Untuk kesekian kalinya Angela Crowny berusaha melarikan diri dari omelan ibunya. Nasihat tentang 'berapa umurmu sekarang?!' kembali diungkit oleh wanita itu, saat melihat putri satu-satunya pulang dengan terpincang-pincang. Jins yang digunakan gadis itu robek di bagian lutut sebelah kanan, sepatu ketsnya berlumpur, baju dan jacketnya terlihat kotor, sudut bibirnya pecah, dan di wajahnya terlihat ada sedikit lecet.
Walaupun nyonya Crowny menanyakan dari mana ia mendapatkan lecet di wajahnya, Angela hanya terdiam dan segera ke kamarnya. Ibunya semakin cemas padanya dan mulai menyalahkan diri sendiri karena sejak dulu mengizinkan Angela mengikuti kelas karate. Sekarang ia menyesal melihat anak gadisnya yang sering sekali pulang dalam keadaan babak belur.
Angela masuk ke kamarnya dan segera membuang tasnya ke atas tempat tidurnya. Ia segera ke kamar mandi dan membasuh dirinya, kemudian membawa semua baju kotornya ke tempat mesin cuci berada. Nyonya Crowny menatapnya tajam saat ia hanya memakai kaos dan celana jins pendek saat meletakkan baju kotornya di tempat tak jauh dari dapur.
Gadis itu kembali ke kamar, menurunkan tasnya dan berbaring di atas tempat tidurnya. Ia menghembuskan napas berat, seperti orang yang baru saja melakukan sebuah pekerjaan berat.
"Kau diomeli lagi?" tanya seorang pemuda yang juga sedang berbaring di atas tempat tidurnya, tepat di samping tempat tidur Angela.
"Jika kau sudah mendengarnya, jangan tanya!"
"Aku hanya memastikan kau dalam suasana hati yang baik untuk mengobrol denganku."
"Jangan sekarang, Lou..." kata Angela malas lalu berbalik dan menutup dirinya dengan selimut.
Pemuda itu mengerti dan tidak mengatakan apapun lagi. Ia membiarkan gadis itu tidur sebentar, sebelum ia bangunkan lagi nanti untuk makan malam. Ia dan Angela memang terlihat berbeda walaupun sebenarnya mereka adalah saudara kembar. Angelou lahir lima belas menit lebih dulu dari pada Angela. Penampilan mereka memang mirip, apalagi rambut mereka yang berwarna putih tulang sejak lahir dan sangat mencuri perhatian. Selebihnya, sifat dan karakter mereka sangat berbeda.
Angelou memperhatikan Angela dari dekat dan mulai merawat wajah gadis itu. Ia membersihkan luka di wajah Angela, lalu mengoleskan obat sambil meniupnya perlahan agar tidak perih. Jam makan malam tiba, namun Angelou tidak tega membangunkan saudara kembarnya dan segera turun untuk makan malam bersama dengan keluarganya. Ia menjelaskan bahwa Angela sedang tidur dan ia terlihat sangat kelelahan. Ibunya sudah tidak mengomel lagi dan hanya terdiam. Ayahnya mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada Angela, namun Angelou tidak bisa menceritakan apapun karena gadis itupun bahkan belum menceritakan apapun padanya.
Setelah makan malam selesai, semua orang kembali ke kegiatan mereka masing-masing, sedangkan Angelou sibuk menyiapkan makan malam yang akan disimpan untuk Angela, karena ia tahu gadis itu akan terbangun malam nanti karena lapar. Ia masuk ke kamar dan mendapati Angela yang sudah bangun, namun tetap berbaring sambil memainkan ponselnya.
"Merasa lebih baik?" tanya Angelou lembut.
"Terima kasih obatnya." Angelou tersenyum melihat gadis itu lalu mendekatinya.
"Ingin bercerita?" pancing Angelou.
"Apa kau benar-benar ingin tahu?"
"Kau tidak pernah, tidak menceritakanya padaku." Kata pemuda itu lalu tersenyum lebar.
"Akan kubuat, aku pernah tidak menceritakannya padamu."
"Kau tahu, aku akan selalu tahu."
"Kau menyebalkan." Kata Angela datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blurred World : The Silver Twin (PAUSED)
FantasyPlagiarism is not allowed! ^^ Enjoy! Thank You. ^^ ------------------------------------------------- Hidup dari kekuatan sihir membuat saudara kembar ini memiliki kewajiban yang harus di emban di dunia yang berbeda dengan dunia yang ditinggalinya se...