Author 👻
___________________________________"Selamat pagi!"
Suasana disalah satu kelas milik sekolah tinggi itu begitu ramai. Para siswa bergegas membereskan barang-barang mereka untuk bersiap mengikuti ujian. Termasuk seorang anak perempuan yang duduk di bangku deretan akhir.
Matanya terpejam dan pikirannya melayang entah kemana. Ia tidak terlalu memusingkan ujian hari ini. Sejauh yang dia lakukan selama masa ujian tidak berbeda sama sekali. Bahkan dia cenderung cuek menghadapi ujian akhir kelulusan.
Para siswa yang lain sudah bersiap. Guru sudah mulai berjalan membagikan kertas ujian beserta lembar jawabannya. Beberapa saat kemudian ujian itu dimulai. Seperti yang lainnya, gadis itu mulai memacu otaknya untuk sedikit berpikir.
Jam menunjukan pukul tiga sore. Ujian sudah selesai dan para siswa sudah mulai meninggalkan bangku mereka menuju luar kelas. Gadis itu membereskan semua barang-barangnya sebelum berjalan menuju meja guru dengan hasil jawaban ujiannya.
Ia melangkah gontai menjinjing tas ranselnya menuju meja guru. Seorang bapak tua dengan rambut yang sudah memutih menatapnya dengan mata dingin dan tidak sabar. Orangtua itu tau seperti apa sifat anak muridnya ini.
"Kenapa kamu tidak bersemangat begitu?" Tanya guru tua itu sambil membereskan lembar jawaban siswa terakhir di hadapannya. "Ini ujian terakhirmu tapi kamu kelihatan tidak senang?"
Gadis itu menatap balik gurunya. "Karena setelah ini liburan. Aku benci liburan." Matanya yang berwarna kecoklatan itu menyorotkan rasa benci yang mengerikan.
"Kamu itu memang aneh. Semua orang suka liburan."
"Tapi aku tidak." Sahutnya cepat. "Aku permisi."
Gadis itu baru saja ingin melangkah keluar kelas ketika seseorang menabraknya dari arah berlawanan. Tubuhnya yang kecil terdorong hingga hampir jatuh terjungkal. Si penabrak dengan cepat menahan diri agar tidak ikut terjatuh.
"Lihat kemana arah jalanmu!" Teriak gadis itu masih dalam posisi setengah berdiri.
"Maaf Kiyoshi." Ucapnya dengan senyum tulus. "Aku buru-buru."
"Kamu tidak akan mati cuma karena kehabisan waktu kan?" Ia membenarkan posisi berdirinya lalu mengambil tasnya yang terjatuh ke lantai.
"Maaf pak, ini hasil ujian kelas A." Anak laki-laki itu menyerahkan amplop berisi lembar jawaban teman-temannya.
"Terima kasih, Hiro." Guru itu kemudian bangkit berdiri membawa semua kertas itu bersamanya menuju pintu. "Sukses untuk kalian semua."
"Terima kasih." Ucap laki-laki bernama Hiro sambil menunduk.
Setelah guru itu menghilang dari pandangannya Hiro kembali menegakan tubuhnya. Tatapannya beralih pada gadis cantik di dekatnya. Ia masih diam saja sejak tadi sampai ia berpikir gadis itu patung.
"Ada apa Kiyoshi? Kamu tidak bersemangat banget."
"Kamu kalau liburan ngapain?" Tiba-tiba Kiyoshi sudah berpindah menghadap Hiro, mengurungkan niatnya untuk pergi.
Dengan ekspresi aneh Hiro menjawab, "Aku bersenang-senang. Bermain dengan teman-temanku melakukan hal konyol. Kenapa kamu bertanya begitu?"
"Aku mau mencobanya." Kiyoshi tersenyum tipis.
Gadis itu adalah tipe anak penyendiri. Tidak punya banyak teman dan tidak suka menghabiskan waktu dengan bermain-main. Itu sebabnya dia masuk dalam daftar siswa yang pintar karena sepanjang waktu sekolahnya dia habiskan dengan belajar.
"Ajak teman perempuanmu untuk menemani." Hiro menepuk pundak Kiyoshi.
Teman pun ia tidak punya yang benar-benar dekat. "Aku tidak punya teman seperti itu. Akan kucoba sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reikai ( Perjalanan di Dunia Arwah )
FantasySeorang anak perempuan bernama Kiyoshi terjebak dengan setengah kesadarannya dalam Dunia Arwah. Kejahilannya di sekolah membuatnya terseret kedalam masalah yang mempertaruhkan hidup dan matinya. Didalam dunia yang dia tidak mengerti dan penuh rintan...