02 - The Crowny

66 9 2
                                    

Tuan Crowny segera menuju meja makan saat mencium harum masakan nyonya Crowny yang semerbak di segala penjuru rumah, begitu juga dengan si kembar. Tuan Crowny menikmati sarapannya dengan tenang sambil membaca surat kabar terbaru. Tidak banyak perubahan yang terjadi tentang pajak, nilai saham, maupun kurs mata uang asing.

Tuan Crowny adalah seorang pria berusia lima puluh tujuh tahun yang sangat sadar bagaimana cara menjadi seorang kepala keluarga dan menjadi Ayah yang baik. Pekerjaannya adalah menjadi seorang direktur di sebuah perusahaan furniture dan desain interior, yang merupakan perusahaan warisan turun-temurun keluarga.

Si kembar menyelesaikan sarapan mereka dengan cepat dan segera bergegas ke kampus. Mereka sempat menggerutu tentang pre-test. Tuan Crowny tertawa mendengar gerutuan mereka.

"Bagaimana bisa seorang pelajar menggerutu hanya tentang pre-test? Mereka sudah seharusnya belajar bahkan sebelum pelajaran itu diberikan pada mereka, bukan begitu?" komentar Tuan Crowny.

"Yah, begitulah. Tapi zaman sekarang, gerutuan sudah seperti sebuah tren." Jawab Nyonya Crowny santai dan membuat Tuan Crowny tertawa.

"Baiklah! Aku harus berangkat sekarang. Akan ada rapat tentang produk baru." Kata Tuan Crowny lalu bangkit, mengecup pipi istrinya, dan segera berangkat.

Nyonya Crowny mulai membersihkan meja makan, dan mencuci piring. Baginya, tidak ada pekerjaan yang lebih menyengangkan daripada menjadi Istri yang baik bagi suaminya, dan Ibu yang baik bagi anak-anaknya. Dan yang dimaksudkannya adalah dengan tetap tinggal di rumah dan mengurus semua keperluan mereka.

Nyonya Crowny memiliki kulit yang cukup bagus walaupun sudah menginjak usia lima puluh satu tahun. Walaupun sedikit demi sedikit rambutnya ada yang memutih, tidak memudarkan kecantikannya. Sikapnya yang tegas membuatnya bisa mengontrol perilaku anak-anaknya dengan baik.

Sejak pagi hari Nyonya Crowny akan menyiapkan sarapan bagi keluarganya, kemudian membersihkan dapur saat mereka semua telah berangkat, setelah itu Ia akan ke supermarket untuk membeli kebutuhan keluargnya. Sayuran, buah-buahan, daging, susu, hingga makanan kecil kesukaan anak-anaknya, juga tidak lupa bumbu masakan dan juga sabun pembersih. Setelah selesai, Nyonya Crowny akan merapikan semua belanjaannya lalu melanjutkan dengan membersikan rumah. Pekerjaan yang melelahkan.

Setelah itu Nyonya Crowny akan kembali menyiapkan makan, karena anaknya akan segera pulang dari sekolah. Seorang pemuda memasuki dapur dan langsung membuka kulkas, mencari jus buah. Begitu menemukannya, Ia langsung meneguk minumannya hingga tersisa setengah. Nyonya Crowny berbalik padanya lalu tersenyum.

"Bagaimana hari ini, Jake?" tanya Nyonya Crowny santai.

"Melelahkan." Jawab Jake singkat dan langsung duduk di meja makan. Tanpa berlama-lama, Nyonya Crowny segera menyiapkan makanan untuk anaknya.

Jake Crowny adalah anak bungsu di keluarganya. Umurnya masih tujuh belas tahun tahun dan sekarang Ia di tahun kedua High School. Jake tergolong pemuda yang pintar karena kegemarannya mencari tahu tentang hal-hal baru. Ia sangat menyukai pelajaran biologi, kimia, dan fisika. Ia juga pintar berenang seperti kakak-kakaknya, mengingat lokasi rumah mereka yang tidak terlalu jauh dari pantai. Jake juga adalah seorang pemuda yang masih sesekali bersikap manja pada keluarganya, mengingat Ia adalah anggota keluarga termuda.

Setelah Jake selesai makan siang, sudah menjadi kebiasaannya untuk mencuci piringnya sendiri lalu bergegas ke kamar untuk beristirahat. Sedangkan Nyonya Crowny kembali melanjutkan pekerjaannya dengan menjadi jasa binatu kali ini. Ia mulai memisahkan pakaian dan memasukan satu persatu ke dalam mesin cuci, lalu kembali ke ruang tengah untuk melanjutkan membaca majalah.

Beberapa saat kemudian si kembar pulang. Keduanya segera ke dapur, meneguk jus yang sudah diminum oleh Jake tadi secara bergantian hingga habis, lalu ke kamar.

"Sudah makan siang?" tanya Nyonya Crowny saat melihat keduanya menaiki tangga.

"Belum. Sebentar lagi." Jawab Angelou sambil terus mendorong Angela naik.

Tak lama kemudian si kembar turun bersama dengan adik mereka Jake. Angela dan Angelou makan siang sambil melihat Jake yang mengerjakan tugasnya di hadapan mereka seperti biasanya.

"Apa arti dari 'Sauve qui peut!'?" tanya Jake tiba-tiba.

"Bahasa Perancis?" Angelou balik bertanya. Jake hanya mengangguk.

"Selamatkan dirimu!" jawab Angela santai.

"Apa? Kenapa?" tanya Jake bingung.

"Maksudku, itu artinya. Sauve qui peut artinya selamatkan dirimu." Ulang Angela.

"Oh..." Jake terlihat cukup terkesan dengan kakaknya.

"Sejak kapan belajar Bahasa Perancis?" goda Angelou.

"Sejak kau jadi menyebalkan." Jawab Angela tidak peduli.

"Terima kasih atas pujiannya." Kata Angelou santai dan Jake tertawa melihat mereka.

Tak lama kemudian seseorang memasuki dapur dengan wajah yang tidak bersemangat. Pemuda itu membuka kulkas dan mencari sesuatu tapi menutupnya kembali saat apa yang Ia cari tidak dapat Ia temukan.

"Apa yang kau cari?" tanya Nyonya Crowny yang tiba-tiba sudah ada di dapur.

"Jus buah delimaku." Jawab pemuda itu lemas lalu duduk di samping Jake.

"Tadi aku meminumnya. Tapi harusnya masih ada setengah di kulkas." Kata Jake cepat.

"Kami yang mengabiskan setengahnya." Lanjut Angelou.

"Maaf..." kata Angela.

Ian menatap adik-adiknya lalu tertawa. Mereka terlihat menyesal karena telah menghabiskan jusnya, tapi itu sebenarnya bukan masalah besar untuknya.

"Tidak masalah. Aku hanya merasa aku masih mempunyai satu botol. Jika kalian yang meminumnya, maka tidak masalah." Kata Ia santai.

Nyonya Crowny tersenyum melihat mereka lalu memberikan satu botol jus berry dingin pada Ian. Pemuda itu membaca tulisannya sebentar, lalu tersenyum. Tanpa protes Ia langsung meminumnya hingga habis.

"Terima kasih, Bu." Katanya sambil tersenyum lebar.

"Bagaimana hari ini? Tadi pagi kau dan Jake tidak sarapan dan berangkat lebih pagi."

"Aku harus mengerjakan tugasku di sekolah, makanya aku berangkat lebih pagi, Bu." Jawab Jake cepat.

"Ibu tahu kalau aku harus berangkat lebih pagi dan menyiapkan rapat tentang produk baru." Jawab Ian tenang.

"Oh, produk baru yang dibicarakan ayah kalian tadi pagi." Jawab Nyonya Crowny paham.

Ian Crowny adalah anak tertua dari Tuan dan Nyonya Crwony. Usianya sudah menginjak dua puluh sembilan tahun, telah menyelesaikan kuliahnya di jurusan bisnis, dan sekarang menjadi manajer di perusahaan keluarga bersama Ayahnya. Ia memiliki wajah yang tampan juga sikap yang baik dan penuh perhatian, namun masih belum ada gadis yang bisa menarik perhatiannya.


Jangan lupa divote ya 😊
Terima kasih 😊💛

Wah! Kamu sudah baca sampai part 2! 😄
Jangan lupa tambahkan ke daftar baca / reading list kamu agar tidak ketinggalan ya 😊
Terima kasih 😊💛

The Blurred World : The Silver Twin (PAUSED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang