05 - The Areumdabyss

49 6 0
                                    

Ian berjalan cepat sambil terus mengawasi dari arah belakang, takut jika ada yang melihatnya sedang menuju hutan yang ada di Universitas St. Magdalene, kampus si kembar dan juga kampusnya dulu. Ekspresi wajahnya menyiratkan perasaannya yang tidak tentu. Ia seperti sedang merasa marah dan juga khawatir. Segera setelah ia sampai di hutan itu, Ia berhenti sejenak, menghela napas, lalu menenangkan dirinya.

"Alpha, bisa aku bicara padamu?" katanya dengan suara yang tidak terlalu keras dan keluarlah Alpha, sang singa yang Ia maksudkan.

"Halo, Ian. Sudah lama sejak terakhir kali kau datang menemuiku. Apakah itu tiga tahun yang lalu?" sapa Alpha ramah saat keluar dan menemui Ian.

"Apa kau tidak ingin melihatku dan hanya ingin melihat adik-adikku?" tanya Ian dingin.

"Adik-adikmu? Siapa yang kau bicarakan?" tanya Alpha tenang.

"Si Kembar. Jangan bilang bahwa kau tidak mengetahui itu." Jawab Ian tajam.

"Oh, si kembar Angel. Mereka sangat menyenangkan." Kata Alpha riang.

"Jadi kau sudah mendekati mereka, ya?"

"Yah, aku tidak mendekati mereka. Pertama Angela yang datang padaku, sekadar untuk memastikan khayalannya tidak salah ketika pertama kali Ia ke sini dan di serang oleh para manusia kertas. Kemudian Ia membawa kembarannya, sekadar untuk memastikan lagi bahwa Ia memang tidak gila setelah bertemu dengan seekor singa yang gagah seperti namanya dan bisa bicara ini." Jelas Alpha santai.

"Kuperingatkan padamu, Tuan Singa Alpha. Jangan dekati adik-adikku dan menjual cerita ajaibmu pada mereka, seperti yang kau lakukan padaku! Semua perkataanmu hanya omong kosong, jadi jangan sakiti adik-adikku dengan kebohonganmu!" kecam Ian lalu pergi meninggalkan Alpha.

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Alpha, Angelou tergoda untuk mengajak Angela pergi menemui singa itu lagi. Sangat langka mendapati seekor singa yang tidak akan menyerangmu saat kamu ada di hadapannya, melainkan menceritakanmu cerita-cerita ajaib seakan ia keluar dari dalam sebuah novel fiksi sejarah. Angelou segera menemui kembarannya tepat saat gadis itu baru saja menyelesaikan kelasnya.

"Apa kau lelah?" tanya Angelou

"Mh, ya."

"Mm... Angel, aku... Bolehkah kita menemui Alpha hari ini? Kita bisa langsung pulang sebelum matahari terbenam." Kata Angelou bersemangat.

"Apa kau tidak dengar jawabanku tadi? Biar aku perjelas. Aku lelah!" kata Angela kesal.

"Tapi aku ingin sekali menanyakan umurnya. Kau hanya tahu bahwa Ia sudah berada di sana selama seratus lima puluh tahun, tapi kita tidak tahu berapa umur sebenarnya."

Angela menghembuskan napasnya dengan keras. Ia benar-benar merasa lelah setelah semua kuis, tugas, dan kuliah. Namun melihat Angelou bersemangat untuk suatu hal yang tidak biasanya, membuatnya tergugah untuk membawa saudara kembarnya itu dan menemui Alpha.

"Alpha... Ini aku Angelou. Aku sudah tidak takut lagi padamu." Kata Angelou keras.

Sang singa keluar dan menemui mereka berdua. Angelou terlihat sangat senang dan bersemangat, sedangkan Angela terlihat sangat lelah. Gadis itu tidak bisa menyembunyikan ekspresi senangnya saat melihat Angelou yang senang walaupun wajahnya sekusut kantong belanjaan.

"Senang sekali melihat kalian berdua di sini. Dan senang sekali melihat semangat Angelou." Kata Alpha senang.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan." Kata Angelou cepat.

"Dan apakah itu?"

"Berapa umurmu sekarang?" tanya Angelou.

"Yah, itu bukan hal yang sulit. Hingga kini aku sudah berusia empat ratus tahun. Aku telah berjaga di sini selama seratus delapan puluh tahun, sejak usiaku dua ratus dua puluh tahun."

The Blurred World : The Silver Twin (PAUSED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang