chapter 9

2.1K 250 11
                                    

Plak

"Loe, MAU APA LOE KESINI?", teriak a

"KAMU ITU HARUSNYA SADAR AL!!! KALAU DENGAN KONDISI KAMU SEKARANG INI, kamu tidak akan pernah menemukannya. TIDAK AKAN PERNAH AL!!!!", tegas seorang wanita paruh baya

"LOE TAU APA TENTANG HIDUP GUE, LOE TAU APA TENTANG HIDUP GUE? HAH. Bahkan gue seperti ini akabit kalian, kalian yang memulainya", tajam al

"Mungkin benar kamu menjadi seperti ini akibat keegisan kita tapi satu yang harus kamu dengar al, bunda menyayangi kamu. Bunda mencintai kama

"Aaahh bulsit"

Ya wanita paruh baya itu bunda al. Orang yang al sayang hormati dan cintai tapi semuanya berubah seiring berjalannya waktu.

"Sekarang lebih baik loe pergi dari apartemen gue dan jangan pernah loe nginjakin kaki loe disini. SATU LAGI JANGAN PERNAH SENTUH GUE", usir al

"Baik saya akan pergi tapi dengarkan saya satu kali ini saja, pergilah kamu ke London dan kamu akan menemukannya", ucap bunda maya

"Maksudnya apa hah?"

"Orang ya kamu cari berada di London", jawab bunda maya

"Yu....ki kah?", tanya al terbata dan di jawab dengan anggukan kepala Bunda maya.

"Dengerin bunda al, bunda tau kesalhan bunda di masa lalu lah yang membuatmu berubah seperti sekarang. Bunda minta maaf al hiks  bunda tau ke salahan bunda sangatlah fatal dan kamu juga tidak mungkin memaafkan bunda. Sekarang cepatlah pergi sebelum semuanya terlambat karna bunda tau dari dia kalau dia sudah mempunyai seorang tunangan al. Satu lesan bunda al, carilah dsnhan hati mu karna kalau dia jodoh mu hati mu dan hati nya akan menyatu".nasihat bunda maya setelah itu pergi dari apartemen al dengan mata berkaca-kaca. Tapi baru sampai di pintu......

"Terima kasih bun, terima kasih. Seharusnya al bun yang minta maaf sama bunda. Al anak egois bun", ucap al sambil memeluk bunda maya dari belakang.

Sejahat apa pun seorang ibu, beliau tidak akan pernah melupakan anaknya, anak yang beliau bawa-bawa dengan susah payah selama 9 bulan, anak yang beliau lahirkan dengan taruhan nyawa.

Begitu pun orang tua al, meskipun jauh, beliau selalu memantau al, menyuruh orang suruhannya untuk menjaga al.

Bunda maya pergi ke Indonesia karna sudah tidak kuat mendengar berita dari orang suruhannya bahwa keadaan al semakin terpuruk, al seperti orang frustasi ketika di tinggal pacarnya orang yang sebelumnya tidak dianggap penting oleh al, orang yang hanya dijadikan boneka.

Bunda juga tau bagaimana wajah pacar al karna meskipun jauh bunda mempunyai orang suruhan yang bisa di mintai ini itu. Tinggal keluarkan uang maka kabar yang dia inginkan pun sudah ada.

Kebetulan beliau tinggal di London dan dia sudah 10 tahun berada di sana karna bisnis pekerjaannya yang semakin pesat dan dia baru ingin pergi ke Indonesia setelah mengetahui anaknya begitu menderita.

Sebelum penerbangannya ke Indonesia, beliau mampir di makanan tepat saji di cafe langganannya.

Flashback

Cafe Forest

Ketika bunda maya menunggu pesanannya, bunda tidak sengaja melihat seorang wanita yang tidak asing di matanya.

Bunda maya pun menghampirinya.

"Permisi, bolehkan saya duduk di sini?", ujar bunda maya

"Silahkan nyonya",

Yuki dari tadi duduk sendirian di Cafe dia sedang menunggu Gio yang sedang membelikan keinginannya (es cream). Tiba-tiba datang seirang wanita paruh baya.

"Permisi, apakah saya boleh dusuk disini?", ujar wanita paruh baya itu

"Silahkan nyonya", karna aku bingung harus bilang apalagi. Aku sungguh kesal menunggu Gio yang tidak kunjung datang.

"Nak kenapa sendiri?", tanya wanita paruh baya itu

"Mmmmm aku lagi nungguin tunangan aku, dia lagi beli es cream buat aku tapi dia lama", jawab yuki dengan muka cemberut

"Loh bukannya di cafe ini juga ada es cream?", pernyataan bunda maya

"Itu bukan keinginanku tapi keinginan dedek bayi, dia menginginkan es cream di tempat biasa", cengir yuki.

"Oh kamu lagi ngidam sayang, sudah berapa bulan dedek bayinya?", bahagia bunda maya

"Baru menginjak 3 bulan tante", jawab yuki dengan senyum bahagianya sambil mengelus perut yang masih rata.

"Bolehkah saya mengusap perut kamu nak?", harap bunda maya

"mmmm boleh", jawab yuki sambil menggigit bibirnya.

Bunda maya pun mengusap perut yuki. Begitu terharu nya beliau karna sebentar lagi akan mendapatkan seorang cucu dari anak ke sayangannya.

"Kamu jangan nakal ya, tunggu ayah mu kembali", ucap batin bunda maya berkaca-kaca.

"Loh tante kenapa nangis?", tanya yuki yang melihat bunda maya menitikan air matanya lalu mengusap air mata bunda maya.

"Saya teringat anak saya yang berada di Indonesia", jawab bunda maya

"Kamu panggilnya bunda saja sayang, oh ya kita belum kenalan nama bunda, maya estianti, kalau kamu sayang?"

"Yuki bun", dengan nada manja

Tap tap

Hosh hosh

"Sayang ini es creamnya", ujar Gio sambil memberikan es cream ke yuki lalu memeluk leher yuki yang terhalang kursi.

"Kamu nyebelin, beli es creamnya kok lama sih kan dedek banyinya lama nunggu, aaa kamu duduk gih kamu bau", cemberut yuki

"Salah siap harus aku jalan kaki jadi lama kan, bau-bau juga tungan kamu sayang", jawab Gio lalu mendekatkan bibirnya ke bibir yuki yang belepotan tapi sebelum itu terjadi.....

Akhemmm (dehem bunda maya)

"Eh bunda maaf jadi dicuekin, gara-gara kamu sih", ucap yuki

"Loh kok gara-gara aku sayang, sayang bagi es creamnya dong kan daddy juga mau", minta Gio

"Gak boleh, ini buat aku dan dedek bayi", pelit yuki

"Ekhem sayang, kalau begitu bunda pergi ya. Hati-hati jaga bayi nya dengan baik", ucap bunda maya sambil mengusap lembut rambut yuki. Lalu bunda maya pun pergi.

"Siapa dia sayang?", tanya Gio

"Gak tau", jawab yuki.

*********
Sekarang al, bunda maya, ranggas, ghibran, beril lagi prepare untuk pergi ke London. Mereka ikut menemani al untuk mencari yuki dan akan tinggal di rumah bunda maya yang di London.

"Bun apakah al akan menemukan yuki?", tanya al ketika mereka berada di pesawat

"Kalau menurut kamu gimana sayang?", tanya balik bunda maya

"Kalau kata hati al, akan bun tapi ntah kenapa hati al gelisah bun, al takut terjadi sesuatu yang buruk untuk al", jawab al dengan gusarnya.

"Kamu berdo'a saja semoga semuanya berjalan dengan baik,sekarang kamu tidur. Nanti kalau sudah sampai bunda bangunin", ucap bunda maya sambil mengusap rambut al.

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang