Author 👻
________________________________Lorong sepi yang gelap di dasar istana. Di sana Kiyoshi masih berada di tempatnya sebuah kursi panjang dimana ia ditidurkan. Ia masih belum membuka matanya sejak laki-laki yang menolongnya menguncinya di dalam ruangan sendirian.
Dari ujung lorong gelap itu pancaran bara api berjalan mendekat. Dalam kesunyian suara derap kaki terdengar menggema di dalam lorong bawah tanah. Nyala api itu menerangi jalan setapak dimana seseorang itu melangkah.
Sesampainya di depan pintu ruangan bersegel ia berhenti. Perlahan ia meletakkan obor dengan nyala api itu di tempatnya. Matanya tertuju pada seorang perempuan yang tergeletak di dalam. Ia memikirkan sesuatu menerka sendiri apa yang sedang terjadi pada perempuan itu dan apa yang dia lakukan di ruangan bawah tanah seperti ini.
Pintu ruangan itu tersegel dengan tingkat kuncian yang tinggi. Orang itu yakin bahwa bukan seorang biasa yang akan menguncinya dalam ruangan ini menggunakan segel yang ketat. Tidak lama seseorang itu kembali mengambil obor miliknya.
"Kita lihat apa yang akan terjadi setelah dia bangun." Ucapnya lalu melangkah mundur.
Matanya terlihat mengilat menatap perempuan itu yang mulai bergerak. Dalam bayang gelap seseorang itu mulai melangkah menjauh meninggalkan ruangan bersegel. Derap kakinya semakin menghilang disaat perempuan itu mulai membuka mata.
Kiyoshi mulai membuka matanya perlahan. Pemandangan pertamanya adalah langit-langit yang gelap. Pelan-pelan dia mulai bangun dari posisi tidurnya dan mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian ruangan.
Perempuan itu tampak bingung ketika mendapati dirinya berada di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang minim. Sebuah ruangan dengan dinding beton yang terlihat sangat tebal dan kuat. Perlahan ia bangun mendekati dinding dan menyentuhnya dengan jari-jarinya.
"Dimana ini?" Kiyoshi mencoba mengingat apa yang sudah terjadi padanya beberapa waktu lalu.
Pada sisi kanannya sebuah pintu jeruji terlihat tertutup. Cepat-cepat ia berjalan menuju pintu. Dengan kedua tangannya ia mencoba membuka pintu yang ternyata terkunci. Tapi saat ia menyentuh jeruji itu kedua tangannya seperti tersengat listrik aliran tinggi.
"Ah!" Kiyoshi menjerit. Ia menarik kedua tangannya cepat-cepat.
Ia melihat kedua tangannya berubah warna menjadi merah seperti terbakar. Sama seperti apa yang terjadi saat ia mencoba untuk masuk kedalam menara arwah. Kali ini tangannya juga menjadi merah seperti terbakar dan rasanya begitu sakit.
Jari-jarinya semakin terasa panas dan hampir melepuh karenanya. Kiyoshi meniup kedua tangannya berharap dapat mengurangi rasa sakitnya. Ia hampir menangis menahan sakit di kedua tangannya.
"Ah! Apa apaan ini? Kenapa ada listriknya?" Kiyoshi memejamkan matanya menahan air matanya yang memaksa keluar.
Ia kembali ke kursi panjang dimana ia sempat tertidur disana. Masih dengan meniup kedua tangannya yang memerah Kiyoshi berpikir apa yang sedang terjadi padanya. Siapa orang yang membawanya ketempat seperti ini dan memenjarakannya seperti seorang tahanan.
"Laki-laki itu. Pasti dia pelakunya." Kiyoshi mengumpat. "Dia pikir aku ini penjahat apa?"
Dalam kesunyian lorong bawah tanah Kiyoshi memasang tajam pendengarannya. Jauh di sana ia mendengar derap kaki berjalan mendekat. Seketika kiyoshi bangun dari posisinya bersiap menyambut seseorang yang mungkin saja bisa membantunya keluar dari sini.
Sesaat Kiyoshi mengabaikan rasa sakit di jari-jari tangannya. Ia merapatkan tubuhnya pada dinding beton dibelakangnya. Matanya begitu waspada pada seseorang yang tiba-tiba muncul di balik pintu jeruji di seberangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reikai ( Perjalanan di Dunia Arwah )
FantasiaSeorang anak perempuan bernama Kiyoshi terjebak dengan setengah kesadarannya dalam Dunia Arwah. Kejahilannya di sekolah membuatnya terseret kedalam masalah yang mempertaruhkan hidup dan matinya. Didalam dunia yang dia tidak mengerti dan penuh rintan...