tak memberitahu kenapa aku di adopsi olehnya" katanya sambil menuangkan segelas susu.

Donggyun terbelalak mendengar itu dan berkata "mungkin karena pada saat itu, nunna(kakak) sedang ingin mempunyai anak "

***

Arin sedang membereskan pekerjaannya, dan Donggyun sedang menyusun rencana untuk mengungkapkan kebenaran tentang kasus kakaknya Arin. Dari kemarin malam hingga kini kerjaanya tak kunjung beres.

Saat Arin meregangkan tubuhnya Donggyun mengajaknya untuk pergi bermain.

"Kau Ingin mengajakku ke mana?" Arin bertanya tapi Donggyun hanya memberikan senyuman manisnya.

Mereka sampai di sekolahnya dulu, tempat itu sama sekali tak berubah, hanya Taman yang diubah menjadi lebih luas dan Indah.

Donggyun berbicara saat ia pertama kali bertemu dengan Arin, pertemuannya sangat tak di sangka. Merek hanya tertawa bersama dan terus berjalan menelusuri sekolahnya.

Banyak sekali kenangan yang mereka lewati bersama, suka duka mereka lalui bersama-sama, pertemanannya sangatlah mempesona, tapi sekarang mereka tak bisa seperti dulu lagi. Waktu mengubah segalanya, mereka benar-benar mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Arin dan Donggyun duduk di Taman belakang, suara angin terdengar di telinga mereka. Cuaca kali ini semakin memburuk, dan salju semakin menebal.

Mereka berdua terlihat tak saling berbicara, Donggyun melihat tangan Arin yang gemetar karena dingin, mungkin Arin sudah sangat kedinginan. Donggyun sudah mengajaknya untuk pulang tapi Arin menolaknya dengan alasan ingin bernostalgia.

Donggyun tahu bahwa Arin sedang di landa sedih karena Nan, Arin pasti teringat akan kejadian saat ia bertemu dengan Nan di dekat kantor NJ group.

Kemudian tangannya merengkuh tangan Arin "aku tahu kau kedinginan" kata donggyun singkat. Tatapannya menghangatkan hati Arin,mereka berdua enggan pergi di kala salju sudah bertumpukan di kepala mereka berdua.

***

"Waahh... ini Indah sekali!!" Arin melihat sekelilingnya banyak sekali gemerlap lampu di sepanjang Taman. Dan di setiap musim dingin akan banyak sekali Taman yang di hias dengan cahaya yang terang.

Wajahnya terlihat sangat bersinar karena cahaya itu, ia melirik Donggyun dan berterimakasih padanya dengan senyuman, Donggyun pun membalasnya dengan senyuman.

Arin berjalan dengan lambat, melihat ke sekeliling Taman itu, matanya bisa lebih segar dengan melihat pemandangan Indah ini.

"Seunghwan-ah...!!! "

arin berteriak memanggil temannya yang sedang duduk di bangku sambil melihat cahaya-cahaya yang berbentuk seperti bunga. Ia melirik dan menyuruh mereka mendekat.

"Aishh... aku menggigil kedinginan karena lama menunggu kalian" mengepal tangannya ingin memukul karena kesal.

"Kau tahu dia sangat dramatis hanya karena melihat Taman ini, seperti tak pernah melihatnya'aaa... ini sangat Indah seperti di drama, apakah aku harus memotonya??', ckckk.." canda Donggyun.

"Aku senang kau kembali seperti dulu, dengan sikapmu yang sangat bodoh" ucap Arin dan matanya meneteskan airmata.

"Ya..yaa.. Seunghwan, kau lihat!!. Kali ini dia seperti Park Shinhye. Kau seharusnya menjadi artis bukan menjadi pengacara" ledek Donggyun, Rindu hanya menarik napas panjang.

"Aku sedang memujimu bodoh, kenapa kau malah seperti itu " wajahnya memerah karena marah.

"Mianhae, mianhae " Donggyun membujuk Arin, Seunghwan bosan melihat mereka yang tak berubah.

"Aku akan membeli makanan, kalian ingin apa?" Seunghwan berdiri dan mencatat semua keinginan Arin di kepalanya, karena ia memintanya sangat banyak.

***


A

rin dan Donggyun menunggu Seung hwan dengan berbicara tentang kasus kakaknya. Mereka tak bosan-bosannya membicarakan hal itu. Mungkin mereka pikir hanya itulah yang bisa mereka obrolkan bersama-sama.

"Tapi Donggyun, apa kau benar-benar cuti?" Arin bertanya

"Iya emang kenapa?" Donggyun mengangkat alisnya

"Tidak apa-apa, hanya aneh saja" mereka terdiam sesaat.

"Kau tahu" Donggyun menoleh dan Arin melanjutkan pembicaraan "aku masih tak menyangka dengan pekerjaanku ini..., saat sekolah aku tak punya cita-cita seperti ini apalagi sebagai pengacara" Ia berbicara sambil menatap langit.

Donggyun hanya menatapnya dengan lekat, ia merasa ada yang mengganjal di hatinya.

'Kupikir saat aku mengenalmu hidupku tak akan berubah, nyatanya hidupku berubah 100%, karena kau. Dia hanya wanita polos yang tak mengetahui apapun tentang dirinya sendiri. Dan aku pun merasa bersalah atasnya, jadi aku ingin memperbaiki bersamanya, hanya bersamanya.'

#TBC

-----------------------------------
Haloo semuanya ^^
Kali ini ceritanya dikit romantis yaa //menurut gw si//
And to be honest gw itu gak bisa romantis, jadi ceritanya dikit-dikit aneh gituu lahhh
So, coment kalo ada kesalahan yaa
SEE YA!! ❤

And sorry yaa gw ubah namanya karena takut ada kontroversi kalo namanya ituu.... sebelum banyak yang baca jadi gw ganti ajah namanya

MAAF SEKALI LAGI LOVE YAA!!

The Great LawyersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang