Chapter 5 ~ Tertangkap Basah

131 24 7
                                    

Jakarta, 29 September 2014

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku, Mary, Asyera dan Nita pergi ke Place City.

"na, lu gapapa kan yang semalam?" tanya Asyera, jadi aku sudah menceritakan kepada mereka.

"yeilah. Sans, gapapa gue"

"pret, sans sans aja lu na, bilang aja si kalau sakit." ledek Mary

"apaan sih, lagian gue juga belum percaya banget sama fakta itu, lagian ya kali sih Gita setega itu ke gue"

"yeilah, lu kan tau sendiri Pineapple Community kan orangnya munafik semua na. Ya jadi peluang dia ngelakuin itu cukup besar" kata Nita

"gitu - gitu gue pernah jadi anggota mereka loh" ucapku lalu tertawa kecil

"yee untungnya lu ga ketularan munafiknya mereka ya," kata Mary

"wee, sialan kampret emang lu pada" umpatku kesal, mereka lalu tertawa melihat respond ku.

"yaudah, semoga aja positive thinking lu itu kali ini bener na" ucap Asyera, aku hanya mengangguk singkat.

Setiba disana, Nita langsung mengajakku ke area permainan yang terletak dilantai atas Mall ini.

"gue gamau tau kita harus main tembak-tembakkan" ucap Nita memaksa

"apaan si, photo box aja deh mendingan" usul Asyera yang sangat anti terhadap permainan tembak-tembakan

"ogah" ucap kami bertiga

"mendingan tembak-tembakan" tambah Mary

"terserah deh. Gue nunggu aja. Jangan lama-lama ya, siapa tau kita bisa nonton" pasrah Asyera, lalu kami mengangguk bersama.


💘💘💘

Setelah kami selesai bermain, Asyera membeli tiket untuk menonton.

"gue udah beli, filmnya jam 4 lewat 20 mulai," kata Asyera

"masih 20 menit lagi, gue mau beli ice cream sama makanan ringan dulu ya?" ucapku

"lah na, ga meleleh apa?" tanya Mary

"Athena mah udah sering bawa ice cream. Entah dia yang kebegoan atau emang lolot" kata Nita mengejek

"weh kurang ajar," lalu aku menoyor kepala Nita

"elu yang kurangajar, gue lebih tua tau!"

"yeilah beda setahun ini," ucapku lalu kami tertawa terbahak-bahak

"yaudah yok sama gue na ke bawahnya. Jangan kangen-kangen ya" ucap Asyera

"ogah," ucap Mary dan Nita bersamaan

"eh nitip milk tea sama greentea yang biasa ya naa!" kata Mary sambil memberikan uang

"yoi, Nita mau nitip kaga lu?"

"boleh deh. Gue nitip makanan ringan yang biasa gue beli ya," lalu Nita memberi uangnya kepada ku.

Lalu aku kebawah bersama Asyera, saat di supermarket aku melihat orang yang menyerupai Gita, saat orang itu berbalik ternyata beneran Gita. Fakta yang mengejutkan adalah Gita sedang menggandeng tangan Sena didepan mataku.

Remember WhenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang