4

11 3 0
                                    

"Arin-ah! Turun ke bawah... lihat ada siapa?" Ibu memanggil sangat keras sekali, ini masih pagi, lagi pula ini hari minggu waktunya berkencan dengam tempat tidur.

"YAA!! ANAK NAKAL... BANGUN!!" tunggu, itu seperti suara lelaki, dan sepertinya aku kenal dengan suara itu. Aku bangun dari kasur empukku, ku tengok ke belakang, "APPA!!!!"

Author pov

Ia bangun dan berteriak kencang, ayahnya sudah pulang ia langsung memeluk sang ayah "appa... nan nomu bogoshipo " katanya manja.

"Ya.. anak nakal kau sangat pemalas, sepertinya kau tak pernah membantu ibumu... ha?!" Lelaki paruh baya itu memukul kepalanya.

"Aisshh ... appo, 아니오(tidak), aku suka membantu ibu di toko" ia membela dirinya.

"Tapi tak pernah membantu dirumah, iyakan?" Katanya sambil memeluk Arin.

"Aaiiisshh... sudahlah ini tak akan ada ujungnya, Arin bereskan tempat tidurmu, dan turun ke bawah untuk makan." Suruh ibunya. "SSIIAAPP!!, hehehehehe "

Kamarnya sudah bersih, saat ia hendak turun handphonenya bergetar, seunghwan mengirim pesan 'Arin ayo kita bertemu, aku akan menunggumu di cafe oke?' , Arin hanya menjawab ya.

Arin turun ke bawah dan tercengang melihat ada seorang lelaki berkacamata, siapa lagi selain Donggyun. 'Apa yang dia lakukan di pagi hari seperti ini?' Katanya dalam hati.

"Arin cepat kita kedatangan pamanmu", ayahnya menuruh Arin duduk dekat Donggyun.

Mereka makan bersama di pagi ini, mengobrol tentang keluarga, perusahaan dan lainnya. Arin akhirnya merasa akrab dengan paman tirinya, Mereka tertawa lepas. "Di setahun yang lalu aku belum bisa mengingat apapun" kata Donggyun jelas.

"Memang kenapa? Aku pun sama tak bisa mengingat kejadian satu tahun yang lalu " jawab Arin aneh.

Hyeji dan suaminya saling tatap, " yeobo, apa kau akan ke kantor sekarang?" Hyeji mengalihkan pembicaraan. Arin menatap mereka berdua, tiba-tiba teleponnya berdering "yeoboseyo?, uh.. seunghwan-ah" Donggyun melirik Arin yang sedang menelepon seseorang.

"Aku di rumah..., benarkah?, uh... yaa aku bersama ayah, ibu dan... Donggyun " rindu memberi jeda

"Mengajaknya?..., ye..ye arraseo" arin menutup teleponnya dan siap-siap pergi.

"Eomma, aku akan pergi bersama samchon(paman)", "aa...aku??" Donggyun tergagap

Arin langsung menarik tangan Donggyun dan langsung pergi. Saat di bus mereka terdiam, tak ada yang ingin berbicara duluan, tak seperti tadi di ruang makan, Arin berada di depan Donggyun, kemudian ia berbalik dan bertanya.

"Kenapa kau datang ke rumahku?" Tanyanya sinis. "Kenapa kau tak suka? Aku ini paman mu" lelaki itu baik tanya.

"Kau tahu kau benar-benar bukan pamanku" Arin mencibirkan mulutnya. "Wae?(kenapa?)"

"Ibu bilang aku ini bukan anaknya, akupun baru tahu, jadi jangan coba-coba ingin akrab dengan ku"

"Tch... aku ini di suruh oleh ibuku untuk mengirim kue beras pada bibi, kau terlalu berlebihan" katanya sambil mengangkat dagu. Kemudian Arin menghadap ke depan kembali dan rasanya ia sangat kacau hari ini.

***

"Seunghwan-ah!!!" Arin berteriak, disana hanya ada Seunghwan dan Nan mereka berada di Taman, Seunghwan mengajak temannya untuk berlibur.
A

rin dan Nan bermain layaknya wanita, sedangkan para lelaki hanya duduk di bangku Taman, mereka benar-benar menikmati liburannya.


Kemudian mereka berkumpul "aku haus... ayo seunghwan kita beli minum" Arin mengajak Seunghwan ke tempat jualan untuk membeli minum.

Banyak orang yang berkeliaran di Taman itu, tiba-tiba seekor kucing datang dan singgah di tempat mereka berdua, Donggyun langsung memegang kucing itu dengan sayang, kemudian Nan merekamnya. "Aigoo... kau lucu sekali, Nan ayo pegang, ini sangat lucu" Donggyun tersenyum pada Nan, Nan yang sedari tadi merekam, menjadi terdiam, ia merasa aneh dengan perasaannya '내 심쿵 ?!(hatiku)' , ia hatinya hangat melihat senyum itu, rasa itu akhirnya muncul.

#TBC

The Great LawyersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang