chapter 4

2.1K 247 1
                                    

Semua laki-laki sama, laki-laki semuanya egois. Mereka hanya mementingkan keinginan mereka tanpa mau melihat hati seseorang terluka akibat ulah mereka.

--------

2 hari sudah yuki tidak berkomunikasi dengan al dan 2 hari itu pula al tidak mengabari yuki. Sebenarnya yuki ingin menghubungi al tapi yuki takut al marah.

Drrrttttt

Suara ponsel yuki tiba-tiba berdering. Ia mengambil ponselnya dari tasnya. Setelah itu menekan tombol hijau setelah mengetahui bahwa al lah yang menelponnya.

"Aahhhhh sayang ", desah seorang wanita

"Menikmati huh", jawab al

Degggg

"Al hiks" tangis yuki

"Ahhhh iya al , aku mau keluar al aaahhhhhh", desah panjang wanita itu kembali.

"Kamu tega al", teriak yuki. Klik

"Jadi ini al, jadi ini alasan kamu sering pergi? Aku tau aku tidak pernah memberikan apa yang kamu mau tapi aku gak percaya kamu tega ngelakuinnya sama orang lain, kamu tega al",

----------
Di tengah malam yang sepi yuki menyusuri jalanan sendiri, sungguh kenapa kenapa Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat kepada yuki. Apa kesalahan yuki terlalu besar, sehingga setiap kali ia mempunyai pacar ia selalu tersakiti.

Tak terasa kaki yuki membawa ia ke club ternama di jakarta. Ia langsung masuk. Padahal sebelumnya, yuki tidak pernah kefikiran ingin kesini. Karena ia berfikir ini bukanlah tempatnya.

Semua kaum adam memandang lapar yuki. Tapi yuki tidak menghiraukan itu dia terus berjalan ke trmpat minum.

"Mau pesan apa mbak?", tanya bartender yang baru melihat yuki pertama kali

"Wine, aku mau wine", jawab yuki

"Baiklah"

Sudah 3 gelas yuki habiskan. Bahkan ia mulai turun ke lantai dansa dan berjoget-joget. Kaum adam pun mulai mendekatinya. Tapi yuki selau berhasil menghindar meskipun di dalam bawah sadar.

Lalu seorang pria blasteran indonesia-inggris menghampiri yuki dan menyingkirkan orang yang ingin mendekati yuki.

"Hallo sayang", ucap stefan lalu memeluk pinggang yuki

"Hhahah lepas", ronta yuki

"Bukankah kamu ingin berjoget, aku bisa menemani kamu", ucap stefan sambil menjilati telinga yuki

"Lepas, laki-laki semuanya sama mereka baj*****", desis yuki dan meronta untuk dilepaskan.

"Aku akan membuktikan bahwa tidak semua laki-laki bajingan", ucap stefan setelah itu menggendong yuki ala pengantin.

"Lepas lepaskan aku",

"Pesan satu kamar", ucap stefan

Setelah itu stefan membawa yuki ke hotel. Stefan mulai membaringkan yuki. Ia melihat begitu sempurnanya gadis ini. Apalagi bibir nya yang berwarna merah alami.

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang