Author 👻
________________________________Kiyoshi masih berusaha berdiri di tempatnya walau dalam tubuh yang gemetar. Sosok itu menatapnya tanpa berkedip sedikitpun. Melalui celah kecil itu sorot mata mereka seperti terkunci satu sama lain.
"Apa yang kamu lakukan disini?" Seketika kesadaran Kiyoshi kembali. Seorang laki-laki dewasa berdiri disampingnya menariknya hingga menghadap padanya.
Seorang laki-laki kira-kira berusia empat puluh tahun menatap Kiyoshi dengan penuh tanda tanya. Ini adalah daerah terlarang dan tidak seorang pun boleh berkeliaran di sini tanpa penjagaan. Ia tidak menyangka bahwa kali ini pengamanannya tidak cukup ketat untuk menghalau perempuan nakal di hadapannya.
"Eh, aku mencari jalan keluar." Ucap Kiyoshi linglung.
Laki-laki itu merasakan ada yang aneh pada perempuan dihadapannya. Tidak hanya dari sikapnya tapi sesuatu dalam dirinya juga terasa aneh. Tiba-tiba ia mengingat sesuatu. Saat malam tadi ia bertemu dengan anak asuhnya di gerbang istana saat menggendong seseorang. Perasaan yang sama ketika kini ia berhadapan dengan perempuan itu.
"Ini bukan tempat untuk bermain. Ikut denganku."
"Aku tidak mau. Kalau kamu berniat memasukkan aku dalam penjara bawah tanah lagi." Kiyoshi menguatkan pijakannya.
Laki-laki itu tersentak. Pikirannya bersahutan membuat perkiraan- perkiraan yang mungkin saja terjadi. Ia masih memandangi Kiyoshi tanpa berniat memaksa gadis itu ikut bersamanya. Hingga akhirnya ia mendengar gemuruh dari dalam ruangan yang sempat di intip oleh Kiyoshi.
"Ayo pergi." Laki-laki itu menarik tangan Kiyoshi memaksanya ikut berjalan bersamanya.
"Lepaskan! Aku tidak mau!" Kiyoshi meronta. Ia menarik tangannya kuat-kuat.
"Jangan keras kepala. Pilihanmu hanya dua, tetap disana dan kamu membuat arwah itu mengamuk dan menghisap jiwamu atau ikut denganku bertemu Dewa."
Kiyoshi membeku. Dalam hatinya bertanya-tanya siapa laki-laki itu dan siapa Dewa yang ia bicarakan. Kiyoshi memendam keingintahuannya dengan ikut bersama laki-laki itu menyusuri koridor hingga menuju aula yang besar.
Di hadapannya sebuah singgasana yang megah terlihat mencolok jika dibandingkan dengan keadaan sekelilingnya. Cahaya yang lebih dominan menerangi sekeliling hingga seluruh ruangan aula itu. Di atas singgasana seseorang duduk dengan santainya sambil memperhatikan kearah dua orang yang bersimpuh di hadapannya.
Kiyoshi mengangkat wajahnya menatap seorang yang duduk di atas singgasana itu tanpa ragu. Sesaat tatapan mereka bertemu dan sorot mata mereka saling menusuk.
"Yang Mulia, saya mendapati makhluk ini di daerah terlarang." Laki-laki itu mulai bicara tanpa memandang kearah seorang yang ia sebut Yang Mulia.
Seseorang di atas singgasana itu adalah Dewa Kematian dan istana ini adalah miliknya. Dewa Kematian itu berkuasa atas dunia arwah termasuk apa saja yang berada di dalamnya.
Kiyoshi menatapnya tanpa ada rasa takut ataupun tidak enak. Ia menelisik seseorang yang disebut Dewa Kematian itu. Tubuhnya terlihat sama seperti manusia pada umumnya. Jubahnya terulur hingga lantai marmer yang memukau. Tatapannya tajam menusuk saat Kiyoshi beradu pandang dengannya.
Dewa kematian itu tiba-tiba berdiri dari kursi singgasana miliknya. Ekspresi wajahnya masih tidak bersahabat. Tapi Kiyoshi tau semua orang yang berada disini memang tidak ada yang bisa dipercaya maka dari itu ia selalu waspada.
"Kita kedatangan tamu tidak diundang." Dewa Kematian melangkah mendekat pada Kiyoshi yang masih bersimpuh dengan kedua lututnya yang ditekuk. "Siapa kamu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/92985662-288-k443429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reikai ( Perjalanan di Dunia Arwah )
FantasySeorang anak perempuan bernama Kiyoshi terjebak dengan setengah kesadarannya dalam Dunia Arwah. Kejahilannya di sekolah membuatnya terseret kedalam masalah yang mempertaruhkan hidup dan matinya. Didalam dunia yang dia tidak mengerti dan penuh rintan...