Dulu memang aku tidak memikirkan pentingnya sebuah ikatan, yang aku tau aku mencintainya tanpa terpikir akhirnya.
Sungguh kini aku menyesel, karna aku begitu mencintainya, aku membencinya tapi aku sungguh tidak ingin lepas darinya.
Aku bosan ketika semua orang menanyakan kapan dia akan mengikatku, aku bingung harus jawab apa karna sampai sekarang dia belum membicarakan hal yang serius dengan ku.
Drrrffff.....
Getaran handphone menyadarkanku dari lamunan malangku, sungguh aku malas untuk mengangkatnya tapi jika aku tidak mengangkatnya aku yakin tidak akan berhenti dia menghubungiku.
Ddrrrrrrffff
"Kamu ke Apartement ku sekarang, SEKARANG" klik.
Baru aku menekan tombol hijau dia langsung berbicara seakan tak ada bantahan untukku, bahkan dia tidak menanyakan apakah aku sibuk atau tidak. Itulah dia tapi aku sungguh mencintainya.
"Huuufff" ku hembuskan nafasku untuk menghilangkan setidak nya sedikit emosi ku.
Aku pun bergegas mengganti pakaian sebelum aku terlambat datang ke apartementnya.*********
Sesampainya aku di apartement, aku langsung memasukkan sandi yang sudah ku ingtlat di ingatanku.
"Kamu dari mana aja, kenapa lama?" baru saja aku mau memanggil dia, dia sudah bertanya dengan suara datarnya itu, sungguh kalau aku tidak mencintainya aku sudah meninggalkannya.
"Akuuuu...."
"Sudahlah, sekarang aku mau tidur kamu temani aku!" belum sempat aku menjawab dia sudah memotong pembicaraanku dan memerintahku sesuka hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
FanfictionTak ada satu pun orang di dunia yang akan tahu bagaimana takdirnya dan inilah takdirku. Mencintai dia yang tidak menginginkan sebuah ikatan, dia hanya membutuhkan ku disaat mainan dia terpakai. masa lalu pun datang dan menjanjikan sebuah ikatan ntah...