Waktu menunjukan pukul 22.55. Sudah dari kejadian tadi al belum tersadar juga bahkan detak jantung al sempat melemah tapi alhamdulillah berkat yang maha kuasa al masih terselamatkan.
Bunda dari tadi hanya bisa menangis melihat anak satu-satunya menderita, tapi mau bagaimana lagi ini demi kebaikan al.
Tepat pukul23.00 bunda menelpon yuki untuk mempersiapkan semuanya.
"Ennnggggh"
"Sayang kamu sudah bangun, alhamdulillah", syukur bunda maya
"Bun dimana yuki, bun?", histeria al
"Sayang tenanglah"
"Gak bun al gak bisa tenang, al inginkan yuki bun. Dimana yuki", ucap al sambil berusaha melepaskan infusannya. Tapi tiba-tiba lampu rumah sakit mati dan jam berdenting menunjukan pukul 24.00
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday, happy birthday happy birthday to you....."Selamat ulang tahun al", ucap yuki sambil membawa satu buah kue lalu lampu menyala kembali.
"Yu....ki itu be....neran kamu?", tanya al tak percaya yang hanya di balas anggukan kepala yuki.
"Bun aku mau peluk yuki bun", mohon al
"Make a wish dulu al", ucap yuki sambil menghampiri ranjang al
Al pun mulai memanjatkan do'a setelah itu meniup lilinnya.
Do'a al.....
"Hanya ini yang kumau Tuhan, aku ingin yuki dan anakku menjadi milikku kembali",
"Selamat ulang tahun bro", ucap ghibran dan beril
"Thanks", jawab al sesingkatnya
"Selamat ulang tahun sayang, semoga di pertambahan usia kamu ini kamu tambah dewasa dan semakin mengerti pentingnya seseorang itu. Sebenarnya ini rencana bunda ketika bunda tau kamu nelantarin yuki. Taoi soal yuki dan gio tunangan itu bukan rencana bunda mereka benar-benar tunangan", jelas bunda maya
"Kenapa bunda lakuin ini sama al, karna bunda al kehilangan yuki", tanya al dengan mata berkaca-kaca
"Supaya kamu ngerti betapa pentingnya yuki buat kamu, tapi maaf bunda gak tau kalau akhirnya akan seperti ini"
"Aku mohon kamu kembali kepelukan aku, aku janji akan menyayangi kamu, mencintai kamu dan melindungi kamu serta anak kita", ucap al dengan pandangan menatap mata yuki tidak lupa tatapannya yang penuh permohonan
"Maaf al... Aku sudah punya gio sekarang, aku gak bisa ninggalin dia gitu aja", jawab yuki sambil berusaha menahan air matanya.
"Lebih baik aku mati dari pada harus kehilangan kalian berdua", ucap al dengan pandangan kosongnya.
"Gak perlu al, gue biarkan yuki kembali lagi ke pelukan loe asal loe jangan sakitin dia lagi. Kalau sampai gue tau loe nyakitin dia lagi maka jangan harap loe dapat menemuinya lagi karna gue akan merebutnya kembali", ucap Gio yang sedari tadi menyaksikan semuanya.
Gio mengikuti yuki dari rumah, ketika Gio merasakan sebelahnya tidak ada yuki yang biasaanya tidur di sebelahnya.
Dia juga sudah memikirkan semuanya ketika melihat al yang rela menyakiti tubuhnya untuk yuki. Dan gio gak mau merebut yuki karna gio tau yuki sudah tidak mencintainya lagi. Bahkan setiap mereka tidur berdampingan yuki sering mengigaukan al. Semoga pilihan gio benar untuk melepaskan yuki.
Bukankah cinta tidak harus saling memiliki
"Tapi kita sudah tunangan Gio, aku gak mungkin ngecewain mommy", ucap yuki sambil menundukan kepalanya
"Jangan fikirkan mommy sayang, kembali lah sama orang yang kamu cintai. Mommy gak papa lagi pula mommy sudah tau semuanya. Tapi mommy mohon jika kamu sudah melahirkan biarkan mommy untuk ketemu dengan anakmu dan menganggap itu cucu mommy", ucap mommy Gio yang ikut juga
"Makasih mom, aku sayang mommy", ucap yuki sambil memeluk mommy Gio.
"Yaudah mommy sama Gio pulang, kamu jaga kesehatan. Jangan lupa minum susunya", nasihat mommy Gio setelah itu pergi dari ruangan al
"Sayang", ucap al sambil merentangkan tangannya. Yuki yang mengerti pun langsung masuk ke pelukan al.
"Ekhemm kita berasa nonton drama benar gak bro", ucap ghibran
"Benar banget", balas andoy
"Kalian pergi sana aku mau manja-manjaan sama istri aku", ucap al uang membuat pipi yuki merah
"Belum syah woy", kompak ghibran dan andoy
"Sudah-sudah lebih baik kita tinggalkan mereka berdua kasihan baru bisa kangen-kangenan sekarang", lerai bunda maya lalu membawa ghibran dan beril keluar.
"Sayang aku kangen banget sama kamu", gumam al sambil mengeratkan pelukannya.
"Ay jangan terlalu kenceng kasian dedek bayinya", ucap yuki
"Dedek bayi maafkan dad ya, aaaa dad kangen banget sama kamu. Terima kasih sudah jaga bunda untuk daddy dan terima kasih juga sudah kembali bawa mommy kepelukan daddy", ucap al sambil membelai lerut yuki yang mulai membuncit.
"Aku dari kemarin kemarin ingin banget belat perut kamu loh sayang, bahkan aku berasa mimpi kalau kamu sudah berada di pelukan ku sekarang", ucap al dengan senyum mirisnya.
"Aku disini nyata jadi kamu gak berkhyal sayang jadi lebih baik sekarang kamu tidur ok"
"Gak aku gak mau tidur, aku takut ketika aku bangun kamu pergi lagi", ucap al sambil memeluk yuki kembali
"Aku gak akan pergi lagi sayang beneran"
"Janji"
"Janji, sekarang kamu tidur ya. Lihat mata kamu sudah hitam kayak gitu mana wajah kamu penuh bulu sekarang"
"Aku mau dicukurinnya oleh kamu sayang, oh iya aku mau tidur di perut kamu", manja al
"Daddy kok jadi manja sih", ledek yuki
"Biarin", ucap al setelah itu memposisikan kepalanya untuk menghadap perut yuki.
Sebelum tidur
"Babby yang sehat ya, daddy tunggu kamu", lalu al mulai menutup matanya dan mulai terdengar dengkuran halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
FanfictionTak ada satu pun orang di dunia yang akan tahu bagaimana takdirnya dan inilah takdirku. Mencintai dia yang tidak menginginkan sebuah ikatan, dia hanya membutuhkan ku disaat mainan dia terpakai. masa lalu pun datang dan menjanjikan sebuah ikatan ntah...