11 - The Poison

28 5 0
                                    


Setelah pelajarannya selesai, Angela meninggalkan Brynhee dan di bawa ke perkampungan klan Moon untuk pelajaran selanjutnya. Kereta kuda mereka kembali menyusuri jalan yang mereka tempuh saat menuju Brynhee, namun saat melewati jembatan mereka langsung berbelok ke arah lain, yang akan membawa mereka ke perkampungan Klan Moon. Querafine merasa senang karena akhirnya, Ia bisa kembali ke kampung halamannya setelah seratus tahun berada di Istana Abbeiro sebagai pemimpin Dewan. Angela sangat bersemangat jika memikirkan bagaimana suasana kampung Klan Moon, bagaimana tanggapan para penghuni, dan pelajaran apa yang akan Ia dapat di sana.

Angela mengintip dari dalam keretanya, langit sudah mulai gelap. Mereka terus menyusuri jalan yang terbuat dari batu opal yang tersusun rapi mulai dari belokan setelah jembatan, hingga memasuki hutan dan jalanan berubah menjadi susunan batu feldspar yang bahkan berpendar di bawah cahaya lampu kereta. Tiba-tiba, jalanan dipenuhi oleh titik-titik kecil bercahaya, kunang-kunang. Angela merasa bagaikan sedang memasuki dunia ajaib lainnya dan membuatnya semakin bersemangat.

Tak lama kemudian, kereta akhirnya berhenti. Angela turun dan langsung didampingi oleh Querafine.

"Yang Mulia, selamat datang di Cashalcyonade." Katanya bangga.

Angela tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagumnya pada pemandangan yang Ia lihat di hadapannya.

"Klan Moon menggunakan batu berharga sebagai jalan? Wow!" komentar Angela.

"Tidak begitu, Yang Mulia. Bebatuan itu sudah ada di sana bahkan sebelum perkampungan ada. Bebatuan itu ada di mana-mana, jadi tidak usah khawatir, Yang Mulia."

"Ini..."

"Ini adalah perkampungan Klan Moon, Yang Mulia." Kata Querafine cepat.

"Aku tadi ingin mengatakan bahwa ini sangat menakjubkan, seperti sebuah gua ajaib."

"Hm... Gua, ya? Mungkin anda harus masuk terlebih dahulu agar bisa menentukan bahwa ini adalah gua atau bukan." Kata Querafine lalu menggandeng Angela masuk dan diikuti oleh para pengawal.

Mereka memasuki terowongan yang dipenuhi oleh sulur-sulur tumbuhan yang berpendar berwarna biru dan kunang-kunang yang sangat banyak, yang seakan menuntun mereka keluar dari terowongan menuju sebuah ruang terbuka yang dikelilingi oleh dinding batu. Di bagian tengah terdapat sebuah pohon besar yang penuh dengan lubang. Angela bisa melihat ratusan makhluk kecil berterbangan keluar - masuk dari lubang-lubang di pohon itu. Ia juga melihat rumah-rumah unik yang tersusun mengelilingi pohon itu. Ada rumah pendek yang terlihat seperti jamur, namun ada juga rumah kecil yang menjulang tinggi dan rumah yang bisa dikatakan berukuran normal.

Setelah melewati terowongan ajaib tadi, Angela sedikit terkejut saat merasakan sinar matahari yang benderang di ruang terbuka itu. Seorang pria yang memakai jubah biru langit dengan jenggot panjang berwarna putih, datang mendekati mereka.

"Salam, Yang Mulia. Selamat datang di Klan Moon. Ini adalah kota Cashalcyonade, tempat tinggal kami, benteng pertahanan, tempat belajar dan berkreatifitas, serta tempat membagi kasih sayang." Kata Pria itu lalu mengangguk memberi hormat.

"Yang Mulia, kenalkan. Ini adalah Avaera, kepala Klan Moon saat ini. Beliau adalah Paman kami yang termuda, seorang Elf." Jelas Querafine.

"Salam. Nama saya, Angela. Cucu dari mendiang Raja Rhamesius Moon." Jawab Angela sopan lalu memberi hormat.

Sang kepala suku tersentak saat mendengar bahwa Ratu muda yang berada di hadapannya sekarang adalah cucu dari keponakannya, mendiang Raja Perak. Ia menatap Angela tepat di matanya dan mencoba membacanya. Avaera dapat melihat ketenangan dan kebijaksanaan yang dimiliki oleh Angela, sebagai sebuah karunia yang didapat saat diangkat menjadi Ratu. Selain itu, rambut perak Angela juga menarik perhatiannya.

The Blurred World : The Silver Twin (PAUSED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang