3

15 2 1
                                    

"Uhh... kau, apa yang kau lakukan di sini?" Arin terbelalak kaget, Seunghwan melirik Arin.

"Hyung, kau kenal dia?" Seunghwan bertanya padanya dan menunjuk pada Arin.

"Uh... yaa, dia yang menumpang di sepedaku kemarin lalu" ia pun menunjuk pada Arin, ia  hanya menunduk sedih. "Mwo?!" Seunghwan berteriak pada Arin.

"ya.. kenapa kau tak bilang, dia sunbaeku " Arin tetap menunduk, "ayo.. kita ke kelas" ia menarik tangan seunghwan dan Nan.
"Hyung, sampai bertemu lagi" Seunghwan melambaikan tangannya.

***

'TTEENNGG!!... TTEENNGG!!'
Jam pulang sudah tiba, Seunghwan tergesa-gesa dan langsung pulang duluan tanpa pamit, Arin melihatnya, "dia ada latihan bersama sunbae-nya" Nan langsung berkata seperti itu.

"Baru masuk sekolah sudah sibuk" kata Arin kesal. "Sudahlah kita pulang"

khirnya Arin pulang bersama Nan, dan berpisah di halte. Arin naik bus sendirian, ia sibuk dengan handphone

Ia pulang ke rumah, ia naik ke atas, saat ia melewat ke kamar ibunya, ia mendengar percakapan ibunya dengan seseorang yang ada di telepon.

"Aku akan mengembalikannya saat ia lulus sekolah, tapi bagaimana kalau Arin tahu tentang ini?" Arin tak mengerti obrolan itu.

"Benarkah, ia tak akan marah? Ibunya..." wanita paruh baya itu melihat Arin di kaca, dan langsung mengganti pembicaraan "ibunya.. sangat marah saat di drama itu, benarkan?".

"Ibuu... sedang menelepon siapa?" Arin tiba-tiba saja masuk ke kamar, "mengobrol dengan teman ibu, memangnya kenapa?" Ibunya mengangkat alisnya.

"Tidakk, aku kira ayah... bogosipda " Arin memeluk ibunya, "aku juga merindukannya" ibunya menangis,

"Ayahmu akan pulang lusa, kau minta apa?" Ibunya memegang tangan anaknya

"Aku tak minta apapun, hanya ingin bertanya dan ibu harus menjawabnya jujur" ibunya tercengang.

"Aku tahu ibuku sekarang adalah hong hyeji, tapi aku ingin tahu siapa ibu kandungku bu?"

Ibunya semakin menangis, "kau akan tahu nanti saat ibumu mengijinkan kau untuk tahu"

"Kenapa ibuku, tak mengijinkan hal itu, apa dia tak menyayangiku?" Arin bertanya aneh

"Tidak, dia sangat menyayangimu, tapi keluargamu dilanda musibah, kakakmu terkena fitnah oleh pengusaha orang korea, ia telah terlibat pembunuhan, padahal pembunuh aslinya adalah anak dari pengusaha tersebut. "

Sedikit demi sedikit ia mengingat siapa orangtua dan kakaknya, ia menulisnya di buku catatan agar tak lupa.

Ia pergi keluar untuk membeli makanan ringan, saat di jalan ia bertemu dengan Seunghwan dan teman-temannya "uh.. Arin kau sedang apa?" Arin malah menatap kakak kelasnya yaitu Donggyun,

"Aku hanya membeli makanan" Ia menyodorkan plastik di tangannya, "ayo, kita pergi bersama lagi pula rumahku dan hyung dekat... kaja hyung "

Di depan rumah Arin, mereka melihat ibunya sedang menunggu. "Arin cepat ibu lapar,.... Donggyun?, kau sedang apa disini?" Hyeji bertanya pada Donggyun.

"Ahjumma?!!" Donggyun memberi slam pada bibinya.

"Eomma mengenalnya?" Arin bertanya pada ibunya heran, Seunghwan makin heran, ada apa diantara teman-temannya.

"맞아(iya) ibu mengenalnya, ia anak dari kakak ibu" Hyeji berkata serius. Mereka saling bertatap tak mengerti.

"Ah sudahlah, Donggyun dan temannya ayo mampir terdahulu"

"Uh.. ahjumma tak perlu, kami hanya mengantarnya pulang, kaja hyung kita pulang" kata Seunghwan. Wanita itu hanya mengangguk.

"Ibu, berarti kalian bersaudara?" Arin bertanya. "Yaa... seperti itu"

***

Nan sedang menonton TV, tiba-tiba ia melihat assistant ayahnya mondar-mandir sangat sibuk, membawa berkas-berkas.

Nan berjalan ke ruangan kerja ayahnya, ia mendengar pembicaraan orang-orang yang ada di ruangan itu.

"Saya tak peduli jika mereka harus di bunuh, bersihkan semua orang yang tahu tentang jihwan" kata ayahnya Nan tegas, Gadis itu terkejut, ia tak mengerti ada apa dengan kakaknya?, kenapa orang yang terlibat dan yang tahu harus di bunuh, ia sama sekali tak mengerti.


#TBC

The Great LawyersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang