Pagi ini, Angela meminta izin pada ibunya untuk tinggal di asrama selama beberapa hari, dengan syarat bahwa Ia harus selalu menghubungi mereka. Angelou tahu bahwa saudarinya harus pintar-pintar mencari waktu dan kesempatan untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang ratu. Jabatan Angelou memang penting, tapi saat ini Angela belum dalam keadaan dimana Ia membutuhkan nasihat Angelou.
Setelah waktu kuliah selesai, Angelou segera pulang ke rumah setelah sebelumnya bertemu dengan Alpha walau hanya sebentar. Angela yang memiliki kelas berbeda juga segera kembali ke asrama setelah waktu kuliah selesai. Ia menyempatkan diri untuk beristirahat sebentar lalu segera menemui Alpha.
"Yang Mulia." Hormat Alpha saat melihat Angela datang.
"Hari ini aku harus memulai hari pertama, bukan?" kata Angela santai.
"Aku akan mengantar anda menemui Querafine untuk memulai hari pertama."
"Tidak, tidak perlu. Aku bisa menemuinya sendiri. Kau bisa tetap berjaga di sini." Kata Angela dan segera berjalan masuk yang diikuti oleh Grim Reapernya.
Di pinggir tebing, sebuah kereta kuda yang ditarik oleh tiga pasang kuda putih yang gagah sedang terparkir. Agyle berdiri dengan gagah sambil membukakan pintu kereta dan mempersilahkan Angela untuk naik ke kereta kerajaan. Setelah gadis itu naik, Agyle juga segera naik dan duduk di samping Andyron yang bertugas menjalankan kereta. Tidak butuh waktu lama hingga mereka sampai di Istana Carmillon. Di sana, sudah ada Querafine yang menunggu bersama dua orang pelayanannya. Segera setelah Angela turun, mereka segera membawanya ke ruang kerja. Di sana, Querafine mulai secara resmi membacakan hal-hal yang harus dilakukan Angela sebagai permulaan, dimulai dengan jadwal berlatih dan berkenalan dengan klan-klan yang ada di Areumdabyss.
"Hari ini, Klan mana dulu yang ingin anda datangi, Yang Mulia?" tanya Querafine. Angela menatapnya agak lama sambil memperlajari wajah putih, lonjong, dan mulus itu.
"Yang Mulia, tatapan anda, membuatku tersipu." Kata Querafine dingin.
"Maaf, aku hanya teringat pada wajah kakek saat melihat wajah anda." Jawab Angela tenang. "Jadi, klan mana yang anda sarankan?" tanya Angela akhirnya sambil menelusuri peta Areumdabyss.
Querafine sesaat terkejut saat Angela menyebutkan tentang kakeknya, namun Ia tetap mengontrol raut wajahnya. Ia memperhatikan saat gadis itu mempelajari peta Areumdabyss di meja besar di tengah ruang kerja. Angela sempat berjalan ke salah satu jendela terdekat dan melihat posisi matahari, lalu Ia kembali mendekati peta. Ia terlihat sama seperti Raja Perak.
"Hutan gelap tidak bisa didatangi oleh siapapun. Ada perangkap yang terpasang di seluruh bagian hutan itu, jadi anda tidak bisa ke sana. Bagaimana jika Yang Mulia mulai dari pesisir pantai?"
"Aku juga berpikir seperti itu." Kata Angela lalu tersenyum pada wanita itu dan membuatnya tersipu.
Kereta kuda Ratu segera berangkat diikuti oleh kereta kuda Querafine yang ditarik oleh dua pasang kuda coklat dan beberapa pengawal berkuda. Angela memperhatikan keadaan di luar selama perjalanan, mulai dari keramaian Areumethyst, ladang gandum, peternakan kuda, kemudian cukup lama hingga melewati sungai besar bernama Ciasterno yang mengalir dari pegunungan Cloesthera dari Hutan Gelap, lalu melewati daerah perbukitan, dan akhirnya mereka sampai di Brynhee, perkampungan Klan Storm.
Matahari bersinar terik dan angin bertiup kencang. Mereka turun dari kereta dan segera disambut oleh seorang pria. Angela menatap jauh ke laut yang tak berujung, memikirkan betapa besar dan ajaibnya dunia yang harus Ia pimpin.
"Selamat datang, Yang Mulia. Saya Gaxio Storm, pemilik kekuatan tanah, kepala suku." Hormat pria itu.
"Senang bertemu dengan anda, Tuan Gaxio." Jawab Angela sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blurred World : The Silver Twin (PAUSED)
FantasyPlagiarism is not allowed! ^^ Enjoy! Thank You. ^^ ------------------------------------------------- Hidup dari kekuatan sihir membuat saudara kembar ini memiliki kewajiban yang harus di emban di dunia yang berbeda dengan dunia yang ditinggalinya se...