12 - The Tactful Intention

23 5 0
                                    


Angin bertiup ke arah utara istana, terus menuju ke dalam hutan gelap. Seekor burung gagak hitam terbang sendirian di atas langit Areumethyst lalu menghilang di balik dahan pepohonan lebat hutan gelap. Burung itu terbang menembus kabut tebal yang menyelimuti hutan itu. Dalam waktu sekejap, burung itu sudah berubah menjadi seorang wanita bertubuh tinggi ramping, dengan gaun panjangnya berwarna hitam legam yang menyapu dedaunan di sekitarnya saat Ia berjalan. Rambutnya berwarna ungu gelap kontras dengan kulitnya yang putih pucat dan matanya yang berwarna ungu terang.

Ia berjalan masuk ke dalam sebuah bangunan besar yang terlihat mengerikan dan rapuh. Di dalamnya, ada lebih banyak pria dan wanita berkulit pucat yang mengenakan pakaian berwarna hitam dengan warna rambut dan warna mata yang beragam. Mereka mengawasi kedatangannya seakan ingin menerkamnya. Ia membungkuk kepada semua orang yang ada di dalam ruangan itu lalu berdiri di tengah-tengah ruangan.

Tok tok tok! Seorang Pria kurus berjubah hitam dengan jenggot putih menjuntai mengetukkan palu ke meja dan semua orang memperhatikan.

"Strana telah kembali dari tugasnya dan kini kita semua akan mendengarkan laporan lengkap tentang Ratu muda yang baru itu." Kata Gale, Vampir tua yang memimpin Klan Shadow.

Terdengar kembali suara-suara bising di dalam ruangan itu. "Ratu muda itu bernama Angela." Kata Strana, sang penyihir wanita yang dapat berubah wujud memulai laporannya, membungkam segala kebisingan.

"Tubuhnya hanya setinggi para kurcaci di klan Moon. Rambutnya berwarna perak, Ia masih terus berlajar dan belum mendapatkan kekuatan apapun." Lanjut Strana.

Terdengar suara desahan dan juga jeritan dari beberapa orang yang ada di situ. Tok tok tok! Gale kembali mengetokan palu ke meja dan semua orang kembali terdiam.

"Aku mengikutinya dan mendapati Querafine selalu bersamanya sejak di Brynhee dan juga di Cashalcyonade. Aku baru saja membuat ramuan obatnya berubah menjadi racun." Kata Strana bangga.

"Tapi aku bisa melihat bahwa tidak ada siapapun yang meminum racun itu." Sergah Austeer, Vampir wanita yang duduk di sebelah kanan Gale. Austeer dapat melihat suatu kejadian yang tidak diperhatikan oleh Strana di setiap tempat yang didatangi dalam wujud sihirnya. Suaranya sangat tenang hingga membuat Strana merinding.

"Jelas siapapun akan melindungi Ratu mereka. Kita harus mulai membuat rencana yang lain." Jawab Behemoth, penyihir pria yang bersuara bass, dari sisi meja yang paling ujung.

* * *

Setelah insiden racun itu, Angela segera pulang. Tidak hanya kembali ke asrama, tetapi Ia pulang ke rumah. Ian terkejut saat Angela menelepon memintanya untuk menjemput di asrama. Tuan dan Nyonya Crowny sangat senang melihat Angela, begitu juga Angelou yang tidak sabar mendengarkan cerita Angela tentang kota ajaib yang baru saja didatanginya. Keluarga itu segera makan malam bersama begitu Angela tiba. Tidak ada banyak hal yang dibicarakan, makan malam mereka juga tidak begitu lama.

Jake sedang memeluknya saat Angela mencoba berbicara pada neneknya. Nenek segera menyelesaikan segala hal yang sedang dilakukannya dan merangkul Angela masuk ke kamarnya, meninggalkan Jake yang hanya bisa memberikan kecupan selamat malam di pipi mereka.

Angelou menyusul ke kamar sesaat setelah Angela dan nenek masuk. Mereka duduk di ranjang Angela, siap mendengarkan cerita.

"Aku baru saja dari perkampungan Klan Moon, Cashalcyonade." Kata Angela berbisik.

"Kami. Aku juga ikut bersama Angela tadi." Sahut Angelou bersemangat.

"Benarkah? Apakah masih seindah dulu?" Mata Nenek berbinar mengingat kota itu.

"Aku tidak tahu seperti apa dahulu, namun kota itu sangat indah." Jawab Angela.

"Dan ajaib." Sahut Angelou tidak mau kalah.

"Jadi, apa yang sudah kau lakukan selama berada di Areumdabyss?"

"Itu yang ingin aku ceritakan." Kata Angela berubah serius.

Angela mulai menceritakan hal yang sama yang telah Ia ceritakan pada Angelou, segala pengalaman dan pelajaran yang Ia dapatkan di Klan Storm. Kemudian Ia mulai memasuki bagian cerita saat berada di Cashalcyonade. Angelou mulai bersemangat saat membahas tentang kota itu. Ia juga sibuk menceritakan pengalamannya saat berkeliling di sana.

"Aku hampir meracuni Avaera." Kata Angela tercekat.

Angelou dan Nenek sangat terkejut. Semangat Angelou yang tadi berapi-api langsung hilang. Nenek menatap Angela tidak percaya.

"Bagaimana bisa?" tanya Nenek serius.

"Apa kita dalam masalah sekarang? Apa kita tidak akan menjadi pemimpin mereka lagi?" Angelou terlihat akan kehilangan akalnya.

"Tidak, Lou. Avaera melindungi kita." Angela menenangkan saudara kembarnya. "Aku harusnya membuat ramuan anti oxidant untuknya, namun saat aku pergi sebentar untuk mengantar Angelou pulang, seekor tikus menjatuhkan sesuatu dan mengubah ramuan itu menjadi racun." Jelas Angela.

"Tikus itu bisa jadi adalah penyihir wanita yang sama yang pernah mengikutiku ke Brynhee dalam wujud burung gagak." Lanjutnya lagi.

Raut wajah si kembar menjadi serius, begitu juga nenek yang terlihat memikirkan sesuatu. Tidak ada yang bisa Ia lakukan. Ia bahkan tidak tahu siapa penyihir wanita itu. Tidak banyak pemebelot yang beraksi saat Raja Perak berkuasa.

"Penyihir itu bisa saja mengikutiku ke seluruh penjuru Areumdabyss, namun aku tak akan membiarkannya masuk ke dunia ini." Sorot mata Angela menjadi tajam.

* * *

Angin malam berhembus pelan, meniup jubah Gaxio yang sedang berdiri di tepi pantai memandangi langit yang dipenuhi bintang. Tidak ada bulan yang terlihat di langit. Dalam suatu momen yang singkat, seorang pria lain telah berdiri di samping Tuan Gaxio. Keduanya sama-sama mengamati bintang.

"Apa yang membuatmu keluar dari Hutan Gelap dan datang menemuiku?" tanya Gaxio dengan suara beratnya.

"Bagaimana kesanmu terhadap Sang Ratu?" jawab pria yang berada di sampingnya, Gale.

"Mengesankan." Jawab Gaxio singkat.

"Menurutku, Ia mengecewakan. Bagaimana bisa Ia tidak datang dan menerima pelajaran juga di Hutan Gelap?" Gaxio berbalik menatap Gale.

"Bagaimana bisa Ia ke sana dan memberi dirinya pada perangkap maut kalian?" Gaxio balik bertanya.

"Terutama jika Ia selalu diawasi oleh Querafine dan selalu diikuti oleh para pengawal. Hm... Semakin membuatku ingin mendekatinya." Mata Gale yang berwarna kuning cerah berkilat di gelapnya malam.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Gale?!" tegur Gaxio.

"Jika Yang Mulia tidak bisa mendatangi segala perangkap kematian di Hutan Gelap, maka aku yang akan membawakannya." Gale menyeringai menunjukan kedua taringnya yang tajam.

Gaxio membuang pandangannya pada lautan luas di hadapannya. Entah apapun yang sedang di rencanakan oleh Gale, walaupun Ia tidak ingin mengikutinya, Vampir itu pasti akan tetap membuatnya bergabung bersama. Demi menjaga keselamatan klannya, tidak ada gunanya melawan klan abadi seperti Shadow.


Jangan lupa divote ya 😊
Terima kasih 😊💛

The Blurred World : The Silver Twin (PAUSED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang