chapter 3

2.3K 277 1
                                    

Mentari pagi membangunkanku dari tidur lelapku. Ku lihat sekeliling kamar dan ternyata aku masih di kamar al. Kemana dia? Biasanya aku yang selalu bangun terlebih dahulu di banding dia, tapi kenapa sekarang dia sudah tidak ada di sebelahku.

Ku singkap selimut yang menyelimuti tubuhku, aku pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Setelah aku keluar dari kamar mandi al ternyata tidak kembali ke kamar. Mungkin dia sudah pergi ke kantor.

Ku lihat di atas meja ada secarik kertas dan apa yang aku dapatkan al meninggalkan ku lagi.

Aku pergi ke singapura satu minggu

Al

Tees tak terasa air mata berjatuhan ke pipiku. Aku bahkan baru kemarin ketemu lagi dengan al setelah dia pulang dari london dan sekarang dia pergi lagi.

"Kamu anggap aku apa al?", batinku menangis

Aku pun pergi dari apartemen al dengan air mata bercucuran. Sungguh aku sudah tidak sanggup dengan ini semua.

"AKU BENCI KAMU AL", TERIAKKU setelah sampai di taman

"Hiks hiks apa susahnya sih bilang langsung sama aku kalau kamu mau pergi, apa susah nya kamu bangunin aku dulu, apa susahnya al?", tangis yuki

"Ikuy?", tanya seorang pria ragu

"Verrel", ucap yuki lalu berusaha menghapus air matanya.

"Kamu kenapa kuy?", tanya verrel lalu berjongkok di hadapan yuki

"Aku gak kenapa-napa"

"Kamu bohong, jujur sama aku kamu kenapa? Apa ini ada hubungannya sama al?jawab kuy!", ucap verrel

"Itu bukan urusan kamu rel, kamu cuma sahabat aku. Jadi stop ikut campur dengan semua urusanku", ucap yuki setelah itu pergi dari hadapan verrel

"Aaaggghhh", teriak verrel sambil mengusap kasar mukanya

"Kapan kuy, kapan kamu ngerti aku yang sayang tulus sama kamu bukan dia",

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang